Kmis, 27/06/02 08:34 WIT
UGM dan Harvard Luncurkan Konferensi Internet Mengenai Papua
Yogyakarta, Masyarakat Indonesia dan komunitas internasional, mulai Senin (24/6), bisa bertemu secara online, dalam konferensi internet mengenai perdamaian dan pembangunan di Papua. Kegiatan itu dilaksanakan oleh Pusat Studi Keamanan dan Perdamaian (PSKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan Prakarsa Pencegahan Konflik (Conflict Prevention Initiative/CPI) Universitas Harvard.
Menurut Kepala PSKP UGM Drs Syamsurizal Panggabean MA, acara itu mempertemukan tokoh-tokoh masyarakat sipil dari Papua, pemimpin LSM di dalam dan luar negeri, serta para pembuat kebijakan di Indonesia dalam diskusi online.
Lebih dari 70 orang sudah menyatakan bersedia ikut dalam konferensi yang tertutup itu. Bagi yang ingin bergabung, bisa membuka portal CPI cpi hpcr@hsph.harvard.edu. Laporan hasil konferensi disiapkan dalam bahasa Indonesia dan Inggris.
Menurut Rizal Panggabean, konferensi elektronik itu dilangsungkan setelah berkonsultasi secara mendalam dengan tokoh-tokoh masyarakat sipil Papua mengenai kondisi daerah itu saat ini, prioritas pembangunan, dan prospek bagi perdamaian dan dialog. "Dari konsultasi itu, tampaknya pencegahan konflik dapat ditingkatkan dengan membuka saluran-saluran baru bagi dialog dan diskusi di kalangan pihak-pihak yang selama ini jarang bertemu," jelas Rizal Panggabean.
Diharapkan, kegiatan itu dapat mempertemukan pihak-pihak dari berbagai tempat di Indonesia untuk bertukar pikiran, menjalin hubungan, dan mengembangkan jaringan agar konflik politik dapat diselesaikan secara manusiawi, nirkekerasan, dan konstruktif.
Sementara itu, Elizabeth Langdon dari Program Harvard di bidang Kebijakan Kemanusiaan dan Riset Konflik mengatakan konferensi online memiliki keunggulan karena bersifat informal, murah, dan bisa menjangkau banyak pihak tanpa dibatasi jarak.
"Kami berharap akan banyak gagasan baru muncul mengenai Papua guna menyumbang usaha-usaha berkelanjutan demi terciptanya perdamaian di Papua," katanya. Hadir dalam peluncuran perdana, pakar elektronik dari Universitas Harvard, para pengamat dari UGM dan Universitas Cenderawasih dan aktivis LSM Papua. (sp)
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=315
|
|