[Up] | [History] | [Books] | [Papers] | [Cases for Re-Examination]
DIVISI INVESTIGASI DAN PENGADUAN 1. Rekan-rekan Wartawan 2. Aktivis HAM Di,- Tempat
Mahasiswa dan Polisi Bakuhantam
Palu, mercusuar*Lima luka-luka, sembilan orang di tahan. Ratusan mahasiswa Universitas tadulako (Untad) bakuhantam dengan aparat kepolisan jajaran polda sulteng, kemarin siang. Akibat bentrokan tersebut,lima orang masing-masing dua dari aparat dan tiga dari mahasiswa mengalami luka-luka serius. Sedangkan sembilan orang dari pihak mahasiswa di tahan dimarkas polda sulteng untuk dimintai keteraagan. Informasi yang di himpun Mercusuar menyebutkan, bentrokan yang terjadi di depan markas polda sulteng itu, dipicu Oleh aksi main hakim sendiri aparat yang di duga dari kesatuan perintis polresta palu terhadap salah seorang mahasiswa bernama Agus. Menurut keterangan peristiwa pemukulan terjadi di pertigaan jalan menuju kampus untad. Mobil truk yang memuat puluhan anggota perintis polresta palu seusai melakukan pengamanan di desa panau, melewati jalan tersebut. Kemudian dari arah mahasiswa tiba-tiba terdengar teriakan yang di tujukan pada aparat. Tidak jelas apa teriakan itu mengolok-olok atau tidak, namun yang pasti mobil truk tersebut berhenti dan sejumlah aparat tersebut langsung beraksi. Agus mahasiswa Fakultas pertanian anggota Mapala Sagar matha --- yang tidak
tahu persoalan kena sasaran main hakim sendiri Peristiwa ini rupanya mengundang
rekan-rekan Agus serta mahasiswa lainya melakukan Aksi protes. Sekitar lima buah
truk mengangkut Mahasiswa menuju markas polda sulteng. Sebelumnya ratusan
mahasiswa itu singgah di Markas palu timur (paltim) di kelurahan tondo. Mapolsek
itu menjadi sasaran amukan mahasiswa sehingga mengalami kerusakan. Tiba di
depan markas polda, mahasiswa yang memprotes aksi pemukulan terhadap Agus
akhirnya terlibat bentrok dengan aparat. Menurut keterangan, dari bentrokan tersebut dua anggota polsek palu Timur yakni Sertu Suryadi dan Sertu Nurikmat mengalami luka cukup serius Keduanya dirawat di Din Dokkes polda Sulteng. Sedangkan Tiga mahasiswa yang juga luka-luka di rawat Di RSU Undata . Dua Orang sudah bisa keluar setelah dirawat namun yang satunya lagi masih dirawat intensif. Karena diperkirakan mengalami luka dibagian kepala yang serius. Dari sekian yang ditahan dimapolda seusai bentrokan di depan mapolda Sulteng , satu diantaranya adalah Rt, (32) yang setelah diperiksa ternyata adalah mantan oknum TNI. Rt diamankan lantaran diduga kuat sebagai pemicu saat terjadinya bentrokan aparat dengan mahasiswa diperoleh informasi, Rt mengompori mahasiswa untuk berbuat anarkis dengan melakukan pelemparan serta pembakaran didepan Mapolda Sulteng. Rt mengaku tingaal dijalan Rajamoili itu, diringkus anggota IPP Polda Sulteng saat memanasi para mahasiswa . Saat dimintai keterangan, Rt selalu berkelit atas keberadaanya dikerumunan mahasiswa yang melakukan protes tidak saja petugas Ditserse yang sempat naik pitam saat menginterogasi, Purek III Sahabuddin Mustafapun sempat mengeluarkan kata-kata dengan nada tinggi. Yang menarik pada saat aksi itu, aparat kepolisian yang tidak bisa menahan amarah mengejar mahasiswa hingga keperempatan jalan S. Parman, perempatan Raden Saleh dengan jalan Samratulangi. Mahasiswa yang berhamburan menyelamatkan diri berusaha bersembunyi dirumah Rumah penduduk yang berada disekitar itu. Tapi aparat yang sudah terlanjur naik pitam, terlebih dengan kata-kata pedas yang dilontarkan mahasiswa membuatnya berusaha mendapatkannya. Tak ayal lagi, kendati sebagian besar mahasiswa sudah berlarian, tapi mereka yang bersembunyi di rumah-rumah tetap dicari. Warga disekitar tempat itu tidak beranjak dari tempatnya hingga dua truk pasukan brimob saat menjelang sore meninggalkannya. Warga tampak nya unjuk rasa ingin tahu benar akan aksi berikutnya antara aparat dan mahasiswa. Kapolda Sulteng, Brigjen Pol Drs Zainal abidin Ishak yang menyertai Gubernur ke Bangkep dan berencana mampir menyaksikan KKN mahasiswa di Poso diurungkan begitu mendapat kabar adanya kerusushan. Begitu tiba di palu Zainal langsung mengundang Purek III Untad Sahabuddin Mustafa SE Msi untuk melakukan pertemuan rembuk berkaitan bentrk yang terjadi antara aparat dengan mahasiswa diruangannya. Rembuk tersebut mulai berlangsung sekitar Pukul 21.00 dan selesai setelah 1,5 jam kemudian, sayang sekali, wartawan tidak diperkenankan mengikutikegiatan rembuk tersebut meskipun demikian Purek III Untad yang dicegat usai pertemuan mengatakan, pihaknya harus menyerap dulu semua aspirasi mahasiswanya karena belum terserap semuanya. Pada rembuk itu juga Purek III Untad meminta kepada Kapolda agar oknum
anggotanya yang terlibat penganiayaan terhadap mahasiswa ditindaki.
Pertemuan tersebut agaknya belum menghasilkan kesepakatan penuh antara keduanya.
Kapolda Sulteng sendiri ketika ditemui mengatakan agar masing masing pihak
mengambil langkah-langkah persuasif. Namun demikian, kapolda yang
didampingi Kapolresta Palu Supt. Drs Sudargo, mengingatkan agar berhati-hati
mencermati peristiwa karena bukan tidak mungkin ada pihak-pihak yang dengan
sengaja memanfaatkan suasana yang terbukti dengan ditemukannya beberapa oknum
bukan mahasiswa seperti Rt itu. Pada kesempatan itu Kapolda juga
mengungkapkan bahwa anggotanya yang terlibat dalam penganiayaan mahasiswa dal;am
penindakan jumlahnya 7 orang dan saat ini sedang diperiksa namun demikian dia
juga meminta pertanggung jawaban mahasiswa yang telah merusak dan memecahkan
kaca jendela mapolsek Paltim.
Mapolsek Paltim Diobrak-abrik
Palu, Mercusuar*Wartawan dipukul, LBH Rakyat Palu Kecam Polisi Ratusan Mahasiswa Untad Mengobrak-abrik markas polsek Palu Timur yang terletak dikelurahan Tondo, menyusul aksi pemuklan yang dilakukan asparat perintis Polresta Palu terhadap mahasiswa bernama agus, akibatnya, jendela mapolsek yang berhadapan dengan gedung pemuda itu hancur. Selain mapolsek tiga rumah asrama anggota polisi juga menjadi sasaran amukan mahasiswa seluruh kaca jendela tiga rumah tersebut hancur. Pengamatan mercusuar kemarin sore, baik markas dan asrama dijaga aparat dari kesatuan TNI AL. Menurut kapolsek palu Timur Iptu M Taufik Lamakarate SH, selain merusak akca jendela mahasiswa juga merusak televisi dan alat komunikasi Handi Talky, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan itu. Taufik mengatakan, penyerangan dimarkas terjadi sekitar pukul 14.15 Wita. Saat itu markas hanya dijaga 3 orang anggota Sabhara. Saya tidak tahu bahwa markas ini akan diserang kata taufik yang mengaku saat penyerangan terjadi dirinya bersama 3 anggota lainnya berada di TKP. Setelah terjadi pemukulan terhadap mahasiswa. Selain dialami mahasiswa tindakan main hakin sendiri juga
dialami oleh wartawan tabloid Formasi, Andi Mizwar. Andi mizwar yang
sedang meliput bentrokan mahasiswa dan aparat, tiba-tiba dipukul anggita brimob
dengan menggunakan senjata. Aparat nampaknya tidak pandang bulu meskipun
andi mizwar sendiri sudah mengaku wartawan dengan cara mengeluarkan kartu
identitas. Pemukulan terhadap wartawan ini mengundang reaksi para
wartaan lainya, dan berencana mengajukan protes ke Polda Sulteng sementara
General Manajer Tabloid Formasi H. Nongtji Hi Ali merencanakan akan
memproses kasus ini sesuai hukum. Menurut LBH Rakyat Palu komitmen polri untuk mengubah diri
dengan prilaku secara profesional dan menjadi pengayom masyarakat ternyata masih
sebatas slogan kosong . Peristiwa pemukulan kemarin membuktikan polisi
masih bermental militeristik, Pernyataan tertulis yang diterima mercusuar tadi malam memuat
tiga sikap yakni mengecam prilaku biadab aparat kepolisian terhadap
mahasiswa. Menghimbau pihak yang berwenang mengusut kasus tersebut secara
tuntas dan menghimbau pimpinan Polri di Palu agar konsisten dengan upaya
reformasi internal didalam tubuh polri khususnya di Sulawesi tengah (Sya)
DIVISI INVESTIGASI DAN PENGADUAN
Daftar Korban Mahasiswa (Selasa, 7 November 2000)
KOMITE ADVOKASI KORBAN TINDAK KEKERASAN APARAT KEPOLISIAN* LEMBAGA BANTUAN HUKUM RAKYAT PALU (LBH-RAKYAT PALU)
Data Korban Mahasiswa (Rabu, 8 November 2000)
SUMBER DATA Divisi Investigasi dan Pengaduan Korban Tindak Kekerasan Aparat Kepolisian LBH RAKYAT PALU JLN. MH. THAMRIN 73 B. TELP./FAX (0451) 453264 |