May 2002

2002 | 2001 | 2000 | 1999

Jan  |  FebMar  |  AprMay  |  June  |  July  |  Aug | Sept  | Oct  |  Nov  |  Dec

 

 

4 Irian Jaya police hand over evidence of Theys' murder
4 Presidium Dewan Papua Tolak Hasil KPN
4 Military linked to militias, By Ian Timberlake: The Washington Times
4 Thousands protest against Integrasi throughout West Papua
4 Pemberlakuan Otsus Harus Memberdayakan Putra Papua
4

Indigenous environmental activists.....

4 INDONESIA: Protests over inquiry into army's murder of Eluay
4 Letter of TPN/OPM Commander of Norther West Papua, Gen TPN PM Awom to Sec-Gen. of the UN
4

Tokoh OPM dan 300 Anggota Menyerahkan Diri di Jayapura

4 Polda Papua Siap Tangkap Panglima Laskar Jihad
4

Letter to Editor, Indonesia's rogue military, The Washington Times

4 Indonesia - OCHA Consolidated Situation Report No. 74
4 Bedah Buku "Papua Mengugat"
4 PDP Tunggu Keputusan Presiden
     
Senin, 06/05/02 19:36 WIT 

Tokoh OPM dan 300 Anggota Menyerahkan Diri di Jayapura

Jayapura, Pimpinan kelompok sipil bersenjata yang menyebut diri Organisasi Papua Merdeka (OPM) John Bogum bersama 300 anak buahnya menyerahkan diri kepada Panglima Kodam Trikora Mayjen Mahidin Simbolon di Jayapura, Minggu (5/5). OPM merasa sia-sia berjuang selama puluhan tahun di hutan. Mereka diperalat oleh pimpinan OPM tertinggi demi kepentingan pribadi mereka.

Pimpinan OPM Wilayah Karubaga, Kabupaten Jayawijaya, John Bogum bersama empat perwakilan OPM menghadap Panglima Kodam Trikora di Jayapura. Mereka difasilitasi Komandan Koramil Karubaga Letda Jani Pauno, dan Ketua DPRD Jayawijaya John Tabo.

Kelima perwakilan OPM yang menghadap Panglima Kodam adalah John Bogum, Daweki Kogoya, Julianus Jikwa, Wasman Kogoya, dan Kodim Kogoya. Mereka mewakili 300 anggota OPM yang berada di sekitar kawasan Tolikara, Kecamatan Karubaga, Jayawijaya. 

Kepada Mayjen Mahidin Simbolon, Bogum mengatakan, pada hari Sabtu 27 April lalu mereka telah menyerahkan diri secara sadar di Karubaga. Mereka mendengar melalui RRI Wamena yang terpancar sampai di hutan-hutan di Jayawijaya bahwa otonomi khusus benar-benar memperhatikan orang Papua.

"Misalnya, Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, DPRD, para kepala dinas dan pimpinan instansi di Papua adalah putra daerah Papua. Demikian pula, otonomi khusus yang diberlakukan di Papua memiliki keberpihakan sangat besar terhadap putra-putri Papua. Karena itu kami sungguh bangga untuk membangun Papua," kata Bogum.

Untuk itu, Wogum dan rekan-rekan minta perlindungan kepada Panglima Kodam Trikora untuk memperhatikan keselamatan mereka. Mereka juga minta agar bisa mendapatkan permukiman yang layak huni dan pekerjaan yang layak pula. 

Terhadap permintaan ini, Panglima Kodam berjanji akan meneruskannya kepada Gubernur Papua. Mereka harus diupayakan mendapatkan permukiman baru beserta lahan usaha dan modal untuk hidup.

Bogum menjelaskan, ia bersama anak buahnya lari ke hutan pada tanggal 21 April 1977. Saat itu ia sendiri berstatus pegawai negeri sipil (PNS), pamong praja Pemda Jayawijaya. Mereka lari bergabung dengan OPM pimpinan Matias Wenda setelah terjadi bentrok dengan aparat keamanan di Jayawijaya.

"Kami hanya diberi janji oleh mereka yang mengaku diri pimpinan OPM tertinggi bahwa Papua akan merdeka. Kami diperas mengumpulkan uang setiap bulan dengan janji untuk membeli senjata otomatis namun ternyata tidak pernah dipenuhi," ujarnya.

Menurut Bogum, selain OPM wilyah Karubaga juga sekitar 300 anggota OPM di wilayah perbatasan beberapa waktu lalu secara diam-diam telah kembali ke dalam masyarakat. Mereka itu menempati wilayah Betawi, di daerah zona netral antara Papua-PNG. Bogum tahu keberadaan OPM di perbatasan karena sebelumnya ia mendampingi Wenda di perbatasan. (KOR-KCM)
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=202 

© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: TribalWEBMASTER   Presented by The Diary of OPM