Is Human Rights Respected in West Papua?

[Up] | [History] | [Books] | [Papers] | [Cases for Re-Examination]


DIVISI INVESTIGASI DAN PENGADUAN
KOMITE ADVOKASI KORBAN KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN*
LEMBAGA BANTUAN HUKUM RAKYAT PALU (LBH-RAKYAT PALU)

Kepada Yth,
1. Rekan-rekan Wartawan
2. Aktivis HAM

Di,-
                    Tempat
Pro Justicia
Dengan hormat
Bersama ini kami kirimkan informasi mengenai tindak kekerasan yang terjadi di Palu. Informasi ini adalah berita yang diliput di salah satu media lokal di Palu (Mercusuar tanggal 7 November 2000).
Hari ini (Rabu 8 November 2000) aksi mahasiswa kembali di gelar dan berakhir dengan kerusuhan. Korban yang berjatuhan semakin banyak ( Terlampir data korban  sejak hari pertama dan hari ini)
Demikian dari kami, atas perhatian dan kerja samanya tak lupa di ucapakan terima kasih.
Kami selalu menanti dukungan solidaritas dari kawan-kawan semua.
MUH. RASYIDI BAKRY SH.Direktur LBH Rakyat Palu
(Koordinator Divisi Investigasi dan Pengaduan Korban Kekerasan Aparat Kepolisian)


Mahasiswa dan Polisi Bakuhantam
*Lima  luka-luka, sembilan  orang  di  tahan.
Palu, mercusuar
  Ratusan mahasiswa Universitas tadulako (Untad) bakuhantam dengan aparat kepolisan jajaran polda sulteng, kemarin siang. Akibat bentrokan tersebut,lima orang masing-masing dua dari aparat dan tiga dari mahasiswa mengalami luka-luka serius. Sedangkan sembilan orang dari pihak mahasiswa di tahan dimarkas polda sulteng untuk dimintai keteraagan.
Informasi yang di himpun Mercusuar menyebutkan, bentrokan yang terjadi di depan markas polda sulteng itu, dipicu Oleh aksi main hakim sendiri aparat yang di duga dari kesatuan perintis polresta palu terhadap salah seorang mahasiswa bernama Agus. Menurut keterangan peristiwa pemukulan terjadi di pertigaan jalan menuju kampus untad. Mobil truk yang memuat puluhan anggota perintis polresta palu seusai melakukan pengamanan di desa panau, melewati jalan tersebut. Kemudian dari arah mahasiswa tiba-tiba terdengar teriakan yang di tujukan pada aparat. Tidak jelas apa teriakan itu mengolok-olok atau tidak, namun yang pasti mobil truk tersebut berhenti dan sejumlah aparat tersebut langsung  beraksi.

Agus mahasiswa Fakultas pertanian anggota Mapala Sagar matha --- yang tidak tahu persoalan kena sasaran main hakim sendiri Peristiwa ini rupanya mengundang rekan-rekan Agus serta mahasiswa lainya melakukan Aksi protes. Sekitar lima buah truk mengangkut Mahasiswa menuju markas polda sulteng. Sebelumnya ratusan mahasiswa itu singgah di Markas palu timur (paltim) di kelurahan tondo. Mapolsek itu menjadi sasaran amukan mahasiswa sehingga mengalami  kerusakan. Tiba di depan markas polda, mahasiswa yang memprotes aksi pemukulan terhadap Agus akhirnya terlibat bentrok dengan aparat.
Aparat sempat membuang tembakan peringatan beberapa kali untuk membubarkan mahasiswa. sementara memang bubar namun berkumpul kembali sehingga terjadi bentrokan beberapa kali. Pembantu Rektor III Sahabudin Mustapa SE.Msi  yang berada di lapangan tidak dapat menenangkan Mahasiswa. Suasana bentrokan dengan Mahasiswa di depan Mapolda Sulteng, membuat warga di sekitar lokasi kejadian tampak ketakutan. Aparat kepolisian yang terdiri dari Peritis dan Brimob lengkap dengan persenjataan melakukan pengejaran terhadap Mahasiswa hingga di pemukiman membuat warga panik dan memilih menutup rumah

Menurut keterangan, dari bentrokan tersebut dua anggota polsek palu Timur yakni Sertu Suryadi dan Sertu Nurikmat mengalami luka cukup serius Keduanya dirawat di Din Dokkes polda Sulteng.  Sedangkan Tiga mahasiswa yang juga luka-luka di rawat Di RSU Undata .  Dua Orang sudah bisa keluar setelah dirawat namun yang satunya lagi masih dirawat intensif. Karena diperkirakan mengalami luka dibagian kepala yang serius.  Dari sekian yang ditahan dimapolda  seusai bentrokan di depan mapolda Sulteng , satu diantaranya adalah Rt, (32) yang setelah diperiksa ternyata adalah mantan oknum TNI.  Rt diamankan lantaran diduga kuat sebagai pemicu saat terjadinya bentrokan  aparat dengan mahasiswa diperoleh informasi, Rt mengompori mahasiswa untuk berbuat anarkis dengan melakukan pelemparan serta pembakaran didepan Mapolda Sulteng.  Rt mengaku tingaal dijalan Rajamoili itu, diringkus anggota IPP Polda Sulteng saat memanasi para mahasiswa .

Saat dimintai keterangan, Rt selalu berkelit atas keberadaanya dikerumunan mahasiswa yang melakukan protes tidak saja petugas Ditserse yang sempat naik pitam saat menginterogasi, Purek III Sahabuddin Mustafapun sempat mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi.

Yang menarik pada saat aksi itu, aparat kepolisian yang tidak bisa menahan amarah mengejar mahasiswa hingga keperempatan jalan S. Parman, perempatan Raden Saleh dengan jalan Samratulangi.  Mahasiswa yang berhamburan menyelamatkan diri berusaha bersembunyi dirumah Rumah penduduk yang berada disekitar itu. Tapi aparat yang sudah terlanjur naik pitam, terlebih dengan kata-kata pedas yang dilontarkan mahasiswa membuatnya berusaha mendapatkannya.  Tak ayal lagi, kendati sebagian besar mahasiswa sudah berlarian, tapi mereka yang bersembunyi di rumah-rumah tetap dicari. Warga disekitar tempat itu tidak beranjak dari tempatnya hingga dua truk pasukan brimob saat menjelang sore meninggalkannya.  Warga tampak nya unjuk rasa ingin tahu benar akan aksi berikutnya antara aparat dan mahasiswa. 

Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Zainal abidin Ishak yang menyertai Gubernur ke Bangkep dan berencana mampir menyaksikan KKN mahasiswa di Poso diurungkan begitu mendapat kabar adanya kerusushan.  Begitu tiba di palu Zainal langsung mengundang Purek III Untad  Sahabuddin Mustafa  SE Msi untuk melakukan pertemuan rembuk berkaitan bentrk yang terjadi antara aparat dengan mahasiswa diruangannya.

Rembuk tersebut mulai berlangsung sekitar Pukul 21.00 dan selesai setelah 1,5 jam kemudian, sayang sekali, wartawan tidak diperkenankan mengikutikegiatan rembuk tersebut meskipun demikian Purek III Untad yang dicegat usai pertemuan mengatakan, pihaknya harus menyerap dulu semua aspirasi mahasiswanya karena belum terserap semuanya.

Pada rembuk itu juga Purek III Untad meminta kepada Kapolda agar oknum anggotanya yang terlibat penganiayaan terhadap mahasiswa ditindaki.  Pertemuan tersebut agaknya belum menghasilkan kesepakatan penuh antara keduanya.  Kapolda Sulteng sendiri ketika ditemui mengatakan agar masing masing pihak mengambil langkah-langkah persuasif.  Namun demikian, kapolda yang didampingi Kapolresta Palu Supt. Drs Sudargo, mengingatkan agar berhati-hati mencermati peristiwa karena bukan tidak mungkin ada pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan suasana yang terbukti dengan ditemukannya beberapa oknum bukan mahasiswa seperti Rt itu.  Pada kesempatan itu Kapolda juga mengungkapkan bahwa anggotanya yang terlibat dalam penganiayaan mahasiswa dal;am penindakan jumlahnya 7 orang dan saat ini sedang diperiksa namun demikian dia juga meminta pertanggung jawaban mahasiswa yang telah merusak dan memecahkan kaca jendela mapolsek Paltim.
Soal Rt sendiri kapolda bejanji akan mengkoordinasikannya dengan Danrem 132 Tadulako.
Rembuk tersebut tidak mencapai kesepakatan final dan menurut recananya akan dilanjutkan pagi hari ini ( Rabu, 8/11) di Polda Sulteng. (Sya/a&i/bmz).

Mapolsek Paltim Diobrak-abrik
*Wartawan dipukul, LBH Rakyat Palu Kecam Polisi
Palu, Mercusuar
Ratusan Mahasiswa Untad Mengobrak-abrik markas polsek Palu Timur yang terletak dikelurahan Tondo, menyusul aksi pemuklan yang dilakukan asparat perintis Polresta Palu terhadap mahasiswa bernama agus, akibatnya, jendela mapolsek yang berhadapan dengan gedung pemuda itu hancur. Selain mapolsek tiga rumah asrama anggota polisi juga menjadi sasaran amukan mahasiswa seluruh kaca jendela tiga rumah tersebut hancur.  Pengamatan mercusuar kemarin sore, baik markas dan asrama dijaga aparat dari kesatuan TNI AL.
Menurut kapolsek palu Timur Iptu M Taufik Lamakarate SH, selain merusak akca jendela mahasiswa juga merusak televisi  dan alat komunikasi Handi Talky, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan itu.

Taufik mengatakan, penyerangan dimarkas terjadi sekitar pukul 14.15 Wita.  Saat itu markas hanya dijaga 3 orang anggota Sabhara.  Saya tidak tahu bahwa markas ini akan diserang kata taufik yang mengaku saat penyerangan terjadi dirinya bersama  3 anggota lainnya berada di TKP.  Setelah terjadi pemukulan terhadap mahasiswa.

Selain dialami mahasiswa tindakan main hakin sendiri juga dialami oleh wartawan tabloid Formasi, Andi Mizwar.  Andi mizwar yang sedang meliput bentrokan mahasiswa dan aparat, tiba-tiba dipukul anggita brimob dengan menggunakan senjata.  Aparat nampaknya tidak pandang bulu meskipun andi mizwar sendiri sudah mengaku wartawan dengan cara mengeluarkan kartu identitas. 
Perlakuan kasar ini jelas tidak diterima Andi dan mengancam akan memperkarakan kepengadilan. Saksi mata yang mengetahui pemukulan terhadap wartawan menyebutkan ada 3 anggota brimob pelakunya, yakni Wowor, Primanto dan Dono R.

Pemukulan terhadap wartawan ini  mengundang reaksi para wartaan lainya, dan berencana mengajukan protes ke Polda Sulteng sementara General Manajer Tabloid Formasi H. Nongtji Hi Ali  merencanakan akan memproses kasus ini sesuai hukum.
“ini pelecehan terhadap profesi wartawan” kata badri Jawara wartawan formasi mengutip pimpinannya itu, tadi malam.

Kecam Polisi.
Aksi pemukulan aparat polisi terhadap mahasiswa mengundang reaksi yang bernada kecaman dari Lembaga Bantuan Hukum Rakyat Palu  dalam statemen tertulis yang ditanga tangani Direktur eksekutif  Muh Rasydi Bakri SH menyebutkan tindakan kekerasan polisi mencerminkan mentalitas polri masih seperti di masa orde baru.

Menurut LBH Rakyat Palu komitmen polri untuk mengubah diri dengan prilaku secara profesional dan menjadi pengayom masyarakat ternyata masih sebatas slogan kosong .  Peristiwa pemukulan kemarin membuktikan polisi masih bermental militeristik,
“Kami mempertanyakan sejauh mana komitmen polri untuk merubah diri sendiri” demikian LBH Rakyat Palu .

Pernyataan tertulis yang diterima mercusuar tadi malam memuat tiga sikap yakni mengecam prilaku biadab aparat kepolisian  terhadap mahasiswa.  Menghimbau pihak yang berwenang mengusut kasus tersebut secara tuntas dan menghimbau pimpinan Polri di Palu agar konsisten dengan upaya reformasi internal didalam tubuh polri khususnya di Sulawesi tengah  (Sya) 

DIVISI INVESTIGASI DAN PENGADUAN
KOMITE ADVOKASI KORBAN TINDAK KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN*
LEMBAGA BANTUAN HUKUM RAKYAT PALU (LBH-RAKYAT PALU)

Daftar Korban Mahasiswa (Selasa, 7  November 2000)
No Nama Fakultas Luka yang dialami Keterangan
1 ZulFikar Pertanian Gegar Otak Rawat inap di ICU Bala Keselamatan
2 Agus Salim Pertanian Memar Seluruh badan Rawat inap Di Bala keselamatan
3 Ikbal Pertanian Luka di kepala dan memar dibadan Rawat inap Di Bala keselamatan
4 Moh Rum Pertanian Luka di dahi (Tiga jahitan) Rawat Jalan


Data Korban Mahasiswa (Rabu, 8 November 2000)
No Nama Fakultas Luka yang dialami Keterangan
1 Muhlis SJ Apok Teknik Tertembak didada dan Perut Dalam keadan koma di RSU Undata. Terus disuplai darah (Menurut Dokter Diperlukan 8 liter darah)
2 Suprianto K I P Tertembak dikaki Rawat Inap di RSU Undata
3 Samun Teknik Tertembak diperut (peluru Karet) Rawat Jalan
4 Ahmad Riyadi Pertanian Lengan memar, tulang dahi retak, samping teling bengkak Dirawat inap di Bala Keselamatan
5 Budi Adrian Pertanian Luka pada bagian muka dan lengan, kepala memar pusing-pusing dan muntah Dirawat inap  Rumah Sakit di Bala Keselamatan
6 Weni Wijayanti Pertanian Luka dikepala (5 Jahitan) Rawat inap di Ruah Sakit Bala Keselamatan (Pindahan dari Rumah Sakit Tentara Palu)
7 Ijal Teknik Tulung rusuk patah, punggung memar dan kaki luka Rawat inap di RS Budi Agung
8 Muh Rizal I S I P Luka Didada Rawat inap di RS Budi Agung
9 Nurhudi Teknik Kepala bagian kiri dan hidung bengkak, punggung memar Rawat jalan
10 Wayan Sana Pertanian Muka dan belakang kepala memar Rawat jalan
11 Sapri Teknik Belakang kepala luka robek dan punggung memar Rawat Jalan
12 Mashuri Ekonomi Luka dikepala (3 Jahitan), Punggung, pundak kiri mata kaki dan bibir bengkak Rawat Jalan
13 Asiadi K I P Kepala dan leher belakang memar, muntah Rawat jalan
14 Moh Ikbal K I P Memar pada muka, leher dan hidung Rawat jalan
15 Lili Teknik Luka dikepala (2 jahitan) Pusing-pusing Rawat Jalan
16 M. Yusup   Sakit pada kepala dan leher Rawat Jalan
17 Sam Resa Teknik Memar dikepala, pundak dan lengan kiri bawah Rawat jalan
18 Samsudi K I P Luka dipipi kanan dan memar di badan, kepala pusing Rawat jalan
20 Sofyan Hukum Rasa sakit pada alat kelamin akibat tendangan Rawat Jalan
21 Moh Rasni Pertanian Memar dileher dan bawah mata Rawat jalan
22 Alexander ATamrin Pertanian Memar pada bahu kiri sakit pada perut dan ulu hati Rawat Jalan
23 Tikno Hukum Kepala bagian belakang bengkak Rawat jalan
24 Samsul K I P Luka dikepala, sakit pada dada dan punggung Rawat Jalan
25 Umardini K I P Sakit pada hidung dan memar pada belakang kepala Rawat jalan
26 Suyuh Ekonomi Ekonomi Memar disekujur tubuh Rawat Jalan

SUMBER DATA
Divisi Investigasi dan Pengaduan Korban  Tindak Kekerasan Aparat Kepolisian
LBH RAKYAT PALU
JLN. MH. THAMRIN 73 B.
TELP./FAX (0451) 453264