|
|
Wednesday, May 01, 2002 10:11:00 PM
|
Kopassus Belum Menerima Laporan Penyelidikan KPN
Jakarta, Danjen Kopassus Mayjen Amirul Isnaeni mengatakan, pihaknya belum menerima laporan hasil penyelidikan Komisi Penyelidik Nasional (KPN), di antaranya tentang dugaan keterlibatan enam anggota Satgas Tribuana X dalam kasus kematian Theys H Eluay.
Menanggapi pertanyaan wartawan seusai memimpin Sertijab Komandan Grup III Kopassus dari Kolonel Hotma M Panjaitan (Akabri 1977) kepada Letkol Agus S (Akabri 1984), di Jakarta, Selasa, ia mengatakan dugaan keterlibatan itu hasil penyelidikan, dan bukan hasil penyidikan sehingga belum punya kekuatan hukum.
Kolonel Hotma M Panjaitan --putera Pahlawan Revolusi Mayjen (Anumerta) DI Pandjaitan-- dipromosikan menjadi Dandrem 163/Wirasatria di Kodam IX/ Udayana, sedang penggantinya Letkol Agus S sebelumnya Wakil Asisten Intelijen Danjen Kopassus.
Sementara itu, tiga anggota Satgas Tribuana X (berpangkat letkol, mayor, dan kapten), telah ditahan di Puspom TNI sejak 10 April lalu, dan statusnya telah dinyatakan sebagai tersangka dalam kasus terbunuhnya Theys H Eluay.
Sebelumnya, KPN menyebutkan tiga perwira dan tiga bintara dari Satgas Tribuana X diduga terlibat dalam kasus kasus kematian Theys H Eluay. Kesimpulan hasil kerja tersebut disampaikan Ketua KPN Koesparmono Irsan kepada Presiden Megawati Soekarnoputri di Istana Negara Jakarta, Senin (29/4).
Koesparmono seusai pertemuan itu mengatakan jumlah oknum yang diduga terlibat bisa bertambah atau berkurang, tergantung dari hasil penyidikan lebih lanjut. "Kami belum bisa menyebut nama dan pangkat oknum tersebut karena hal itu merupakan wewenang penyidik (Pusat Polisi Militer--Puspom TNI), bukan penyelidik," katanya.
Ia menambahkan, selama tiga bulan melakukan tugasnya sejak KPN dibentuk berdasarkan Keppres No.X/2002 KPN antara lain telah melakukan penyelidikan berdasarkan hasil visum et repertum, mengumpulkan keterangan saksi-saksi dan pengumpulan data lainnya termasuk barang bukti.
KPN juga menyimpulkan memang telah terjadi pembunuhan terhadap Theys Hiyo Eluay, ketua Presidium Dewan Papua dengan cara menekan hidung, mulut dan leher hingga korban mati lemas. Penyakit jantung yang sejak lama diidap Theys juga mempengaruhi kematiannya. Theys ditemukan tewas tanggal 11 November 2001 di Jayapura.
Sementara itu, mengenai hilangnya Aristoteles (sopir Theys) yang merupakan saksi kunci, menurut Koesparmono, juga menyebabkan kasus ini sulit bisa tuntas, karena itu pencarian Aristosteles juga menjadi prioritas.
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=151
|