May 2002

2002 | 2001 | 2000 | 1999

Jan    Feb   Mar   Apr   May   June   July   Aug   Sept   Oct   Nov   Dec

 

 


  Annan to visit Indonesia, E. Timor this month
4

Key witness in Theys case shot by Kopassus officer

4 Saksi Lolos Dari Tembakan Kopassus
4 Para Tersangka Bantah Culik Theys 
4 Here is a letter to editor from AWPA-Melb, sent to NZ Herald in response to sensational article on OPM. 
4 The New Zealand Herald - May 8, 2002, Fighting talk as independence movement gambles on action, By JOHN MARTINKUS
4 Local NGOs unhappy about Tangguh Environmental Impact Analysis: PRESS RELEASE, Manokwari NGO Alliance for Tangguh Advocacy, 
4

KSAD Bantah Anak Buahnya Dibayar dalam Kasus Theys

4 Enam Lagi Anggota Kopassus Jadi Tersangka Kasus Theys
4 Govt vows to keep stability intact 
4 REGION: West Papuans go to Papua New Guinea to learn eco-forestry

Sabtu, 11/05/02 01:46 WIT 

KSAD Bantah Anak Buahnya Dibayar dalam Kasus Theys

Jakarta, KSAD Jenderal Endriartono Sutarto menegaskan bahwa anggotanya yang diduga terlibat kasus tewasnya Ketua PDP Theys Hio Eluay, tidak dibayar untuk melakukan hal itu. Dia juga menegaskan, tidak ada perintah untuk melakukan hal tersebut, termasuk dari Kodam Trikora.

“Kalau perintah atasan tidak dibayar dong, jadi atasan yang mana?” ujar KSAD Jenderal Endriartono Sutarto ketika ditanya wartawan berkaitan laporan KPN yang menyebutkan oknum TNI yang terlibat dibayar untuk melakukan pembunuhan. Hal itu ditegaskan oleh Endriartono Sutarto seusai melaksanakan sholat Jum’at dan meresmikan Masjid Istiqomah di Komplek Pati-AD, Jl. Jend. Gatot Soebroto, Jakarta, Jum’at (10/5/2002).

“Kalau atasan dia yang komandani tidak perlu bayar, misalnya Pangdam minta bayar, ya saya pecat!” kata Endriartono.

Endriartono juga membantah bahwa adanya perintah dari Kodam. Begitu juga, dia tidak membenarkan bahwa 9 oknum TNI yang dijadikan tersangka hanya pada level lapangan. Memang dari 9 tersangka yang diperiksa di Mako Puspom terdiri dari 3 perpangkat perwira tinggi, 4 bintara dan 2 tamtama. Sedangkan 3 perwira yang dijadikan tersangka terlebih dahulu sudah ditahan, yang enam belum.

“Saya katakan, yang perintah tidak dari Kodam. Tapi, kalau itu pada tingkat lapangan, kita lihat perintahnya dong dari mana?” ujar Endriartono lagi.

Sementara itu, Danjen Kopassus Mayjen Amirul Isnaini yang ditemui wartawan di tempat yang sama, enggan mengomentari soal keterlibatan anak buahnya, termasuk penambahan tersangka dari satuannya itu. Bahkan seringkali dia menjawab pertanyaan cukup dengan “Ha..ha..ha…”.

“Saya tidak tahu penambahan tersangka, jangan komentari prosedural hukum,” kata Amirul. Ketika ditanya apakah anak buahnya dibayar dalam kasus itu, “Saya tidak tahu, itu sudah diserahkan ke hukum, ha…ha…sudah ya,” tambahnya sambil masuk mobil dinasnya. (DC)
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=219 

 
   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM