Cenderawasih Pos, Jumat 7 Juni 2002
Tim 16 Mei Berhasil Temui Akbar Tandjung
Hari ini dijadwalkan ketemu Presiden Megawati
JAYAPURA-Rencana Tim 16 Mei yang 'dikomandani' Ketua DPRD TK I Papua, Drs John Ibo untuk menemui Ketua DPR-RI Ir Akbar Tandjung, berhasil. Dalam pertemuan yang dimulai pukul 11.00 WIB itu, Tim 16 Mei menyampaikan beberapa keputusan DPRD Papua terkait dengan pembunuhan Theys Hiyo Eluay dan pelanggaran HAM lainnya.
Adapun keputusan DPRD Papua yang dibacakan John Ibo di depan Akbar Tandjung dan Komisi II DPR-RI itu antara lain, pertama, mengenai adanya penolakan secara resmi DPRD Papua tentang rekomendasi dari KPN mengenai kasus pembunuhan Theys Hiyo Eluay dan meminta kepada pemerintah melalui DPR untuk membentuk KPP HAM sejalan dengan pelanggaran HAM yang terjadi di Papua.
Yang kedua yaitu mengharapkan upaya pemerintah untuk membentuk Komnas HAM daerah khususnya di Papua selain yang ada saat ini di Makassar.
Ketiga yaitu tentang pemberlakuan Papua sebagai zona damai dan kepada pemerintah agar segera menarik pasukan non organik dari Papua seperti Kopassus dan Brimob yang datang dari luar Papua. Keputusan yang lain yaitu tentang penyelenggaraan dialog nasioanal dan jaminan hak hidup rakyat Papua oleh pemerintah.
Setelah beberapa keputusan itu disampaikan, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian aspirasi mahasiswa yang dibacakan oleh Flippus Suebu. Aspirasi mahasiswa itu pada dasarnya menyatakan bahwa yang diinginkan rakyat Papua adalah kepastian jaminan hidup dan jaminan HAM (supaya tak terjadi pelanggaran HAM).
Phil Erary yang ikut dalam Tim 16 Mei itu kepada Cenderawasih Pos membenarkan bahwa tim tersebut telah berhasil menghadap Ketua DPR-RI Akbar Tandjung.
Dikatakan oleh Phil Erary, setelah mendengar semua yang telah disampaikan oleh Tim 16 Mei, Ketua DPR Ir. Akbar Tandjung menyambut secara baik dan menghargai delegasi dari Papua. Dan yang lebih menggembirakan lagi, Akbar Tandjung berjanji segera menghubungi Presiden Megawati untuk mau menemui para delegasi dari Papua ini.
''Dan saat ini telah ada informasi bahwa besok (Jumat, 7/6) Presiden akan menemui Tim 16 Mei ini tepat pukul 10:00 WIB bertempat di Istana Merdeka,''tuturnya.
Adapun hal-hal yang akan disampaikan kepada Presiden Megawati adalah hal-hal yang sama seperti yang disampaikan saat bertemu Komnas HAM dan Ketua DPR Ir. Akbar Tandjung dan juga akan mendengar hasil Penyelidikan KPN pada tanggal 29 April sesuai dengan janji Presiden tanggal 1 Mei lalu.
Terkait dengan hal tersebut, Phil Erary mengharapkan kepada seluruh komponen masyarakat Papua untuk mendukung langkah-langkah yang diambil oleh para delegasi Papua ini sehingga terbangun suatu dialog yang terbuka antara rakyat Papua dengan Republik Indonesia sesuai dengan prinsip-prinsip keadilan rekonsiliasi.
Phil Erary juga menyampaikan banyak terimakasih kepada Presiden yang telah memberi waktu bagi delegasi Papua untuk menyampaikan seluruh aspirasi rakyat Papua dengan harapan agar segera dalam waktu dekat untuk menyampaikan jawabannya.
Selanjutnya sebagai mantan anggota KPN Kasus Theys bersama Ketua DPRD Drs John Ibo, Phil Erary menilai setelah dilakukan proses penyelidikan yang telah dilakukan dan laporan ke Presiden, maka pihaknya menilai, sesungguhnya penyelidikan tersebut belum final. ''Oleh karena itu kami berdua mendukung aspirasi rakyat tentang kesimpulan KPN bahwa pembunuhan yang dilakukan terhadap Theys Hiyo Eluay termasuk pelanggaran HAM berat, karena itu kami mendorong pemerintah untuk membentuk KPP HAM,''ujarnya. (nce)
|
Important News
|
Indonesia:
Disintegration of the Last Great Colonial Power?, By Kerry B.
Collison
ARMED
CONFLICTS REPORT 2001: Indonesia - Irian Jaya (West Papua) (1969 -
first combat deaths)
Update: January 2002
The
Amungme, Kamoro & Freeport : How Indigenous Papuans Have Resisted the
World's Largest Gold and Copper Mine, by Abigail Abrash
West
Papua campaign launched at UN
International
law and w. papua's right to independence By pwagner@wnec.edu
HRW
World Report- Indonesia
Views
and Positions of the Government of Indonesia Regarding Human Rights
Amnesty
International Annual Report 2002
released May 28, 2002, Covering events from January - December
2001, INDONESIA
Indonesia-
Ending Repression in Irian Jaya
Why
I Wrote the book on Theys Eluay's assassination? by Sem Karoba
Amnesty International Annual Report 2002
released May 28, 2002, Covering events from January - December 2001,
INDONESIA
Papuan
leaders want troops withdrawn
WASIOR
BRACES FOR AN IMMINENT MILITARY OPERATION
Timor
Lorosa'e President's Opinion on the Contrary to Jose Ramos-Horta's opinion
on Supporting Independence Movement in Aceh and West Papua
Papuan
Representatives Heading to Jakarta to Meet Mega-Hamzah Government
Fighting talk as
independence movement gambles on action
Foreign
Affairs, Defense and Trade Reference Committee on Australia’s
Relationship with PNG and the island states of Oceania
The right of peoples to self-determination in the prevention of conflicts
Pemberlakuan
Otsus Harus Memberdayakan Putra Papua
issue
344 - April 2002, New
Internationalist Magazine's Speial Edition on West Papua, by
Chris Richards and Paul Kingsnorth
|
|
|
|