Kamis, Juni 13, 2002 06:05:41
Pangdam: TNI Merasa Hormat
JAYAPURA-Tertangkapnya Benny Wenda yang dicurigai akan melakukan serangan-serangan terhadap Pos-pos Polisi dan TNI di Papua oleh Polda Papua ditanggapi positif oleh Pangdam XVII/Trikora Mayjen Mahidin Simbolon.
Menurut Pangdam, penangkapan oleh Polda Papua dan proses hukum yang kini tengah berjalan terhadap Benny Wenda, perlu didukung oleh semua pihak. ''TNI merasa hormat kepada orang-orang yang berhasil menangkap orang yang dicurigai akan menyerang Pos-pos TNI dan Polri,'' ungkap Simbolon di sela-sela acara pertemuan dengan sejumlah wartawan Jayapura di ruang kerjanya kemarin.
Lebih lanjut Simbolon menjelaskan bahwa baik ada rencana penyerangan maupun tidak terhadap pos-posnya, TNI tetap waspada dan selalu siap menghadapi serangan yang ditujukan kepada TNI. ''Akan diserang atau tidak, TNI selalu siap," tegas Simbolon.
Seperti sering diungkapkan olehnya, Simbolon kembali menegaskan bahwa TNI sangat mendukung segala upaya untuk menegakkan hukum, sehinga apapun yang dilakukan polisi dalam rangka penegakan hukum, TNI pasti akan mendukungnya.
Tertangkapnya Benny Wenda yang disinyalir juga terlibat dengan kasus Abepura tersebut, menurut jenderal berbintang dua itu adalah suatu keberhasilan yang patut dihargai. Sebab dengan tertangkapnya Benny Wenda berarti proses hukum yang sedang berjalan akan terus berlanjut.
''Karena tentu saja yang bersangkutan telah masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) oleh polisi, sehingga dengan tertangkapnya orang itu maka proses hukum bisa dilanjutkan,'' tambahnya.
Namun Pangdam juga menegaskan, meski telah tertangkap, Benny Wenda juga belum tentu bersalah karena proses hukum sedang berjalan. ''Jika ada pihak-pihak yang mempermasalahkan penangkapannya, hendaknya menunggu proses hukum yang sedang berjalan. Sebab dari sana nanti akan dibuktikan apakah dia benar-benar bersalah atau tidak," ujarnya.
Terkait dengan munculnya gerakan-gerakan dari Gerombolan Separatis Bersenjata yang menyebut dirinya TPN/OPM di Papua, Pangdam yang pernah bertugas di Timor Timur tersebut mengungkapkan bahwa selama ini TNI tidak memiliki anggaran khusus untuk membina TPN/OPM agar turun gunung.
''Kami tidak memiliki anggaran khusus yang diberikan oleh pemerintah untuk itu. Yang bisa kami lakukan adalah menberi contoh kepada masyarakat melalui tingkah laku TNI yang berada di sekitar mereka, sehingga mereka sadar dan mau kembali membangun Papua," jelasnya.
Pangdam mencontohkan saat tokoh TPN/OPM asal Batom Jayawijaya Paulus Kaladana beberapa waktu lalu menyerahkan diri berikut senjata kepada TNI. ''Kami tidak memberikan uang kepadanya, tapi dia sendiri yang sadar dan menyerahkan senjatanya kepada TNI," ungkapnya.
Pangdam juga berharap masyarakat lain yang masih berada di dalam hutan segera kembali ke tengah masyarakat lainnya untuk membangun daerah Papua agar tidak tertinggal dari daerah lain.(ea)
|
|