4  
4  
4  
4  
4  
4
4
4
4
4
4

 

PAPUA MERDEKA-BERDULAT, 
ITU SUDAH KEHENDAK ALLAH

 

Berani tampil beda
Karena Yesus bersama-ku
Ia saksi bagiTanah Air-ku
Ia saksi bagi Bangsa-ku
Ia saksi bagi hidup-ku
Aku saksi bagi mujizat-Nya
Bangsa-ku saksi bagi Kemuliaan-Nya
Tanah Air-ku saksi bagiKemahakuasaan-Nya
Karena Aku bersama Yesus
Berani tampil beda


PAPUA MERDEKA-BERDAULAT,
ITU SUDAH KEHENDAK ALLAH

"Karena Ia memandang sampai ke ujung ujung bumi,
dan melihat segala sesuatu ada di kolong langit" (Ayub 28 : 24 )
"Allah tutut bekerja dalam segala hal" (Rom 8:28)

Bahasa Alkitab mengatakan: Allah bekerja dalam  segala hal. Dia bukan hanya ikut-ikutan bekerja sebagai oknum yang pasif, Dia adalah inisiator yang mengontrol, memonitor dan menguasai sejarah. Allah kita adalah Allah yang memimpin sejarah. Tuhan dari sejarah. Allah kita tidak mungkin membiarkan segala sesuatu tertadi tanpa campurtangan atau izin-Nya. Yang direncanakan berada dalam kehendak-Nya, bahkan yang dibiarkan, dicuek-diacuin, atau bagaimanapun tetap berada dalam kehendak-Nya. Allah meberikan kemungkinan dengan segala kebebasan yang liar kepada manusia untuk berbuat, berbuat apapun, tapi akhirnya tetap dikuasai oleh-Nya. Jangan mengira kalau kita mau berbuat apapun maka Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa. Allah menbiarkan kita memakai kebebasan kita untuk merugikan orang lain atau memotong jalan kebenaran dengan ceritera kebatilan, tidak memperdulikan orang lain dan bahkan menipu, mengumpulkan dan menyebarkan racun,  mengarang ceritera kobhongan publik yang dahsyat bisa-bisa membunuh orang lain. Alalh membiarkan manusia dalam kuasa-Nya. Di antara manusia-manusia itu, ada juga mereka-mereka yang sedang mempertahankan dan memperjuangkan hak-miliknya. Sekali lagi, membiarkan kita memakai kebebasan kita yang liar, tapi akhirnya kebebasan seperti itupun tidak bisa terlepas dari penghakiman-Nya. Dengan demikian orang percaya di Tanah Papua  mengetahui bahwa kedaulatan Tuhan berada dan melanda dalam segala bidang, segala kategori, segala peristiwa dan segala sesuatu yang telah, sedang dan akan segera bahkan jauh ke depan akan terjadi. 

Pehaman ini akan kenyataan ini tentu akan membuat iman kita menjadi kuat. Melalui kesempatan ini sebagai seorang hamba Tuhan, saya menyampaikan suara-Nya kepada semua pihak, baik Pejabat Pemerintah, Gereja, Tokoh Masyarakat, Tokoh Politik, pejuang, partisan, dan siapapun Saudara.Inilah suara Tuha: Apa yang akan tertadi terhadapa  Bangsa dan Negara Indonesia secara keseluruhan lebih khusus lagi mereka yang menjalankan otoritas kekuasaan di Tanah Papua bahwa karena kehendak untuk mempertahankan Papua dengan nama Irian jaya dalam NKRI, maka terjadilah:

PERTAMA: Tuhan Allah mengendarai awan yang bergerak cepat datang ke Indonesia (Nuasantara), maka berhala-berhala Indonesia gemetar di hadapan-Nya, dan hati bangsa Indonesia menjadi merana dan hancur menyaksikan murka yang tercurah. Tuhan Allah akan menggerakkan orang Indonesia bangkit melawan sesamanya
orang Indonesia, mereka berperang, setiap orang melawan saudaranya, dan setiap-orang melawan temannya, pemimpin melawan pemimpin, kota melawan kota, kerajaan melawan kerajaan,  partai melawan partai, semangat orang Indonesia menjadi hilang, dan rancangan nya akan dikacaukan; maka mereka akan meminta petunjuk kepada berhala-berhala dan kepada tukang-tukang jampi, kepada axwah dan kepada reoh-roh peramal.

KEDUA : Papua (Barat) adalah unik di mata Dunia dan mata Sorga, ketika Allah membentangkan Tanah Papua mulai dari Sorong sampai  Samarai lalu kemudian mengkapling bagian baratnya dari Merauke sampai Sosong, Allah tidak meminta nasihat atau petunjuk atau mengadakan dialog dengan siapapun untuk  menbentangkan Tanah Papua. Allah membentuk Tanah Papua yang kemudian kita huni. Kita orang Papua ras Melanesia  adalah manusia yang normal harus kagum karena kapling yang dianugerahkan Tuhan kepada kita orang Papua (bukan sebagai bagian NKRI) adalah unik. Alamnya unik, manusianya unik, sejarahnya pun unik pula. Segala kekayaan baik di laut, di darat, di dalam perut bumi, gunung, lembah, hujan yang mengguyur, salju abadi,  sungai, rawa, awan yang cerah, udara yang dihirup, semuanya indah di mata Tuhan. Walaupun Tanah Papua adalah berkat bagi dunia dan bangsa-bangsa Bangsa Papua, ras Melanesia adalah pemiliknya yang sah. Maka wai bagi-mu, orang dan bangsa lain yang telah menjamahkan tangannya kepada Tanah Papua. Jangan engkau mengingini milik sesamamu manusia, Ingin saja tidak boleh apalagi mengklaim menjadi milik. Ingat, perintah ini lebih tinggi dari butir landasan dasar hukum bangsa manusia manapun.

KETIGA: Hentikan segala perdebatan dan pertikaian tentang kedaulatan-kemerdekaan Papua, karena selebihnya adalah menjadi pernyataan kehendak Allah. Siapapun engkau, tidak memiliki legitimasi Allah untuk menentukan Tanah Papua menjadi apa. Allah mempunyai jadwal yang ketat dan tepat tentang Tanah papua, bukan oleh dan atas prakarsa Tokoh atau Pejabat siapapun. Tentang jeritan, tangisan, airmata, darah dan bau amis bangkai manusia Papua yang dibunuh secara keji sejak 1962, 1963, 1965, 1969, 1970 hingga 2001, telah memenuhi bokor kesedihan dan ratapan di hadapan Bapamu di Sorga; Ia akan datang dan Ia sudah segera datang. Bangsa lain akan dihalau dari pemilikanya atas Tanah Papua. Tanah Papua kembali kepada pemiliknya yang sah, orang Papua-Melanesia. Kuncinya telah diserahkan dari  tangan Tuhan kepada Orang Papua sendiri. Jangan lagi mendagang-sapikan negeri ini. Kembalilah. Bertobatlah. Kesengsaraan yang memeluk Bumi Cenderawasih telah nyata di hadapan Tuhan;  Ia akan datang dan Ia sudah segera datang.

KEEMPAT: Belum sampai dua puluh tahun ke depan, Negara Kesatuan Indonesia akan terpecah-pecah menjadi beberapa negara baru. Bukan berarti Papua menjadi yang ke sekian, karena Papua bukan bagian NKRI, maka tidak ada nomor urut khusus, kapanpun bisa bila tiba waktunya. Bubarnya Indonesia disebabkan oleh faktor agama, budaya, ekonomi, politik, etnis tetapi lebih dahsyat adalah karena Papua. Patung Nubukadnezer dari Babelonia (Iraq) itu sudah, sedang dan segera akan terjungkal dari Nusantara; Dengan apakah engkau merekat tanah liat dengan besi dan emas, pastilah berhala NKRI akan terhuyung, jatuh berantakan karena sementara diterpa batu Papua. Lepaskan dia, apabila tidak menginginkan duri menyengat dalam daging. Kembalikan Papua kepada posisinya semula, yaitu pada 1 Desember 1961, sebelum 1963 dan 1969,  karena panjang sabar Allah selama 35 sampai dengan 38 tahun sudah diambang kemurkaan; Tidak satupun alasan yang membendung murka ini, sekalipun itu namanya Otonomi Khusus. Ingat, kesabaran Allah ada amban-batasnya.

KELIMA: Berhentilah merancang balas jasa ata apapun namanya. Permintaan maaf Indonesia itu di hati orang Papua memang sungguh mulia. Maka akan mulia juga dan terpuji di mata Tuhan apa bila sekarang membicarakan secara baik-baik melalui dialog dan perundingan. Papua boleh memperoleh kembali Kedaulatan-Kemerdekaannya namun perlu juga direposisi sumber pendapatan dan penghasilan, sehingga saudara-bersaudara Papua-Indonesia-Papua New Guinea boleh menikmati kemuliaan Tuhan yang telah menjadikan Tanah Papua.

KEENAM: Ingatlah Tanah Papua yang berada di dalam genggaman atau pijakan  kamimu adalah Tanah yang diundikan bagi Tuhan, maka segala tongkat orang fasik tidak akan bertahan di atasnya. Kembalikanlah milik-Ku kepada mereka yang aku berkenan, Rakyat Bangsa Papua. Hanya ada dua sisi pilihan. Kutuk dan laknat murka Allah ataukah Berkat Anugerah Keselamatan Allah karena Tanah Papua itu.

KETUJUH: Allah memperdulikan Rakyat Bangsa Papua dan Negerinya. Allah membuka hati-Nya kepada para pemimpin Papua. Kepedulian Allah itu telah diungkap kepada Theys Hiyo Eluay, Jaap Salossa, Barnabas Suebu, Philip Karel Erare, Simon Patrix Morin, Frans Wospakrik, Don Flassy, Herman Awom  dan yang lain-lain; Dalam Harian Cenderawasih Pos tanggal 9/11/98, hal 7 kolom 4-7, Theys berucap ..... sebagai anggota DMP tahun 69 dapat membongkar segala kebusukan yang dialami selama Self Determination yang dikendalikan secara keji oleh Indonesia, karena Tuhan menghendaki demikian; di lain sisi, Allah telah menyeberangkan Don Flassy dengan dahsyat dari Vanimo ke Port Numbay tanggal 24-25 Juni 2001, meskipun lintas laut dan darat dikawal ketat karena PO Penangkapan dan bahkan Penghilangan sudah keluar; Para pemimpin Papua itu ada di dalam jangkauan Allah.

Hamba-Ku Matias Jarollo, ingatlah, dan wartakanlah:
Bahwa Aku, Tuhan akan mematahkan kecongkakan, tembok-tembok tinggi keangkuhan akan roboh, karena Aku Tuhan menaruh biji-mata-Ku kepada Papua.  Bahwa bagi Indonesia yang telah menduduki tanah Papua dan mengutuki umat-Ku Israel, menghanguskan rumah-rumah tempat peribadatan memuji dan memuliakan nama-Ku, maka aku telah, sedang dan segera akan mendatangkan bala yang lebih dahsyat dari tahun 1999-2000.  Bahwa untuk Papua Tahun 2001-2002 harus menjadi Tahun reposisi, Tahun 2003 Tahun Reunifikasi Timur-Barat-Satu Papua, maka Tahun 2004 menjadi Tahun Pemulihan.

Demikian apa yang telah saya terima atas kauasa Tuhan, agar diteruskan dan disebarluaskan untuk menjadi Kemuliaan bagi Nama Tuhan.
Amin,

Sahabat-mu dalam Iman,
Rev. Mattias Jarollo,
Hamba Tuhan.

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribal_WEBMASTER   by The Diary of OPM