|
|
SOAL, HILANGNYA , WARGA SETEMPAT ( BAGIAN KEDUA) KELOMPOK TAK
DIKENAL DAN BERTOPENG BAWAH KORBAN
Surat Kabar Harian Papua Post, 18 Juli 2001
Sehubngan dengan ad anya lapo ran perihal ;hilangnya' warga Betaf kecamatan pantai timur,beberapa waktu lalu jajaran Kodam Trikora,pihak Gereja dan wartawan turun kelokasi.Tindakan turun kelokasi ini dalam rangka mengecek kebenaran perihal ada yang warga hilang.Pasalnya hilangnya warga,menurut salah seoprang pelapor,tekait dengan keberadaan jajaran TNI.
Saat berada di lokasi ipar koban yang bernama Yusup.Wanggai kepada Papua Post dan perwakilan Gereja menjelaskan bahwa pada saat insiden dirinya menyaksikan secara langsung.Diceritakannya,pada tanggal 25juni 2001 sekitar pukul 03,40WIT pagi kelompok tak di kenal mengetuk samping rumah korban namun karena tidak satupun keluarga yang memberikan yanng memberikan respon akhirnya dengan sendirinya kelompok itu membuka pintu.
Ditambahkan juga bahwa salah satu adik korban sedang tidur di ruang tamu dekat pintu masuk rumah,mendengar pintu di buka langsung lari kekamar Yusuf.Karena pada waktu Itu kamar yusuf tidak terkunci.Dan Yusuf mengatakan kepada adik iparnya agar tetap bersama dirinya dan mengajak untuk tetap tenang.Lanjutnya kelompok itu langsung menuju kamar Yusuf dan dengan menggunakan laras
senjata mengangkat sam,ping kelambu tempat tidur Yusuf.Dimana yusuf dan istrinya yang pada saat itu berposisi duduk.Kelompok tak di kenal pada saat itu menanyakan pada saat itu menanyakan pada Yusuf keberadaan Hubertus (warga yang hilang),dan di jawab tidak tau oleh Yusuf.Setelah itu kelompok
tersebut keluar dari kamar Yusuf dan dari rumah dan di ikuti oleh Yusuf dan ayah korban.Dan pada saat itu ayah korban mengenai keberadaan Hubertus.dan ayah korban menjawab bahwa Hubertus tidsk ada dan berada di rumah Charles.Dari sinilah kelompok tersebut menyuruh semua keluarga yang ada di mdalam rumah dan segera keluar dan duduk di bawah pasir (letar rumah keluarga korban adalah rumah panggung) dan di jaga ketat.Hubertus bersama istrinya berusaha keluar lewat belakang akhirnya di
ketahui juga oleh pihak kelompok tak di kenal dan bertopeng itu.Walau ayah korban sudah mencoba mengalihkan perhatian mereka dengan mengatakan bahwa yang turun dari belakang adalah Burmanus adik korban.Namun kelompok tersebut tetap mengetahui bahwa yang turun dari belakang adalah Hubertus. Disilah korban di tendang dibagian telingah kanan dan telingah kiri dan mulut dan kedua tangan korban di plester di hadapan keluarga
korban.
Untuk selanjutnya korban di bawah menuju pantai dan selanjutnya korban di bawah dan di naikan keatas spedboad yang tidak tahu milik siapa di tambahkan bahwa spetboad yang berada di pantai timur berjumlah enam buah masing-masing satu milik perusahaan sumalindo,satu milk camat,dua milik salah seorang haji dan dua milik salah seorang pengusaha.Yusuf juga menambahkan kalau dia sama sekali tidak mengenal tidak mengenal wajah kelompok itu.Namun dirinya mengakui kalau dirinya bisa membedakan logat atau dialek yang menurutnya adalah orang pendatang bagian Indonesia bagian
timur ( Sulawesi dan Maluku ).Sedang istri Cartens mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui sama sekali kelompok
itu.
Untuk mencegah laporan perihal TNI yang disebut-sebut terkait dalam peristiwa itu,pada kesempatan yang sama anggota Tribuana yang berjumlah 17 angota secara bergiliran berdiri sambil coba di kenali oleh keluarga korban.Apakah di antara 17 anggota tersebut yang di kenali sama dengan
kelompok tak di kenal itu.Namun dari hasil pengenalan baik suara maupun wajah menurut keluarga tidak ada satupyn yang sama.Kejadian hilangnya salah seorang warga itu terjadi dalam keadaan gelap.Disisi lain kelompok tak di kenal juga membawa korbanpun dalam posisi mengunakan topeng, mengunakan pakaian lengan panjang hitam dan bersenjatakan senjata laras panjang.(has)
More
Stories
© 2002 The Diary of Online Papua Mouthpiece
|
|