Educating the World, for a Free & Independent Confederated Tribal-States of West Papua

 

Jumat, Juli 26, 2002 03:21:17

KSAD Minta Pasukannya Tidak Takut Isu Pelanggaran HAM



TEMPO Interaktif, Jakarta: Ryamizard Ryacudu, Kepala Staf Angkatan Darat, meminta prajuritnya tidak takut menghadapi isu pelanggaran hukum dan hak asasi manusia.

Ryacudu mengatakan hal itu dalam pidato serah terima jabatan panglima Kodam Jaya, dari Letjen Bibit Waluyo kepada Mayjen Achmad Yahya, di Jakarta, Kamis (4/7). Ia mengatakan jika takut melakukan pelanggaran akan bisa membuat kinerja prajurit terganggu.

Saat ini beberapa prajurit TNI menjadi terdakwa kasus pelanggaran HAM saat bertugas di Timor Timur. Pengadilan terhadap mereka belum selesai.

Ryacudu mengatakan sebagai prajurit harus mematuhi dan mentaati hukum termasuk hak azasi manusia. Tetapi hal ini bukan untuk ditakuti. Karena itu ia meminta pasukannya tidak ragu bertidak agar tidak berakibat fatal bagi prajurit dan kesatuannya.

“Yakini bahwa TNI Angkatan Darat hanya melaksanakan tugas negara yang berorientasi kepada kepentingan nasional, dalam koridor konstitusi, hukum dan kebijakan politik pemerintah,” tambahnya. (Sam Cahyadi-Tempo News Room)

Important News

KRONOLOGIS PERISTIWA  PENANGKAPAN KETUA DEMMAK,  Numbay  Reporting

ISU DAN TARGET MILITER INDONESIA TERHADAP TOKOH PEJUANG PAPUA, AMP Numbay

TNI DAN JARINGANNYA DI PAPUA, AMP Numbay Reporting

Saya bukan Penjahat, Saya Tokoh Pejuang Melawan Teroris di Papua Barat..., Wawancara dengan AMP

TNI chief warns against secessionist movements

OPEN & INTERACTIVE DIALOGUE: "ON THE DEATH OF THE LATE ONDOFOLO DORTHEYS HIYO ELUAY IN THE PERSPECTIVES LAWS IN INDONESIAN"

When Indonesia's unity is no longer voluntary

Editorial Empowering the regions

Indonesia: Disintegration of the Last Great Colonial Power?, By Kerry B. Collison

ARMED CONFLICTS REPORT 2001: Indonesia - Irian Jaya (West Papua) (1969 - first combat deaths)
Update: January 2002

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM