Educating the World, for a Free & Independent Confederated Tribal-States of West Papua

 

Senin, Juni 24, 2002 05:44:49

10 Oknum TNI AD Dibekuk

Diduga curi kabel ground milik PT Freeport Timika 



TIMIKA-Sedikitnya Sepuluh oknum anggota TNI AD dari Satgas Kostrad Yonif 515 yang bertugas di Pos Magazen Mile 74, serta lima warga sipil, Sabtu (22/6) dini hari, sekitar pukul 03.30 WIT, tertangkap basah Security PT Freeport dan patroli Polsek Kota Timika, menyelundupkan satu truk kabel tembaga (kabel ground) milik PT Freeport Indonesia. 

Saat ini ke 10 oknum TNI AD dan lima warga sipil ini masih dimintai keterangan oleh pihak Polisi Militer Timika. Kabel-kabel tembaga tersebut diduga akan dijual ke salah seorang penadah di Jln Ahmad Yani Timika. 

Menurut sumber Radar Timika, kabel ground miliik PT FI ini, diduga diambil para pelaku dari Mile 74, karena satu bulan 
sebelumnya di Ware House Tembagapura, tepatnya Minggu (12/5) pihak PT Freeport Indonesia telah kehilangan kabel ground seberat satu ton. 

Kabel ini setelah diambil oleh para pelaku, diduga disimpan di suatu tempat dan selanjutnya pada Sabtu dini hari, mereka bermaksud membawa barang selundupan itu ke Timika untuk dijual. 

Sementara sumber yang layak dipercaya mengatakan, tembaga yang sudah dalam bentuk kabel ground tersebut, memang diambil oleh para pelaku dari Mile 74 Tembagapura, dan selanjutnya membawanya dengan kendaraan operasional PT Freeport Indonesia ke Mile 50. Selanjutnya, dari Mile 50 para pelaku membawa kabel tersebut ke Hanggar di Bandara Timika, dengan menggunakan kendaraan jenis truk yang kabarnya milik Kostrad Yon 515. 

Sesampainya di hanggar, tembaga tersebut langsung dipindahkan ke truk DS 9515 MA yang disewa oleh penadah atas nama JK, pengusaha besi tua yang tinggal di JL Akhmad Yani yang sebelumnya telah dikontak oleh para pelaku. 

Usaha pemindahan barang ilegal ini awalnya berjalan cukup lancar, bahkan security yang bertugas di lokasi ini, tidak 
mencurigai pembongkaran kabel ilegal itu, apalagi saat itu mereka melihat adanya beberapa oknum aparat TNI AD yang mengawasi jalannya pembongkaran barang. 

Namun sial bagi para pelaku, setelah melakukan pemindahan tembaga, mereka yang bermaksud membawa barang ilegal itu ke gudang milik JK, kepergok Security PT Freeport Indonesia dan Patroli Polres Mimika saat melintasi Check Point I di depan Bandara 
Timika. Saat akan diperiksa isi truk tersebut, para pelaku berusaha mengelabui petugas dan bahkan mereka sempat bersitegang. Namun security dan aparat kepolisian serta beberapa aparat dari Satgas Obvitnas PT FI yang bertugas di Check Point I, tetap tidak bergeming dan terus memeriksa barang. Setelah diperiksa ternyata truk tersebut berisi kabel ground tembaga tanpa identitas dan diduga milik PT Freeport Indonesia yang hilang beberapa waktu lalu. Selanjutnya, pihak security mengamankan para pelaku, serta mengontak Sub Denpom Timika untuk membawa para pelaku dan barang bukti, berupa satu buah truk yang isinya 
diperkirakan satu ton kabel ground tembaga. 

Komandan Sub Denpom Timika Kapten (CPM) Sain Mustain saat berada di Sorong untuk menghadiri HUT POM di lingkungan Korem 171 PVT ketika dikonfirmasi Radar Timika melalui telepon selulernya Minngu (23/6), membenarkan kejadian itu. Pihaknya saat ini, telah menahan kelima belas pelaku termasuk sepuluh oknum anggota TNI AD yang diduga terlibat dalam kasus ini. 

"Mereka setelah kami ambil keterangan serta identitas untuk sementara kami kembalikan ke posnya di Mile 74, sedangkan BB (barang bukti) berupa satu truk dan sekitar dua ton tembaga kami tahan," ujar Sain Mustain. Sedangkan asal dan hendak dijual kepada pihak mana tembaga tersebut, Sain Mustain mengaku hingga saat ini pihaknya belum tahu.(oct/cr-20)

Important News

When Indonesia's unity is no longer voluntary

Editorial Empowering the regions

Indonesia: Disintegration of the Last Great Colonial Power?, By Kerry B. Collison

ARMED CONFLICTS REPORT 2001: Indonesia - Irian Jaya (West Papua) (1969 - first combat deaths)
Update: January 2002

The Amungme, Kamoro & Freeport : How Indigenous Papuans Have Resisted the World's Largest Gold and Copper Mine, by Abigail Abrash

West Papua campaign launched at UN

International law and w. papua's right to independence By pwagner@wnec.edu

HRW World Report- Indonesia

Views and Positions of the Government of Indonesia Regarding Human Rights

Indonesia- Ending Repression in Irian Jaya

Why I Wrote the book on Theys Eluay's assassination? by Sem Karoba

Amnesty International Annual Report 2002
released May 28, 2002,
Covering events from January - December 2001, INDONESIA

WASIOR BRACES FOR AN IMMINENT MILITARY OPERATION

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM