HASIL KAMPANJE DILUARNEGERI (2 November 2000)


 Kampanje Email internet berhasil luar biasa: Back to This Month's Index

  (1) Senate USA membuat UU stop  bantuan sendjata ke RI tetapi  bantuan uang ke TimTim dan Aceh, kirim delegasi ke Maluku,  persoalan Papua  dibitjarakan di Senate dan  Senate kirim surat kepada Presiden Bill Clinton. Djawaban Presiden bahwa USA  tetap memberikan tekan  kepada RI mengenai soal2 HAM di Papua dan supaya militer keluar dan  demokrasi didjalan segera adakan  dialok dengan Bangsa Papua. Senate tekankan agar Presiden minta SEKGEN Kofi  Annan menindjau hasil Pepera 1969 dan segera internasionalisasikan Papua.

 (2) Parlimen UK diLondon 27 anggota tandatangan mosi untuk tindjau kembali  hasil Pepera 1969 dan segera  SEKGEN Kofi Annan membuka masalah Papua di PBB dan  diinternasionalisasikan  Papua,  Miting NGOs  seluruh dunia di Belanda menetapkan segera Papua diinternasionalisasikan dan  tetapkan tgl 19 November2000 internasional Day for Papua akan kampanje  besaran untuk Papua merdeka. Pemerintah  Belanda belum selesai laporannja mengenai penjerahan tanah Papua. Katanja  penjerahan ke UNTEA dan RI  adalah penjerahan administrasi bukan penjerahan kedaulatan tanah Papua dan  belum pernah tanah Papua itu  adalah bagian dari Hindia Belanda. Soal administrasi tanah Papua diurus dari  Belanda. Parlemen Irlandia djuga madjukan mosi supaya ditindjau kembali
 hasil Pepera dan Parlimen Sweden djuga sama.

 (3) Parlemen New Zealand djuga memadjukan mosi agar RI segera tarik kembali  TNI/Polri dari Papua dan adakan referendum. Parlemen terima Tn Otto Ondowame  dengan resmi anggota2 Parlemen kibarkan bendera Bintang Pagi dimuka gedung  Parlemen waktu Ondowame diterima resmi. Perdana Menterinja minta agar  persoalan Papua harus diperhatikan dan diselesaikan dengan damai.  

 (4) Perdana menteri Howard terpaksa support negara2 Pasifik Selatan dalam  Forum diKribati untuk kirim  surat pernjataan kepada RI dan OPM untuk selesaikan masalah Papua dengan  tjara damai tidak dengan  kekerasan. Pada pertamakali persoalan Papua dengan resmi dibitjarakan di SPF  dengan 8 anggota Papua  turut delegasi Vanuatu dan Nauru resmi didalam Forum. Australia Trade Union  Ketua tandatangan MOU dengan Tn Jacob Rumbiak untuk support tanah Papua  keluar dari RI.

 (5) Presidium Papua kampanjenja hasil tidak begitu memuaskan, mereka gagal  total dengan tugas sebagai  mediator antara Rakjat Papua/OPM dan RI tidak mungkin Wahid mau berdialok  dengan Presidium lagi. Wahid angkat Bekas Gub. Bas Suebu Dubes Mexico untuk  mediator tetapi beliau sudah terang membelah  perdjuangan Papua untuk lepas dari NKRI Djadi posisinja tentu ditolak oleh
 Wahid.
 
 Menghadap Desember 1,2000.  Saran2 supaya diperhatikan dan bias dilaksanakandemi kemerdekaan Papua:

(1)     Bendera tidak boleh diturunkan, harus dikibarkan  bersama Merah Putih diikat pada satu tali bersama bendera MP diatas dan  bendera BPdibawa.

(2)     Presidium gagal dengan politik dialok damai maka  Pasukan2 OPM, Koteka,TPN/Tepenal,Satgas Papua harus siap ambil alih  perdjuangan menghadap TNI/POLRI.

(3)     Apabila mereka paksa dengan kekerasan  sendjata supaya hadapi djuga dengan kekerasan  karena sudah waktunja NKRI menudju keliang kubur kalau RI memakai TNI/Polri  Papua pasti keluar sebelum  tahun 2005

(4)     Semua negara2 Donor dan World Bank/IMF sudah stop bantuan  uang ke RI, Kapal2 perang  USA diperbatasan Papua dan Maluku sedang tunggu komando dari  Whitehouse.

(5)     Kemerdekaan Papua tidak bisa berhasil dengan tjara dialok dan  damai sadja tetapi harus ada aksi2 lain sebagai pemogokan dll

(6)     RI dipihak kalah dan Papua dipihak menang dunia internasional sudah  dibelakang Papua melepaskan diri  dari NKRI.  Desember 1,2000 adalah hari untuk Bangsa Papua apakah mau  merdeka atau mau djadi budak  ditanah air sendiri dibawah NKRI. kalau kekatjauan seperti di Wamena  terdjadi maka utjapan selamat tinggal
 NKRI dan selamat djalan PB ke Bumi Tjenderawasih.  Mohon pengibaran
bendera2  supaya sampaikan kepada semua Kabupaten dan kampung2 ikat disatu tali  bendera MPdiatas dan bendera BP dibawa naikan disatu tiang bendera.

====================================================================================================

From: Moses Werror <mwopmrc@datec.com.pg
To: Simopiaref ottis <osimopiaref@netscape.net ; Jacob Prai
<opm_malmo@hotmail.com ; James Jones <koteka@hotmail.com ; Andy Ayamiseba
<idex@vanuatu.com.vu  Cc: elsham_irja <elsham_irja@jayapura.wasantara.net.id ; Jacob Rumbiak <jacobrumbiak@hotmail.com ; Koteka <koteka@hotmail.com ; Sem Karoba <sem_karoba@yahoo.com

Date: Tuesday, October 31, 2000 3:46 PM
Subject: Approaching December 1,2000

My Dear Countrymen
 
Papuan Presidium Council has failed for the future dialogues with Jakarta  Authority.  Our people refused to lower the Papuan National Flag the Morning  Star.   Many people already died for the Flag.  Indonesian cannot let West  Papua goes as it very rich country. There many muslim immigrants had  occupied land and jobs , they made very fortune out from our land, it hard  for them all to leave but some will be used by TNI/POLRI supported by SATGAS  Merah Putih to strengthening their position.  There not yet a big powerful countries back West Papua.   We cannot just sit down watching our people  kill by TNI/POLRI for sake of the Jakarta colonialist militarist government.
 
 Presidium Papua Council ,Kongres Papua-II gave them a mandate of trust to  mediate between Papuan/OPM  with Indonesian authority but they did not careful in their approaching then  they have showed their stand that they are a pro-Papua independence
 Presidium Council, so Wahid will not accepting any more dialogues with them.  Wahid appointed Ex Governor and Ambassador Mr Bas Suebu for job as mediator.  Bus Suebu openly announced in his interview that Papuan want only  independence so what will be his position now?
 
 Presidium Papua Council must report on what they achieved in New York United  Nations Millennium Summit beside Vanuatu and Nauru speeches. Is they get  some support from the other countries such as Africa and the South  Americans?  Kribati political stand is merely diplomatic statement therefore  need a positive support action to be achieved before December 1, 2000 as  guarantor safe lives of our people.
 
 I am sure big trouble on December 1, 2000.   Many people will kill under the\ Morning Star Flags, Therefore we need a few countries support and back us up  face TNI/POLRI/Satgas Merah Putih.  Please let us meet to check/stock of  what we achieved and what need to do immediately before December 1,2000. We  cannot relaying on Presidium Papua Council members alone.  The meeting much  involve OPM Representatives from inside and in exile.
 
 Do you have any suggestions please let us know and if possible Mr Andy  Ayamiseba as Papua/OPM Reps in Port Vila Vanuatu should arrange such meeting  as he is OPM/WP logistic officer with such position he can raise fund for  the delegation and the cost of the meeting.
 
 Madang PNG October 31,2000
 OPMRC Headquarters
 
 Moses Werror
 Chairman

Back to Main Index Page

Back to This Month's Index

To This Year's Index

To top of this page