May 2002

2002 | 2001 | 2000 | 1999

Jan    Feb   Mar   Apr   May   June   July   Aug   Sept   Oct   Nov   Dec

4

Rakyat Papua Syukuran di Pusara Theys Eluay

4 Ornop: Ada Upaya Belokkan Kasus Theys
4 Gas project has West Papuans skeptical 
4 Kopassus Belum Menerima Laporan Penyelidikan KPN
4 Three Kopassus officers accused of murder: Hendardji 
4 Petinggi Polkam Kumpul di Mabes TNI Cilangkap
4 Penahanan Tersangka Diperpanjang
4 Inquiry body names 6 officers as involved in Theys' murder 
4 Papua to launch new airline
4 Govt vows to keep stability intact 
4 REGION: West Papuans go to Papua New Guinea to learn eco-forestry


Rabu, 08/05/02 04:07 WIT

Puspom TNI Nilai Kasus Theys Kriminal Biasa

Jakarta, Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayjen Sulaiman AB mengungkapkan, pembunuhan dan penculikan Theys Hiyo Eluay bermotif kriminal, bukan politis.

Ditemui sesaat sebelum mengikuti rapat pembekalan delegasi perundingan dengan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dari Indonesia, di kantor Menko Polkam, Jakarta, kemarin, Mayjen Sulaiman mengatakan, pembunuhan dan penculikan Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) Theys bermotif kriminal biasa kendati Theys dikenal sebagai tokoh masyarakat dan politik.

"Theys memang bukan orang biasa. Dia adalah tokoh masyarakat dan politik. Tapi, aksi pembunuhan dan penculikan Theys itu kriminal biasa, bukan politis," katanya.

Pada kesempatan itu, Sulaiman juga mengungkapkan, proses penyidikan telah berada pada tahap pendalaman atas keterangan saksi-saksi dan tersangka. "Sekarang kami sedang melakukan pendalaman atas keterangan ketiga tersangka dan saksi-saksi. Sebelumnya kami mengonfrontasi keterangan saksi-saksi dengan pengakuan tersangka," paparnya.

Dalam kasus pembunuhan Theys tersebut, kini Puspom TNI telah menahan tiga tersangka.

Menurut Danpuspom lagi, Rabu besok, didatangkan lagi dua saksi dari Papua. Keduanya, tambah Sulaiman, berasal dari masyarakat sipil.

"Jumlah saksi yang sudah ada di Jakarta sekarang lima orang. Tiga di antara mereka adalah anggota TNI dari Kodam Trikora dan dua lainnya sipil," tambahnya.

Sedangkan tentang penambahan tersangka pelaku pembunuhan dan penculikan Theys, menurut Sulaiman, tim Puspom telah mengindikasikan kemungkinan adanya penambahan tersangka. Hanya saja, Sulaiman enggan menyebutkan jumlahnya secara tepat.

Kendati begitu, Sulaiman mengisyaratkan bahwa jumlah calon tersangka berdasarkan penyidikan Puspom bakal lebih banyak daripada yang disebutkan Komisi Penyelidik Nasional (KPN) yang diketuai Koesparmono Irsan dari Komnas HAM dalam rekomendasinya kepada Presiden Megawati belum lama ini.

"Kami selaku penyidik memiliki bukti dan alasan tersendiri dalam menentukan tersangka. Jadi, walaupun KPN telah menyebut jumlah, itu hanya bisa kita jadikan sebagai referensi. Yang pasti jumlah orang yang kita indikasikan terlibat dalam kasus pembunuhan Theys lebih dari itu," katanya.

Sementara itu, disinggung soal kebenaran tudingan bahwa kasus pembunuhan Theys dilatarbelakangi perseteruan bisnis antara sejumlah jenderal TNI, Sulaiman menandaskan, penyidik tidak menemukan adanya indikasi serupa itu. "Kami tidak menemukan indikasi bahwa kasus Theys dilatarbelakangi perseteruan bisnis," ujarnya.

Sementara itu, sejumlah LSM, di antaranya YLBHI, Kontras, dan PBHI pernah menegaskan bahwa kasus Theys seharusnya dipandang sebagai sebuah pelanggaran kemanusiaan atau pelanggaran HAM berat. (CR-7/P-1-Media)/info/papuanews.asp?id=215 

 
   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM