Friday, June 28, 2002 07:00:56 PM
TANGGAPAN AMERIKA ATAS TEKA-TEKI INDONESIA SELINTAS PERISTIWA OLEH: HAMONANGAN
SIAHAAN.
Peristiwa tragis yang menimpa Amerika November kelabu setahun yang lalu, menggemparkan dunia serta menarik perhatian seluruh masyatakat lapisan bawah. Herannya orang gila sekalipun (di jakarta) tepuk tangan alias senang atas peristiwa yang menimpa negara superpawer/ adikuasa itu. Bahkan banyak komentar yang arahnya menyudutkan / salahkan Amerika. Misalnya: Komentar seorang pemimpin Agama Islam di Jakarta. Ia mengatakan bahwa; Amerika terlalu sombong, makanya Tuhan kasih pelajaran / teguran, lewat peristiwa ini. Amerika harus sadar/bertaubat, katanya. Para pengamen jalanan maupun di BUS kotapun semuanya hampir menyanyikan lagu-lagu yang menyindir Amerika bahkan ada seorang sopir Taxi GAMYA yang mengungkapkan kebanggaannya pada saya atas peristiwa itu. Lalu bagaimana dengan pendapat dan tanggapan para mahaiswa ?... Terus terang, dikampus ku, kami mengadakan Doa & Puasa atas musibah yang tertimpa umat Tuhan di Amerika. Agar
Tuhan berikan kekuatan serta penghiburan kepada mereka yang kehilangan orang tercinta dalam keluarga dll. Serta kami berdoa agar Tuhan berikan hikmat dan kesabaran kepada Presiden Bush dalam menghadapi musibah ini.
Selain itu aksi mahasiswa Islam yang tergabung dalam “PEREMA” Persatuan Remaja dan Mahasiswa Al-Qaidah” menggelar aksi LINTAS ALAM di Taman Binatang RAGUNAN. Kebetulan Ketua Panitianya adalah teman saya Nn. (Bukan nama betul). Ketika saya tanya seputar AKSI yang dilakukan mereka, dia menjelaskan bahwa; “Aksi itu dilakukan sebagai luapan kebanggaan atas keberhasilan Umat Muslim di dunia yang berhasil menghancurkan Amerika” katanya.
Namun sebaliknya dengan situasi dan kondisi yang dihadapi oleh “manusia kanibal” masyarakat Koteka yang hidup di pedalam Papua. Begitu mereka mendengar peristiwa yang menimpa Amerika itu, Masyarakat Koteka yang berdomisili di bawah kaki gunung MAGEPAGA-Winima berdatangan ke rumah GEMBALA / PDT terus masuk ke GEREJA dan disana mereka menangis alias DUKA ADAT lalu dalam tangisan mereka menyebut nama-nama para misionaris (Hericson, Power, Heiblom, Tona, Bon, Sterrey, Rilley, Nichols, McMilan, Williams dan Gibbes) kemudian mereka berdoa atau mengadakan ibadah
kedukaan. Serta direncanakan untuk mengadakan aksi besar-besaran alias duka Nasional Papua untuk Amerika namun ada pihak tertentu yang membatalkan niat masyarakat Koteka itu. Dalam hal ini khusus gereja-gereja besar di Jakarta turut berduka cita dan berdoa atas musibah itu.
Disini jelas bahwa, hanya umat Kristen (agama minoritas) di Indonesialah yang menunjukan sikap turut berduka cita dan berdoa atas peristiwa yang menimpa Amerika. Dan agama mayoritas di Indonesia justeru sebaliknya.
Bagaimana sikap AMERIKA menanggapi sikap dukungannya Indonesia untuk memerangi TERRORISME di
Indonesia/Dunia. Bagaimana jawaban Amerika atas TEKA-TEKI INDONESIA ini ?............ Sangat mustahil kalau Amerika percaya Indonesia akan memerangi Teorrisme di Indonesia. Buktinya, masyarakat MUSLIM, menolak undang-umdamg pemerintah untuk memerangi Terrorisme tersebut. Lalu Pemerintah Indonesia membiarkan serta membiayai “PASUKAN JIHAT” dengan bantuan dana IMF dibawah payung KOPASUS. Misalnya di PAPUA dan AMBON melalui dana OTONOMI KHUSUS. Siapa JIHAT itu, kalau bukan jaringan Al-Qaidah ?
.....Sebenarnya biaya operasional JIHAT lebih besar jumlahnya/ banyaknya datang dari “Jaringan Al-Qaidah” namun dana bantuan Bank Dunia IMF melalui OTSUS adalah upaya mengalihkan perhatian saja. Secanggi-cangginya Amerika, lebih pintar Indonesia kan ?....Dunia menyaksikan bahwa Amerika menjawab teka-teki Indonesia lewat bank Dunia IMF. Apakah bantuan itu untuk membangun, mengembangkan atau mematikan.....? Sebagai bahan pertimbangan ( lepas dari stratregi yang
dibangun Amerika untuk menciptakan sistem ketergantungan), menurut hemat kami, jikalau memang
mau membangun, hentikan dana bantuan IMF untuk Indonesia dan dana bantuan lainnya. Kemudian, Jikalau memang mau mengembangkan, berarti sama saja dengan mengembangkan jaringan AL-QAIDAH / sayap TERRORIST di Indonesia. Bagaimana dengan KOMITMENT memberantas TERRORIST sampai ke akar-akar...?.....Sebab dilain pihak, baik usaha membangun maupun mengembangkan
(keduanya) mempunyai dampak yang negatif bagi tanah air dan bangsa PAPUA yaitu Indonesia memanfaatkan (dua tangga) jembatan itu untuk (membasmi) MEMATIKAN etnis Papua yang beragama Kristen. Pasukan Jihat mempunyai tekad untuk mempertahankan keutuhan negara, maka itu OKNUM ABRI mendukung jaringan Al-Qaidah di Indonesia.
Hal itu terbukti dengan rapat bersama (Hendri Priyono dari BIN dan Jafar Umar Talip alias Panglima Jihat serta Prabowo bertempay di Hotel Ambara-Blok M Jakarta) Tekad Pasukan Jihat itupun hanya TEKA-TEKI belaka karena tujuan utamanya adalah membasmi / mengurangi jumlah agama Kristen di Ambon dan Papua. Makanya kipas dulu baru tanya kata Pace Ones & Mace Dorkas di warung Pinang. Itu yang betul...sapaya ko tao to...?......
B e r s a m b u n g !....
|
|