RI Jadi Bumper Amerika

Australia Incar Irian


koridor.com [14 Nov, 11:25] AS tetap membutuhkan sebuah Indonesia yang kuat sebagai bumpernya dari kemungkinan agresi Cina dan Jepang. Sementara itu, Australia kini mengincar Irian setelah 'merampok' minyak Timor. Demikian Anggota Komisi I DPR RI, Sutradara Gintings, hari ini (14/11).

"Tidak ada alasan AS menginginkan Indonesia pecah, ditinjau dari persepktif geo stratergis politik dan ekonomi. Karena, sampai saat ini Amerika Serikat masih tetap membutuhkan Indonesia sebagai bumper dari Cina dan Jepang," ungkapnya dalam dengar pendapat dengan Kepala Staf TNI Angkatan Udara-KSAU di gedung DPR RI, Jakarta.

Jadi, demikian Sutradara, ditinjau dari geo strategis politik dan ekonomi, AS belum punya alasan menjadikan Indonesia berkeping-keping.

Karena itu, kata Gintings, embargo yang dilakukan AS dan Uni Eropa terhadap pasokan peralatan militer Indonesia, bukan berkaitan dengan geo strategis politik maupun ekonomi. "Ini semata-mata berkaitan dengan politik internasional," katanya lagi.

Sebaliknya, Sutrada Gintings justru menengarai Australia yang berkeinginan untuk memecah belah Indonesia.

Gintings menilai, selama lima tahun terakhir, Australia telah meningkatkan sistem pertahanan udaranya menjadi lima kali lipat. "Howard (PM Australia-Red) tidak main-main, pasti ada pikiran strategisnya," duga Sutradara.

Ketamakan Australia bisa dilihat dari ambisinya ikut-ikutan menekan Indonesia agar melepas Timor Timur. "Setelah melihat minyak di Celah Timor yang juga banyak mengandung koral, Australia mempunyai kepentingan untuk bisa beralih ke Irian Jaya," tegasnya.

Karena itu, Gintings mempertanyakan tingkat kesiapan minimum angkatan udara untuk menjaga keutuhan wilayah Indonesia, kendati pun suku cadang peralatan militer terancam habis, akibat embargo enam bulan lagi. (chairul / jr)