4  
4  
4  
4  
4  
4  
4  
4  
4  
4
4

 

KALAU ITU PERTANYAAN, Oleh Don AL Flassy, MA, MP



Sobat Papua,
Benarkan? Kalu bukan mengada mengapakah bangau terbang rendah? Ini pepatah Melayu tetapi ada benar juga untuk kita Papua! Su tau to, orang su bikin sabarang itu pu lida taputar sampai bola-bale.

Dia bilang mau rangkul OPM padahal hampir 7 tahun di kali Sosok tidak pernah ikut hadir dalam Upacara bendera 1 Desember atau kehidmadan lain yang diadakan untuk itu. Bahkan waktu Eks-Tapol Papua bikin komunike menjelang datang Gus Dur kasih kembali nama Papua pada 31 Desember 1999 juga komplotan itu tolak mengakui 1 Desember 1961 dengan Bendera Bintang Kejora yang OPM pertahankan sepanjang hayat dikandung badan. Memang tidak ada musuh yang abadi karena yang abadi itu kepentingan. Kepentingan itu telah mendorong pertemuan spektakuler di Bewani Perbatasan PNG dan Papua (Barat) November 2000 yang telah membawa bencana Abepura dan menjerat Jenderal Wenda. Itukah? Yang melegitimasi A.S. Kaliele menjadi Presiden United West Papua National Body For Independent (bukan Independence?!).

Kebohongan publik apa lagi itu. Dari grass root Rakyat Bangsa Papua tergabung dalam pilar, Pilar membentuk aliansi, aliansi membentuk diri dalam panel-panel dan panel-panel membentuk presidium dalam MUBES Papua 2000 yang dihadiri Kelompok Bintang 14 dan Tokoh Pelaku Sejarah Herman Wajoi yang juga anggota PDP. Hasil ini dibawa dan disahkan utusan Rakyat dari seluruh komponen, daerah dan kepentingan 5000 (lima ribu) orang pada Kongres Papua II 2000. Bukan 70 orang yang hadir di Mandala sana untuk sesuatu yang jatuh dari "sky-blue". Frans Alber Joku selaku Moderator LN PDP dipercayakan untuk lobi politik internasional. Sudah dilakukan dengan sangat bagus sekali selain juga ada upaya rekonsiliasi antara ORPA di LN juga sudah berjalan. Tetapi benarlah, apa yang dikatakan Henk Rembewas yang ada di UNTAET "manusia plastik" bagaimana lagi yang mau mementahkan kerja bagus itu?

Sykurlah bahwa Nauru melarang kehadiran secara fisik di sana. Tuan-tuan supaya tahu, bahwa wakil ORPA hadir di sana adalah sebagai peninjau bukan anggota, maka bagi PDP tentu tidak apa-apa karena pendelegasian sudah berlangsung sejak dari Kiribati, Port Vila lalu di New York tahun 2000 lalu. Hei, dalam kitab Yesaya 8 ayat 10 dikatakan "yang direncanakan tak akan jadi, yang diputuskan tidak akan berlaku, karena Tuhan di pihak kita" - "di pihak kebenaran". Itu benar, maka tidak ada orang Papua boleh nongol di Nauru lalu bawa bendera bermacam-macam bintang. Apakah memang itu tarik-menarik antara Rumkorem dan Michael Karet? Kalau yang itu ya, meskipun bendera dan hari kemerdekaan yang diperjuangkan itu sama. Tetapi kan karena saya ini, diri ini yang tidak jelas arahnya, juga mau di sana dengan memboceng atau dibonceng! Bukan begitu? Yang jujur saja. Kan maunya dua bendera berkibar di sana, saling tarik menarik, lalu. Hahahahahaha! Itua Papua baku-hantam. Itu toh, hasil akhir. Seperti
selesai Bewani, bikin statuta, lalu Abepura berdarah dan Wenda masuk bui di Vanimo. Itu kah? 

Tuan Jacob bilang saya, Don Flassy OPM yang baik!? Ini fitnah. Saya tidak kenal dengan dia dalam kapasitas itu. Kapan itu saya jadi anggota organisasi ini. Tidak pernah itu! Saya pejuang kedaulatan atas kemerdekaan 1 Desember "bukan berjuang untuk merdeka (dari Indonesia)" yang benar saja. OPM bagi saya sama dengan yang ditulis Joh G. Jopari. Saya hargai perjuang dan perjuangannya. Saya kenal Rumkorem tidak secara fisik hamipr 20 tahun baru bertemu muka di Negeri Belanda tahun 1990 dan kedua kali di Port Vila 2000. Tetapi saya respek terhadapnya lebih dari mimpi dan visi yang menselerohkan Alkitab dengan berbagai bintang tidak jelas. Yang benar saya bukan anggota OPM. Ini sungguhan. Tidak ngaku-ngaku bahkanpun tidak menyangkal. Rona pejuangan saya lain, tidak perlu dijelaskan. Ada teman-teman di lini perjuangan yang lain. Tidak harus di OPM. Aliansi Pemuda Pelajar Muslim Papua yang salah satu tokohnya Hasan Bauw
almarhum kan juga bukan OPM. Kalau pra-OPM mungkin saya tahu sedikit karena ada under-ground movement yang digarap Tuan Demotokai lalu dibawa ke Manokwari tetapi pada hari H bocor di Biak. Perjuangan heroik Fery Awom bersama panglima-panglima Arfak yang luhur itu tidak memakai nama itu. Namun kemudian entah bagaimana Indonesia menyebutnya OPM. Sejarah bagian ini masih gelap bagi saya (John G. Jopari 1995, Pemberontakan OPM, Jakarta, Gramedia). Jadi itulah, orang Belanda bilang "mond vol taanden", gigi menjadi banyak dimulut kalau su begitu. Kapan Jack Rumbiak di OPM baru tahu saya OPM. Ketemu Jack saya rasa baru dua kali yaitu sekali di rumah Tuan Theys Eluay di Sentani 1998, dan kedua di Port Vila tahun 2000 saat yang sama saja ketemu kali kedua dengan Jenderal Rumkorem. 

Saya respek terhadap Ade Jack, apa yang dilakukan sampai ke Tel Aviv dan sebagainya. Cuma, apakah itu untuk KEDAULATAN ATAS PAPUA YANG KEMERDEKAAN-NYA TERPROSES SEJAK, 1 DESEMBER 1961, ataukah untuk
MENUNTUT KEMERDEKAAN PAPUA (bisa juga) MELANESIA BARAT dari Indonesia. Coba simak ini. Juga pertanyaan saya tentang Dr. Thomas Wapai Wanggai itu belum terjawab. Kasi tahu supaya jangan ada banyak cerita bikin tipu rakyat Papua di tanah Air-Mu yang kau Cintai dan berjuang untuk-nya (?????) ini. Masih lagi, mengapa dan oleh siapa, dan bagaimana "statuta TPN/OPM" itu?. Untuk kasi bubar atau bikin susah seperti Jenderal Wenda itu? Termasuk kerusuhan Abepura? Saya tidak menuduh macam-macam, tetapi seperti yang diingatkan Amunggut Tabi itulah. Rakyat di sekeliling di sini mau tahu. Masihkah anda ingat penderitaan, air mata, darah dan nyawa pengorbanan mereka? 

Syukurlah. 
Orang-orang muda di DERAP, seperti disuarakan Kamerad Tetro. Member of Presidium-Papua Council itu bukan abadi. Masa berlakunya kan sampai ada Kongres berikut. Kapan, saudara mau kapan? Kita bicarakan. Tentu saja menjadi tanggung jawab seluruh bangsa. Don Flassy tidak mengangkat diri untuk itu. Cukup tahu diri. Pada menit-menit terakhir baru tahu dari Pilar Profesional dari Aliansi Guru dan Para Medis kalau mengajukan nama Don Flassy menjadi anggota Presidium dan bukan dari kedudukan sebagai anggota Panel; Dalam melaksanakan dua kegiatan akbar bangsa ini kami all-out, total dan mempertaruhkan seluruh keberadaan kami. Nyatanya seperti yang anak-anak muda tahu sendirilah. Tidak ada yang tersembunyi. Bahkan sampai sekarang masih berurusan dengan Pengadilan Negeri Jayapura setelah menjalani beberapa periode penahanan dan bahkan penjara. Yang tersembunyi hanya kalau diam-diam ke Gusdur atau mau ada rapat di Bewani. Bukan begitu? Waktu pencalonan Gubernur Irian Jaya itu, memang ada nama Don Flassy, pada urutan kecil. Itu desakan Komite Nasional Pemuda Papua yang memang digunakan sebagai trik politik, tercipta masa transisi. Bapa rasa politik itu ada dalam nuansa kita bicara ini. Tagal politik itu, bapa tidak lagi menduduki jabatan structural di BAPPEDA sejak dia jadi BP3D dua minggu lalu; Toh "papuanisasi" bisa mulus, banyak uang  datang ke sini.; banyak Papua duduki jabatan; Ada Papua berkeringat di dahi mengendus ingus dan sum-sum kenikmatan lalu menghitung-hutung perolehan. Masih ingatkah dia perjuangan? Itulah soalnya. Kalau su begitu itu mau bikin apa lagi. Kita tunggu untuk trik politik berikutnya? Tentu saja kalau tidak taputar-taputar main potong begitu, bagaimana?

Dan ini, nona Linda Suebu.
Terima kasih untuk doa anda, Bapa juga berdoa supaya Tuhan memberkati nona dalam segala hal terutama bagi perjuangan bangsa kita. Memang saya katakan yang secara permukaan kita tangkap dari Tuan Bas Suebu berarti ada toh yang lebih mendalam. "appearing to the surface only"; Ada cuma kekuatiran kita seperti ada equity participation yang diperoleh dari KAPET Biak yang konon Export Processing Zone dengn Hotel Marao dan tentu saja burung-burung di kandang taman Burung. Indahnya kandang tetapi akan lebih indah lagi apa bila berlepas di hutan rimba raya Tanah Papua yang elok dan permai. Ini kekuatiran. Jadi dorang bilang Otonomi itu contoh taman Burung di Biak-kah? Saya tidak bilang begitu, karena sebagai member dari PDP hanya boleh bicara satu macam saja. PDP tidak diperbolehkan berpendapat apakah menolak atau menerima Otonomi Indonesia dalam bentuk apapun. Itu amanat Kongres Papua II-2000. Tidak ada sakit hati atau perasaan macam-mavcam untuk Tuan Bas, maaf kalau boleh saya bilang "Ada suara-suara rintihan dari derita menahun diam dalam larutan keperihan" bertanya tentang "mengapa" sebagaimana Nabi Jeremia bertanya dalam Pasal 8: ayat 19a,b : Dengarlah seruan puteri bangsaku minta tolong dari negeri jauh: "Tidak adakah Tuhan di Sion? Tidak adakah Rajanya di dalamnya?"- ayat 20: Sudah lewat musim menuai, sudah berakhir musim kemarau, tetapi kita belum diselamatkan juga! Ayat 21a: Karena luka puteri bangsaku hatiku luka; ayat 22b: Mengapa belum datang juga kesembuhan luka puteri bangsaku? 

Ya, Linda. Ini hakikinya.
Terima kasih.

Yesus memberkati Papua,
Yesus juga berhak mengutuk pohon ara;
Yesus berkata kepada Judas: "Adalah benar anak manusia akan disesah tetapi celakalah orang yang menyerahkan aku; Seharusnya Judas ada? 
Louikam mengupas tentang yang satu ini, 
Saya pikir kita cukupkan saja untuk cari solusi,
Ya, Rekonsiliasi,Tanggal 16 Agustus 2001 kemarin bertempat di Obhe
Ondofolo Sere Sentani diadakan peringatan
Rekonsilisasi Nasional Pertama 1 Agustus 1998. Momen yang terjadi setelah 38 tahun invasi Trikora atau yang disebut juga Hari Kebangkitan Papua; Itu yang dudah berlalu, dan, lalu yang berikut? Seharusnya itu yang dipikirkan bukan main potong jalan dan baku kasih gagal jalan diplomasi yang sudah manis dirintis. Oke, kita komit. Sama-sama menjaga dan mau mengatakan siapa yang sengaja mengacau adalah musuhnya kita, musuh seluruh bangsa Papua
Syaloom.

Don Flassy, MP.

 

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribal_WEBMASTER   by The Diary of OPM