Kepada Yth.Bapa /Ibu /Saudara /i Papua di mana saja SALAM DAMAI DALAM NAMA IMMANUEL 'PUTRA NATAL' Ijinkanlah saya , dalam kapasitas sebagai mahasiswa membuat tulisan ini.Ini merupakan sebuah Hipotesa tentang Keadaan damai di Tanah Papua ***** KEDAMAIAN ADA JIKA ADA KEBENARAN DAN KEADILAN Natal sekarang telah tiba.Yesus Kristus DATANG membawa Damai. " ....dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus sebab Dialah yang akan menyelamatkan umatNya dari dosa mereka ". Dia membawa damai dan menjadi juru pendamai antara manusia & Allah dengan jalan memberikan diriNya sendiri dengan jalan mengalami kesengsaraan di kayu salib demi tuntutan KEADILAN Allah .Hal ini membuat Dia dapat memberikan KEBENARAN - Nya bagi orang percaya, sehingga ada KEDAMAIAN antara Manusia dan ALLAH.Amin. ***** Kedamaian "semu" di Papua sekarang semakin terancam.Kedamaian di Papua itu "semu" karena karena di " Tabam Bramu " itu tak ada KEBENARAN & KEADILAN.Banyak hal membuktikan itu. Bermula dari PEPERA yang adalah kejadian DUSTA bahwa rakyat ( bangsa ) Papua di dengan " suka rela kembali ke pangkuan ibu pertiwi " , hingga DOM yang telah di "cabut" serta banyaknya korban operasi militer , hingga yang kejadian terakhir yang amat kita sesali bersama , kematian Bapa Bangsa Papua,Bapa Theys Hiyo Eluay.Para pelakunya tak pernah di hukum ,sehingga KEADILAN itu menjadi sebuah kalimat saja di Papua.Kalimat tampah memiliki arti.Memang KEADILAN & KEBENARAN yang merupakan sesuatu yang langkah di Papua.Bahkan Rp 77 Triyun Rupiah di Tanah Amungsal tiap tahunnya pun tak bisa membeli akan kedua hal ini . Kedamaian "semu" itu kini makin terancam keberadaannya ada suara baru lagi dari Jakarta. ''Dalam rangka otonomi khusus, kalau ada masalah di daerah silakan didialogkan dengan pemerintah setempat. Dia kan punya pemerintah daerah. Dialogkan dong dengan pemerintah setempat. Lalu apa peran pemerintah daerah, dalam hal ini gubernur, kalau setiap permasalahan yang muncul di daerah didialogkan dengan pemerintah pusat,'' papar Hari Sabarno(Purnawirawan TNI & Mendagri NKRI pada saat ini ) ( sumber Infopapua web add.: http://infopapua.com/papua/01301201/2404.html ) Ini adalah Tifa baru yang di pukul .Tifa tantangan buat kedamaian "semu" di Bumi Kasuari ini. Sebab akan muncul jarak yang makin lebar antara Birokrasi di Tanah Papua yang notabene terdiri dari orang Papua sendiri serta rakyatnya ,masyarakat Papua.Sehingga terus terang saya di kuatir akan muncul konflik horisontal antara Sesama Warga Bumi Cendrawasih . Posisi Birokrat Papua memang dilematis.Di satu sisi mereka adalah aparatus negara ,dengan segala keistimewaannya , namun di sisi lain mereka adalah manusia Papua juga.Manusia yang tahu dan bertumbuh dengan penderitaan Masyarakatnya.Kita tak tahu isi hati orang,sebab dalamnya laut dapat kita ukur namun dalamnya hati orang siapa yang tahu. Bapa Yap Solossa dalam banyak melakukan banyak hal yang kita lihat bertentangan dengan cita - cita perjuangan Papua merdeka , bahkan di ada yang mengatakan dia menjual saudaranya sendiri yakni Alm.Melky Solossa . Namun mungkin pada pundaknyalah ( + Birokrat Daerah ) pada saat ini beban Kedamaian "semu" di Papua itu berada.Kita semua sepakat sesuai dengan amanat Konggres II Rakyat Papua bahwa perjuangan Papua itu di tempuh dengan jalan Dialog dalam konteks Pelurusan sejarah .Hal ini berarti mengadung pengertian tidak menggunakan kekerasan , tidak di bunuh dan membunuh. Hal ini membuat saya memberanikan diri mengajukan usul ini , entah kepada siapa atau instansi , atau badan mana yang dapat melaksanakan akan usul saya ini .Usulnya yaitu jika dapat , serentak buatlah penekanan yang lebih keras lagi kepada PEMDA - bila perlu di tiap kabupaten - , sehingga PEMDA Tk I sepakat dan memiliki alasan /argumen yang kuat agar dapat menyerahkan masalah Papua ( baca : kematian pa Theys ) itu ke PUSAT .Penekanan ini harus ada bukti dan memiliki suara yang kuat . Keuntungan masalah Papua itu di bicarakan di tinggkat Nasional di Jakarta itu adalah Bila masalah Papua itu di bawa ke Jakarta , maka akan manarik perhatian Nasional agar dapat membentuk opini publik , sehingga kemunkinan dapat simpati semakin besar . Dapat menghidari akan konflik horisontal , sehingga Kedamaian "semu"di Tanah Papua itu dapat terjaga . Dan seperti tulisan saya yang lalu di mana menyetujui usul saudara Victor , penekanan yang tepat , yang korbannya 'sedikit ' , adalah seperti istilah saudara Victor C Mambor "kemenangan Moral" yang ada pada Rakyat Papua yaitu Kematian Bapa bangsa Papua, Alm Bapa Theys H Eluay agar di bentuk TIM Independen ( Internasional ??).Penekanan itu dalam bentuk meminta tanda tangan guna menyelesaikan Kasus Pa Theys Hingga Tuntas .Bila perlu yang mengfasilitasi akan pengumpulan tanda tangan ini adalah ormas - ormas keagamaan ( Keuskupan serta Gereja -gereja di Papua dan MUI serta NU ,dll ) Di mana dalam Tim bukan hanya berfungsi seperti yang di kataka abang WAPUPI untuk mencari SIAPA PELAKUNYA , namun yang penting APA TUJUAN DAN MENGGAPA pembunuhan ini dilakukan .Ijinkanlah saya pada saat ini mengatakan secara langsung , dugaan saya , bahwa kemunkinan ini di lakukan untuk menutupi Dusta yang di lakukan oleh NKRI ( dan bahkan mungkin dunia ) pada saat PEPERA di buat , di mana dusta ini mau diungkapkan oleh PDP . Kemudian kerena Dusta / Kebohongan serta Kekerasan adalah Dwilogi yang tak bisa di Pisahkan . Di mana ada dusta di situ ada kekerasan.Di mana untuk menutupi dusta itu perlu di lakukan dusta lagi serta dusta lagi , dan bersama sama dengan kekerasan dan kekerasan serta kekerasan lagi .Itulah lingkaran Setan.Dan di dalam lingkaran inilah hubungan yang ada antara NKRI dan Rakyat ( bangsa ) Papua Karena lingkaran setan inilah .Lingkaran Dusta ( + kekerasan ) , maka tidak akan ada Kedamaian Tanah Papua .Hal ini makin di perparah dengan tidak adanya Keadilan .Di Negeri ini yang ada selalu adalah Kedamaian "semu".Hingga kapan kedamaian "semu" ini bertahan ??Saya tidak tahu .Namun saya pikir salah satu jalan mengakhirinya adalah dengan cara "temukan dan luruskan " KEBENARAN itu kembali .Memang dalam Otsus Papua yang di ajukan Masyarakat Papua ( di rumuskan oleh Cendekiawan Papua terutama oleh Pa Dr. Agus Sumule ) telah di cantumkan ( Komisi PELURUSAN SEJARAH ) , namun telah di lemahkan lagi pada saat masuk ke dalam DRI RI .Namun pintu ke arah itu telah di buka kembali dengan darah Bapa Bangsa Papua , Bapa Theys .Pengungkapankanlah kasus ini , akan membuat " harga tawar " ( bergaining power ) rakyat Papua di depan NKRI menjadi kuat ,karena secara moral Legitimasi NKRI jatuh bila terbukti Negaralah yang melakukan perbuatan ini. Bila hal ini telah terjadi , maka dialog sehingga ada kemungkinan terjadi pelurusan Sejarah dapat di lakukan sehingga KEBENARAN dapat di temukan ( entah itu ,mau di lakukan referendum atau rekonsiliasi ) , dan KEADILAN di Tegakkan ,maka KEDAMAIAN ITU Akan ADA di PAPUA. Akhirnya untuk mengakhiri akan semuan ini , biarlah kita ingat perkataan ini "Damai sejahtrahKu ,Ku tinggalkan bagi kamu "kata Tuhan Kita .Amin. ***** Demikian pemikiran saya yang masih perlu banyak belajar ,sebagai seorang Mahasiswa Papua .Akhirnya saya mau katakan sekali lagi . KEDAMAIAN ADA JIKA ADA KEBENARAN DAN KEADILAN SELAMAT NATAL & TAHUN BARU 2001 - 2002 GOD BLESS YOU AND THE LAND OF PAPUA Salam Hormat Alberd B Duwith Mahasiswa UPN "Veteran"Yogyakarta Pogun Rejo , Sleman DIY Indonesia |