Kamis, Juni 13, 2002 06:29:24
Tak Ada Penambahan Jumlah Pasukan
JAYAPURA- Satuan penugasan yang terdiri dari Yonif 122/Tombak Sakti dan Yonif 611/Awang Long kemarin tiba di Jayapura. Kedatangan Yonif 122 dan Yonif 611 ini untuk menggantikan Satgas Yonif 511/Dibyatama Yudha dan Yonif 611/Awang Long yang masa tugasnya telah habis.
Upacara penerimaan Satgas dilaksanakan di lapangan Porasko Lantamal V Jayapura dengan inspektur upacara Pangdam XVII/Trikora Mayjen TNI Mahidin Simbolon, Senin (10/6). Dalam amanatnya Pangdam mengatakan bahwa keberadaan satuan penugasan di Papua ini untuk mempertahankan kondisi keamanan Papua yang dirasa cukup kondusif. ''Secara umum perkembangan situasi keamanan daerah Papua relatif aman dan terkendali, hendaknya keberadaan kalian dapat mempertahankan kondisi ini," ungkapnya.
Lebih lanjut Pangdam mengatakan Satgas yang nantinya akan disebar di seluruh wilayah Papua ini mempunyai tugas pokok penanggulangan gangguan keamanan di daerah Papua, namun Pangdam menegaskan bahwa bukan hanya itu yang bisa dilakukan kepada anggota masyarakat yang berada di sektor pos, melainkan juga ikut membantu meningkatkan kesejahteraan melalui ketrampilan yang dimiliki prajurit. ''Salah satu hal kecil tapi positif yang dapat kalian lakukan adalah memberikan pembinaan-pembinaan kepada anggota masyarakat yang berada di sekitar pos,"ujarnya.
Oleh karena itu menurut Simbolon masih banyak yang harus dilakukan oleh seorang prajurit disamping tugas pokoknya, seperti halnya mengajarkan ketrampilan bercocok tanam bahkan menjadi guru. ''Kalau perlu kalian menjadi tenaga pengajar di sekolah yang kekurangan guru, guna membantu meningkatkan derajat kesejahteraan dan pendidikan masyarakat setempat," tambahnya. Dengan upaya tersebut Simbolon mengharapkan dapat menggugah kesadaran masyarakat agar mereka dapat berperan serta dalam pembangunan, terutama bagi mereka yang hingga kini masih berada di hutan dan tempat persembunyian.
Pangdam juga berpesan kepada anggota Satgas untuk mematuhi segala aturan pengamanan yang sudah digariskan serta adat istiadat dan budaya masyarakat di daerah ini yang sangat beragam. ''Kepada anggota agar menghindari tindakan yang dapat melukai dan menyakiti hati rakyat, hal-hal yang dapat merugikan diri sendiri, orang lain maupun satuan," ungkapnya.
Dengan berpedoman pada hal tersebut Pangdam yakin Satgas ini dapat diterima, dicintai dan didambakan rakyat sebagai ksatria pelindung rakyat.
Sementara itu saat dihubungi kemarin Kapendam XVII/Trikora G. T. Situmorang mengungkapkan bahwa pergantian pasukan tersebut memang rutin dilakukan karena masa tugas Satgas adalah 365 hari dan jumlah pasukan penggantipun sama dengan Satgas yang lama yaitu satu kompi pasukan. ''Jadi tidak ada penambahan jumlah pasukan karena yang datang ini sama dengan jumlah yang pergi," ujarnya. (ea)
|
|