|
|
|
16-Mar-2002 12:55:30 PM
Nasional - FBI: Perang Anti Teroris Bukan Melawan Islam
TEMPO Interaktif, Nusa Dua: Direktur Federal Biro Investigation (FBI), Robert Muller menegaskan, perang yang dilakukan pemerintah AS terhadap terorisme bukanlah perang terhadap umat Islam. Pernyataan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Menko Polkam Susilo Bambang Yudhoyono dan Kapolri Jenderal Pol Da'i Bachtiar dalam pertemuan di Nusa Dua, Jumat (15/3).
Di Amerika kami juga memiliki komunitas muslim dan komunitas Arab dan sejak tragedi 11 September kami telah melakukan 345 investigasi terhadap ancaman keamanan terhadap mereka, 12 di antaranya telah disidik,ˇkatanya.
Ditegaskan, Amerika ingin bekerjasama dengan negara manapun, termasuk negara-negara muslim, untuk memerangi terorisme yang terbukti telah melakukan aksi-aksi kekerasan. Pihaknya menyampaikan penghargaan terhadap pemerintahan Megawati yang sudah bekerjasama dalam melakukan aksi anti teroris itu.
Ditanya mengenai bukti-bukti adanya jaringan terorisme di Asia Tenggara dan khususnya jaringan Al Qaeda, Muller menyebut pihaknya telah menjalin kerjasama dengan Malaysia, Filipina, Singapura dan Indonesia untuk menelusuri jaringan itu.
Sementara itu, Menko Polkam menjelaskan, kesempatan berdiskusi dengan Direktur FBI telah dimanfaatkannya untuk menegaskan komitmen Indonesia dalam memerangi terorisme. Besok (hari ini-red), pertemuan akan dilanjutkan antara Kepala Badan Intelijen Nasional dan pihak FBI untuk mendetailkan kesepakatan kerjasama,ˇkata dia. Selain terorisme, kerjasama juga mencakup penangangan masalah kriminal lintas negara.
Menurut Susilo, mewakili pemerintah RI, ia menyampaikan bahwa Indonesia tidak hanya menghadapi ancaman terorisme. Tapi juga ancaman berupa separatisme dan masalah konflik-konflik komunal yang harus diatasi secara simultan.
Untuk melawan terorisme itu sendiri, ia menegaskan, Indonesia terikat pada resolusi Dewan Keamanan PBB, kerjasama regional, dan kesepakatan kerjasama internasional. Karena itu tanpa permintaan dunia internasional pun kita akan melawan terorisme. Tapi kami menolak bila disebut tidak melakukan apa-apa,ˇkata Susilo.
Dalam hal jaringan AL Qaeda misalnya, Indonesia, menurut Susilo, telah berusaha mengungkapnya. Bila memang belum berhasil secara definitif menemukannnya akan disampaikan secara terbuka.
Dalam pertemuan itu, menurut Susilo, Direktur FBI tidak meminta syarat apapun untuk menganggap Indonesia serius menangani terorisme. (Rofiqi Hasan/Jalil Hakim ˇTempo News Room)
http://www.tempo.co.id/news/2002/3/15/1,1,33,id.html
|