koridor.com [15 Nov, 18:32] PM Australia John Howard, bertemu Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di ICC arena KTT APEC Brunei Darussalam. Pertemuan bilateral, membicarakan persoalan ekonomi dan integritas wilayah Indonesia. Dalam pertemuan bilateral, yang berlangsung Rabu (15/11) sore, Howard menanyakan perkembangan perekonomian Indonesia. "Presiden menjelaskan, target eksport yang tadinya direncanakan 44 miliar dolar, bisa mencapai 56,4 miliar dolar," kata Menlu Alwi Shihab, usai pertemuan. Menurut Shihab, Australia tidak akan goyah mendukung keutuhan wilayah Indonesia. Sedangkan hal-hal yang menyakitkan di masa lalu, yang mungkin mengganggu, diharapkan dilupakan dan melihat ke depan. Reporter koridor.com, Despen Ompusunggu, dari Brunei melaporkan, Presiden Gus Dur memegang teguh, perlunya perbaikan dan membangun hubungan yang lebih produktif, konkrit dengan Australia. "Satu contoh umpamanya, pihak Australia (Howard) mengatakan, bahwa mereka akan mengeluarkan apa yang dinamakan defense paper," ujar Shihab. "Dan di situ akan kelihatan policy Australia di bidang pertahanan, yang sebelum dikeluarkan ke publik (Australia), itu akan dibawa oleh seorang menteri atau official ke Indonesia lebih dahulu." Cara Australia ini, tandas Alwi Shihab, merupakan satu pertanda penghormatan yang bersahabat, dari Australia terhadap Indonesia. Termasuk sikap negara Kanguru ini, terhadap kemauan rakyat Papua, untuk lepas dari Indonesia. "Hubungan antara Indonesia dan Australia, penting sekali dijalin sedemikian rupa, sehingga tetap akrab, dekat, utuh dan hubungan antar tetangga lebih produktif," tandas Menlu Shihab. Menyangkut suara dari Parlemen Australia, yang mendukung Presidium Dewan Papua, untuk meneruskan tuntutan kemerdekaan dan memperjuangkan hingga Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), agar dimasukkan menjadi dekolonisasi, Alwi mengakui, akan mendekati Parlemen Australia. "Kita bisa ke sana dan menjelaskan, bahwa jangan hanya melihat dari satu sisi. Tetapi harus melihat secara komprehensif, hubungan antara Indonesia dan Australia.