

|
|
Sabtu, 11/05/02 01:46 WIT
KSAD Bantah Anak Buahnya Dibayar dalam Kasus Theys
Jakarta, KSAD Jenderal Endriartono Sutarto menegaskan bahwa anggotanya yang diduga terlibat kasus tewasnya Ketua PDP Theys Hio Eluay, tidak dibayar untuk melakukan hal itu. Dia juga menegaskan, tidak ada perintah untuk melakukan hal tersebut, termasuk dari Kodam Trikora.
“Kalau perintah atasan tidak dibayar dong, jadi atasan yang mana?” ujar KSAD Jenderal Endriartono Sutarto ketika ditanya wartawan berkaitan laporan KPN yang menyebutkan oknum TNI yang terlibat dibayar untuk melakukan pembunuhan. Hal itu ditegaskan oleh Endriartono Sutarto seusai melaksanakan sholat Jum’at dan meresmikan Masjid Istiqomah di Komplek Pati-AD, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta, Jum’at (10/5/2002).
“Kalau atasan dia yang komandani tidak perlu bayar, misalnya Pangdam minta bayar, ya saya pecat!” kata Endriartono.
Endriartono juga membantah bahwa adanya perintah dari Kodam. Begitu juga, dia tidak membenarkan bahwa 9 oknum TNI yang dijadikan tersangka hanya pada level lapangan. Memang dari 9 tersangka yang diperiksa di Mako Puspom terdiri dari 3 perpangkat perwira tinggi, 4 bintara dan 2 tamtama. Sedangkan 3 perwira yang dijadikan tersangka terlebih dahulu sudah ditahan, yang enam belum.
“Saya katakan, yang perintah tidak dari Kodam. Tapi, kalau itu pada tingkat lapangan, kita lihat perintahnya dong dari mana?” ujar Endriartono lagi.
Sementara itu, Danjen Kopassus Mayjen Amirul Isnaini yang ditemui wartawan di tempat yang sama, enggan mengomentari soal keterlibatan anak buahnya, termasuk penambahan tersangka dari satuannya itu. Bahkan seringkali dia menjawab pertanyaan cukup dengan “Ha..ha..ha…”.
“Saya tidak tahu penambahan tersangka, jangan komentari prosedural hukum,” kata Amirul. Ketika ditanya apakah anak buahnya dibayar dalam kasus itu, “Saya tidak tahu, itu sudah diserahkan ke hukum, ha…ha…sudah ya,” tambahnya sambil masuk mobil dinasnya. (DC)
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=219
|