FREE PAPUA MOVEMENT (FPM)
|
|
THE WEST PAPUA NATIONAL LIBERATION (ARMY)
TENTARA PEMBEBASAN NASIONAL PAPUA BARAT
Nomor: 01.29.08.2000
MENGINGAT:
1. Krisis
Politik di dalam Negari Papua Barat.
2.
Kegiatan TNI/POLRI di Dalam Negeri yang semakin membabi
buta dan mengganas terhadap aspirasi merdeka rakyat Papua Barat dalam bentuk
intimidasi, penangkapan tak beralasan dan pembunuhan sadis dan masal masih
berlanjut sampai sekarang.
3.
Perlu meluruskan garis perjuangan agar sesuai dengan
aspirasi rakyat yang murni.
4.
Selama ini Presidium Dewan Papua mengesampingkan aspirasi
rakyat dan mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok kecil serta mengorbankan
kepentingan umum bagi rakyat Papua Barat.
5.
Adanya konspirasi antara investor dan elit politik
misalnya penandatanganan MOU dengan freeport yang tidak mengakui hak ulayat
suku lain dan tidak mengakui keberadaan suku lain di Papua Barat Pada tanggal
13 juli 2000 di new orleans
6.
Keputusan proses politik yang namanya konggres rakyat
Papua Barat yang titik berat nya pada membawa masalah Papua Barat
Go-INTERNASIONAL dan menjadi isu intenasional
MEMPERHATIKAN:
1. Perlu ada pertanggungjawaban atas korban Harta
Benda dan Jiwa Raga selama Perjuangan.
2.
Perlu ada upaya mensukseskan Aspirasi Perjuangan Nasional
Papua Barat yang sudah dinyatakan dalam Kongres Nasional Papua II, 2000.
3.
Aspirasi Rakyat Papua Barat yang sudah mengkristal hingga
saat ini.
4.
Perjuangan di bawah kepemimpinan Presidium Dewan Papua
yang dimotori FORERI yang kian lama kian mengambang dan semakin mencemaskan
sebagian besar rakyat Papua Barat.
5.
Perjalanan PDP yang seolah-olah membantu pemerintah untuk
mengisiolir masalah Papua Barat agar tidak GO – Internasional dan menjadi isu
internasional.
6.
Ada indikasi jelas menurut sumber terpercaya kami bahwa
ada upaya sistematis dari Inteligen Indonesia untuk mengembalikan tokoh gerilya
kembali ke masyarakat dan juga pengembalian pengungsi di PNG.
MENYATAKAN MOSI TIDAK PERCAYA:
MENYIARKAN
KEPADA DUNIA:
1.
Bahwa untuk sementara waktu Kantor Presidium Dewan Papua
dan Kantor FORERI dinyatakan ditutup mulai saat ini Jam 11.20 waktu Papua (WP),
tanggal 30 Agustus 2000.
2.
Bahwa Pimpinan PDP dan FORERI harus mengambil sikap yang
jelas bahwa mereka tidak akan mengesampingkan aspirasi rakyat dan mengutamakan
investasi di Papua Barat mengingat Papua Barat sudah jatuh ke tangan Indonesia
justru dengan alasan investasi dari perusahaan asing di tanah Papua.
3.
Bahwa Pimpinan PDP dan FORERI harus menghadap Panglima
Tertinggi TPN/OPM untuk mengambil kunci sekaligus menjelaskan sejauh mana PDP
dan FORERI telah merealisir amanat penderitaan rakyat Papua Barat.
4.
Bahwa jikalau Pimpinan PDP dan FORERI tidak mempertanggungjawabkan tuntutan ini,
maka kami akan mengambil alih kepemimpinan untuk menolong rakyat memperjelas visi dan misi PDP agar sesuai
dengan aspirasi yang sudah nyata di seluruh Papua Barat.
5.
Siapapun yang menyatakaan aktivitas kedua kantor akan
diaktifkan kembali maka dia yang menyatakan demikian siap mengambil resiko
tingkat tinggi.
DEMIKIAN PERNYATAAN
SIKAP INI KAMI BUAT UNTUK DIKETAHUI UMUM DAN MENDAPATKAN DUKUNGAN DARI SELURUH
PANEL PAPUA DAN SELURUH RAKYAT PAPUA DI SELURUH TANAH PAPUA BARAT.
Jurubicara MARKODAP III NEMANGKAWI PEGUNUNGAN TENGAH
an. Pimpinan OPM Komando, TPN Papua Barat
Tembusan kepada Yth.:
1.
Semua Panglima KODAP TPN/OPM,
2.
Ko-ordinator dalam negeri TPN/OPM,
3.
Ketua TAPOL/NAPOL OPM/TPN,
4.
Pengurus Dewan Musyawarah Masyarakat Koteka,
5.
Ketua AMP International dan The West Papuan Community
6.
Ketua Front Nasional Papua,
7.
Anggota PDP,
8.
Ketua-Ketua Panel Papua,
9.
Komandan Satgas di seluruh Papua,
10.
Ketua Alliance Perempuan Papua,
11.
Ketua Persekutuan Pemuda Papua Barat.
12.
Dr. Otto Ondowame di Australia,
13.
Mr. Jacob Prai di Sweden
14.
Anggota Parlement Pendukung Papua Barat di Inggris
15.
Angota Kongress Pendukung Papua Barat di Amerika Serikat