Selasa, 07 November 2000, 21:29 WIB

Kunjungan Presiden Wahid ke Australia Tidak Selesaikan Masalah

Yogyakarta, Selasa

Pengamat sosial politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta Prof DR Ichlasul Amal, MA mengatakan, rencana kunjungan Presiden Wahid ke Australia yang akan dilaksanakan akhir bulan ini tidak akan menyelesaikan masalah Papua maupun meredakan gejolak Partai Buruh di Australia.

"Tetapi kalau kunjungan itu hanya bersifat 'diplomatic
relation' antar negara itu penting sekali," katanya seusai menerima kunjungan Duta Besar Australia untuk Indonesia John Mc Carty di Universitas Gadjah Mada, Selasa.

Menurutnya, Partai Buruh yang mendukung Papua merdeka dari
Indonesia adalah partai yang tidak bisa diintervensi oleh
pemerintahnya karena sebenarnya yang merecoki Partai Buruh untuk
mendukung Papua merdeka itu adalah "Non Goverment Organisation" (NGO).

Selama ini NGO katanya merupakan organisasi yang sering mempunyai sikap anti pemerintahan, selain itu masyarakat Australia sendiri adalah masyarakat yang A-politik.

Menanggapi tentang kemungkinan Partai Buruh mempengaruhi Australia untuk mendukung kemerdekaan Papua, Amal mengatakan, hal itu tidak mungkin karena Australia sendiri tidak cukup memiliki energi dan operasional untuk menyelesaikan masalah di Papua tersebut.

"Misalnya seperti di Papua Nugini, berapa biaya yang dikeluarkan oleh Australia untuk menyelesaikan masalah di sana
waktu itu dan itu sangat tinggi untuk Australia, apalagi saat ini Australia masih dalam keadaan tidak baik terutama dibidang ekonomi," tambahnya.

Menurutnya, permasalahan Papua yang menuntut merdeka dari Indonesia, tidak akan ada satu negarapun yang mendukung tuntutan tersebut.

Kemungkinannya yang ada hanyalah rasa solidaritas dari negara-negara yang tergabung di kelompok negara Melanesia,
seperti Papua Nugini, Fiji, New Caledonia, dan Nauro.

Tetapi lanjutnya selama ini solidaritas antar negara kelompok Melanesia tersebut juga tidak begitu solid.

Dubes Australia untuk Indonesia sendiri menurutnya mengatakan bahwa Australia sendiri belum mengetahui kepastian kunjungan Presiden Wahid ke Australia itu apakah hanya para stafnya ataukah justru Presiden sendiri yang datang.

Menanggapi kunjungan John Mc Carty ke UGM tersebut, pengamat politik yang juga Rektor UGM ini mengatakan, kunjungan itu merupakan pamitan Dubes Australia terhadap dirinya karena tiga bulan lagi akan mengakhiri masa jabatannya sebagai Dubes Australia untuk Indonesia, dan selanjutnya akan digantikan dengan mantan Dubes Australia untuk Cina.(ant/zrp)