|
|
Surat Kabar Harian Cenderawasih Post, 18 Juli 2001
Dari pembukaan acara pelatihan Fasilisator pemberdayaan HAM di Irian jaya
'ISU MERDEKA,PENYEBBAB KONFLIK PELANGGARAN HAM'
Berbagai upaya untuk mencari penyelesaian masalah pelanggaran HAK Asasi Manusia (HAM) yang di nilai beberapa aktifis kemanusiaan dari kalangan Gereja sebagai penyakit yang telah hadir sejak masa penciptaan dan merasuk kehidupan manusia terus di lakukan dan penyakit yang di magsud
'Konflik" yang telah melahirkan perpecahan dan permusuhan yang sulit di pertemukan.demikian antara lain dalam acara pelatihan HAM,di BPG Kota raja Selasa (17/7) lebih jelasnya ikuti laporan
berikut;
Laporan ONDI HENDRISON,Jayapura
PENYEBAB umum konflik yangterjadi di Indonesia antara lain perubahan sosial masyarakat,pergeseran nilai budaya,suku,etnis,ras,agama,dan perbedaan pandangan Politik.Beberapa faktor yang telah disebut di atas juga menjadi penyebab pelangaran HAM di Irian jaya.Dari kacamata Forum Nasional
kepedulian HAM Papua,saat ini situasi penyebab konflik yang menyebabkan terjadi pelanggaran HAM di tanah Papua adalah isu Merdeka dan pemisahan diri dari
NKRI.
Hal ini menyebabkan terjadinya konflik kepentingan,banyak korban telah jatuh,penyelesaian konflik dengan jalan kekerasan yang tidak akan pernah menyelesaikan masalah secara tuntas.Bahkan akan menularkan konflik kelingkungan yang lebih luas.Barangkali itulah sedikit selayang pandang pelaksanaan fasilitator HAM yang di prakarsai Forum keperdulian HAM Irian jaya yang bekerja sama dengan pusat studi pengembangan perdamaian Universitas Duta wacana Yokyakarta dan Menonite cetral
commettee(MCC) USA.Kegiatan tersebut di ikuti oleh 50 peserta masing-masingdari unsur olitisi,tokoh masyarakat,tokoh agama,pemuda,waniota serta
TNI/ POLRI dari 12 Kabupaten dan kota. Kegiatapelatihan terpusat di BPG Kotaraja akan berlangsung selama 5 hari (17/7-21/7 ) kegiatan di buka langsung oleh Gubernur Irian jaya Drs Yacobus P Salosa Selasa (17/7)kemarin.
Kegiatan yang dilaksanakan saat ini ( rencana dan isi program training) merupakan realisasi kegiatan utama tahap pertama yakni training 5 hari yang merupakan hasil pertemuan 10/5 2001 antara Fornas HAM Jakarta (forum
PHRT) bersama MCC USA.tujuannya dalam rangka Rekonsiliasai pengelolaan konflik di tanah Papua berdasarkan prinsip-prinsip mediasi untuk resolusi konflik menuju rekonsiliasi.Empat juan yang hendak dicapai dalam kegiatan pelatian1.Membangun suatu pemahaman baru di tengah-tengah masyarakat untuk menghargai perbedaan pendapat sebagai unsur dari HAM. (2) Membangun suatu masyarakat Papua dalam suatu dalam budaya Rekonsliasi sebagai pilihan dan
alternatif terbaik dalam suatu masyarakat yang majemuk sebagai panggilan iman sebagai respon terhadap gerakan reformasi Indonesia (3) Memberikan suatu pola dan wacana baru dalam hidup bermasyarakat dalam era otonomi khusus di tanah Papua (4) Fasisator rekonsiliasi akan menjadi benih-benih bagi gerakan rekonsiliasi di tengah masyarakat dari kota
,Kabupaten,kecamatan dan kampung (***)
More
Stories
© 2002 The Diary of Online Papua Mouthpiece
|
|