Educating the World, for a Free & Independent Confederated Tribal-States of West Papua

 

4

Civilian trial demanded for suspects in Theys murder

4

BP in Indonesia - Sociologists Before Geologists?

4

Blood diamonds and oil

4

Guerrillas in Their Midst: The Sequel

4

Al-Qaeda Member Arrested in Indonesia

4

KAPAL PANDU PT PELINDO BIAK PAPUA TENGGELAM

4

Di Hutan Paniai, Heli TNI Jatuh - Tiga tewas, dua ditemukan selamat

4

Asosiasi Pimpinan DPRD Provinsi Desak Revisi UU Otonomi Daerah

4

Senin Besok, Polri Berusia 56 Tahun. Bagaimana dengan Polda Papua? (2/habis) 

4

Berkas Terakhir Kasus Pelanggaran Berat HAM Timtim Dilimpahkan Besok

4

Helikopter TNI AD Hilang di Paniai

4

Pemda Mulai Langgar Larangan Ekspor Log

4

Terbuka Kemungkinan Pemberatan Hukuman

4

Wilayah Timur Indonesia Potensial Terkena Tsunami

4

Hukum Adat Efektif Melestarikan Ekosistem Laut

4

Lettu Ichwan: Helikopter Jatuh Karena Cuaca Buruk

4

PEMBUNUHAN BERANTAI PAPUA PASCA PENAHANAN KETUA DEWAN MUSYAWARAH MASYARAKAT KOTEKA (DEMMAK)DI KEPUNG PASUKAN TAK DI KENAL DENGAN DALIH KEAMANAN.

Senin, 01/07/02 13:30 WIT 

Hukum Adat Efektif Melestarikan Ekosistem Laut


Jakarta, Penegakan hukum yang masih lemah menyebabkan laju kerusakan ekosistem laut semakin meningkat. Menurut Direktur Coral Reef Rehabilitation and Management Program (Coremap), Dr Anugerah Nontji, untuk menyelamatkan ekosistem ini, upaya yang cukup sederhana adalah dengan menerapkan hukum adat secara sinergis dengan hukum nasional.

Selama ini, katanya kepada Republika usai temu wartawan di Jakarta, Jumat (27/6), masalah penegakan hukum untuk menyelamatkan kelestarian laut masih sangat kurang. ''Bahkan, tidak sedikit dari para penegak hukum yang ada di lapangan itu ternyata ikut 'bermain','' tuturnya lagi.

Saat sekarang, beberapa daerah masih memiliki hukum adat untuk melindungi kelestarian ekosistem laut. Tiga daerah yang diketahui adalah Mataram, Papua, dan Riau. Beberapa daerah lain, kata Anugrah lagi, tidak tertutup kemungkinan juga memiliki hukum adat yang tegas dan sanksi bagi para pelanggarnya.

Di Taman Laut Takabonerate, Sulawesi Selatan, misalnya, masyarakat setempat tak segan-segan menindak para pelanggar dengan sanksi sosial berupa pengucilan dari komunitas adat setempat. Sehingga, bagi masyarakat yang akan melanggar, akan berpikir beberapa kali sebelum bertindak.

''Ini bukti kalau hukum adat cukup efektif juga untuk melakukan upaya konservasi. Setidaknya bagi masyarakat setempat yang ingin melakukan pengrusakan,'' ujarnya.

Namun, Anugerah mengakui, hukum adat masih memiliki kekurangan. Hukum adat biasanya lebih dapat diterapkan jika masyarakatnya bersifat homogen. Sementara, bagi masyarakat heterogen, penerapannya mengalami kendala. ''Nah, untuk itulah hukum adat yang masih ada seperti sekarang ini, harus segera kita daftarkan secara menyeluruh. Sehingga, jika nanti ada intruder, kita bisa memberikan sanksi yang tegas bagi mereka. Sama seperti sanksi yang diberikan kepada masyarakat setempat.''
Mengenai kondisi terumbu karang di Indonesia selama sepuluh tahun terakhir ini, Anugerah mengatakan sudah pada tahap rusak parah. Jumlahnya malah mencapai 70 persen. Sementara yang masih berstatus baik hanya enam sampai tujuh persen saja. 

Padahal, keanekaragaman hayati terumbu karang Indonesia adalah yang tertinggi di dunia. Penyebab kerusakan umumnya karena penggunaan bom dan racun sianida. ''Seharusnya kita prihatin dengan kondisi seperti ini,'' ucapnya dengan nada miris.

Sementara itu, Asisten Direktur Public Awarness Coremap, Deny Hidayati, mengungkapkan bahwa pihaknya akan terus melakukan sosialisasi dan fasilitasi berbagai bentuk kegiatan yang berkaitan dengan pelestarian ekosistem laut. Salah satunya adalah dengan menunjuk duta karang di 12 propinsi. Duta karang ini teridir dari anak-anak sekolah yang berusia 11 sampai 14 tahun. 

''Dengan bantuan fasilitasi dari Coremap yang ada di daerah dan guru, nantinya para duta karang itu akan mengkampanyekan mengenai pelestarian ekosistem laut,'' paparnya. (rep) 
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=332 

Important News

KRONOLOGIS PERISTIWA  PENANGKAPAN KETUA DEMMAK,  Numbay  Reporting

ISU DAN TARGET MILITER INDONESIA TERHADAP TOKOH PEJUANG PAPUA, AMP Numbay

TNI DAN JARINGANNYA DI PAPUA, AMP Numbay Reporting

Saya bukan Penjahat, Saya Tokoh Pejuang Melawan Teroris di Papua Barat..., Wawancara dengan AMP

TNI chief warns against secessionist movements

OPEN & INTERACTIVE DIALOGUE: "ON THE DEATH OF THE LATE ONDOFOLO DORTHEYS HIYO ELUAY IN THE PERSPECTIVES LAWS IN INDONESIAN"

When Indonesia's unity is no longer voluntary

Editorial Empowering the regions

Indonesia: Disintegration of the Last Great Colonial Power?, By Kerry B. Collison

ARMED CONFLICTS REPORT 2001: Indonesia - Irian Jaya (West Papua) (1969 - first combat deaths)
Update: January 2002

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM