Senin, Juni 24, 2002 05:45:00
Kasus HIV/AIDS Sudah Tembus Angka 993
dr Gunawan: Masih dominan disebabkan hubungan seks
JAYAPURA-Jumlah kasus HIV/AIDS di Papua terus bertambah. Dan sampai bulan Juni 2002 ini sudah mencapai angka yang sangat
mengkhawatirkan. Sebab menurut Chief Representative Aksi Stop AIDS (ASA) Papua dr.Gunawan Ingkokusumo berdasarkan data
terakhir tercatat kasus HIV/AIDS di Papua sudah menembus angka 993 kasus.
Menurut dr.Gunawan, besarnya kasus HIV/AIDS yang ditemukan di Papua masih dominan disebabkan oleh hubungan seksual."Penyebab
terbesar kasus HIV/AIDS di Papua akibat hubungan seks,"ungkap dr. Gunawan kepada wartawan usai Pembukaan Seminar Sehari
HIV/AIDS yang dilaksanakan oleh Muhammadiyah Papua bekerja sama dengan ASA Papua Sabtu (22/6)
Sementara itu Walikota Jayapura Drs. MR Kambu, M.Si., sebelum membuka kegiatan seminar sehari HIV/AIDS Sabtu kemarin
mengatakan, dari angka 993 tersebut merupakan angka atau kasus HIV/AIDS yang berhasil didata tersebut sangat mengkhawatirkan.
Sebab dalam kurun waktu sepuluh tahun, dimana pada tahun 1992 kasus HIV/AIDS yang terdata baru sekitar 30-an kasus, namun
saat ini sudah mencapai angka yang sangat mengkhawatirkan.
Untuk itu Walikota Jayapura yang pernah berkunjung ke Uganda bersama Wagub drh Constan Karma dan dr. Gunawan beberapa waktu
yang lalu mengharapkan agar seluruh komponen baik itu pemerintah, masyarakat, tokoh agama, tokoh masyarakat maupun LSM perlu
lebih serius lagi melakukan kegiatan yang lebih konkrit untuk melakukan pencegahan terhadap penyebaran HIV/AIDS.
"Kondisi ini tidak bisa dibiarkan terus begini. Seluruh komponen masyarakat dan pemerintah perlu mengambil langkah konkrit
untuk melakukan pencegahan. Sebab penyakit ini tidak mengenal suku, agama dan ras. Siapa yang melakukan hubungan seks di luar
nikah pasti bisa ketularan. Untuk itu peran tokoh agama dalam mewartakan perkembangan penyakit ini kepada umat melalui
khotbah dan lain-lain merupakan suatu langkah konkrit yang sangat diperlukan,"ungkap MR. Kambu.
MR Kambu juga menambahkan bahwa penganjuran pemakaian kondom dalam melakukan hubungan seks diluar nikah oleh pemerintah,
bukan berarti pemerintah menganjurkan untuk melakukan zinah. Sebab hal itu dilakukan sebagai langkah aman untuk pencegahan
penularan HIV/AIDS bagi masyarakat yang mempunyai pengendalian diri yang sangat rendah. Sehingga dukungan dari seluruh
komponen utamanya tokoh agama untuk pencegahan penularan HIV/AIDS sangat penting."Jangan sampai hal yang terjadi di Uganda
terulang di Papua. Awalnya para pemimpin agama menolak menganjurkan penggunaan kondom tetapi saat banyak umat yang meninggal
karena HIV/AIDS akhirnya juga menganjurkan,"tambahnya.(nat)ke APII, Hamdan Zulfa adalah ketuanya.
aih
|
|