Theys Minta Aparat Jangan Memaksa, Bintang Kejora Diturunkan
Media Indonesia - Nusantara (03/11/2000 00:08 WIB)
BIAK (Media): Masyarakat Papua di Kecamatan Numfor Timur, Kabupaten Biak Numfor,
yang sejak beberapa bulan terakhir ini mengibarkan bendera Bintang Kejora
akhirnya secara sukarela dan penuh kesadaran menurunkannya dalam suatu ibadah
syukuran bersama.
Sekretaris Kecamatan Numfor Timur, Frist Sanadi kepada wartawan di Biak,
kemarin mengatakan penurunan bendera Bintang Kejora di Desa Andey dan Rasibo itu
dilakukan bersama antara masyarakat, disaksikan aparat Kecamatan Numfor Timur
dan Ketua Lembaga Musyawarah Adat setempat, Simon Wanma.
Kapolsek Numfor Timur dan Numfor Barat IPDA Hendrik Rumaropen mengatakan, proses
menurunan bendera tersebut berlangsung damai dan aman, ditandai dengan ibadah
syukuran.
Ia mengakui, ketika bendera diturunkan tidak ada protes atau gejolak dari
masyarakat, sehingga peristiwa itu berjalan dengan aman.
Hal itu terjadi karena tokoh adat setempat bersama aparat terkait sebelumnya
telah memberikan pemahaman agar bendera diturunkan secara damai, dan itu
diterima masyarakat
Sementara itu Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) Theys H Eluay mengatakan,
``Antara saya dan Gus Dur tidak ada kesepakatan tentang penurunan bendera
Bintang Kejora.``
Dia menjelaskan hal itu dalam rapat mendadak antara dirinya dan sejumlah Pannel
dan pilar-pilar perjuangan aspirasi Papua, di ruang rapat GKJ Pengharapan,
Jayapura, setelah pertemuan antara Theys dan pejabat Muspida Irian Jaya, di
Pendopo Gubernuran, Rabu siang (1/11) yang berakhir dengan kesepakatan menunda
penurunan Bintang Kejora.
Pertemuan yang digelarkan Gubernur Irian Jaya, Musiran Darmosuwito, akibat telah
sampai batas waktu tiga kali 24 jam bagi Satgas Papua - Port Numbay untuk
mengosongkan Gedung Kesenian yang dijadikan posko, serta harus diturunkannya
bendera yang dikibarkan di depan gedung tersebut, sebagaimana surat Kapolres
Jayapura, tiga hari lalu.
``Kita sepakat pertemuan tentang Bintang Kejora baru dapat dilaksanakan pada 9
November, karena anggota Presidium belum berada di Jayapura,`` jelas Theys, yang
dibenarkan Gubernur Musiran, kepada pers, disaksikan pejabat muspida lainnya.
Di tempat terpisah, segera setelah pertemuan dengan pejabat muspida, Theys
langsung melaksanakan pertemuan mendadak dengan para pendukungnya.
Ia menyatakan, ``Gedung Dewan Kesenian yang diminta Kapolres Jayapura telah saya
ambil alih, dan bukan di tangan satgas lagi, saya akan melakukan mobilisasi umum
untuk mengambil alih pemerintah daerah ini, bila ada paksaan aparat. Harap
bersabar sampai tgl 7 dan 8 November nanti, Presidium akan rapat lengkap.``
Pernyataan Theys itu terungkap dalam menjawab pertanyaan seorang Pejabat PNS
yang mempertanyakan hal pertemuan dengan muspida, dan keterlibatan PNS dalam
mendukung aspirasi Papua Merdeka.
Sebelum, Theys melakukan pertemuan terpisah, ia juga mendatangi Posko Satgas dan
memberikan pengarahan kilat di pinggir jalan raya, dengan disaksikan masyarakat
umum. Kemudian langsung menuju Mapolres Jayapura dan berbincang-bincang dengan
sejumlah LSM, mahasiswi, dan aktivitas Papua.