| | | 23 March, 2002 04:25:04 AM
Kasus Theys Akan Terungkap Awal MeiSurabaya, Anggota Komisi Penyelidik Nasional (KPN) Koesparmono Irsan menyatakan kasus terbunuhnya Theys akan terungkap paling lambat awal Mei. Penyelidikan KPN atas kasus Theys sudah mencapai sekitar 99 persen.
"KPN sudah menyelesaikan penyelidikan dan sudah kami laporkan ke Setneg. Mungkin, pertengahan April mendatang sudah lengkap, kemudian kira-kira pada 21 April akan kami laporkan kepada Presiden Megawati dan pada awal Mei akan terungkap semuanya," katanya di Surabaya, Kamis.
Seusai berbicara dalam diskusi 'Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba' bersama Ketua Umum DPP Granat Henry Yosodiningrat di Mapolwiltabes Surabaya, anggota Komnas HAM itu mengatakan penyelidikan KPN atas kasus Theys (Ketua Presidium Dewan Papua) sudah mencapai sekitar 99 persen.
"Tinggal satu kali lagi kami datang ke Irian Jaya (Papua--Red) untuk memperkuat saksi-saksi. Yang jelas, kami hanya menyelidiki, tapi tim penyidik dari Puspom TNI sudah melakukan penyegelan sebuah markas dalam kaitan kasus itu," katanya.
Menurut Koesparmono yang pernah menjabat Kapolda Jatim itu, dirinya selaku tim KPN tidak boleh menyebut nama institusi dan nama orang yang menjadi pelaku, karena hal itu merupakan kewenangan Puspom TNI selaku penyidik.
Namun, ketika didesak pers tentang 'markas' yang dimaksud adalah markas Kopassus karena dia menyebut Pom (maksudnya Puspom-Pusat Polisi Militer TNI--Red) Koesparmono tampak diam sejenak dan sejurus kemudian menyatakan, "Tanyakan kepada Pom saja, tapi yang jelas memang markas," katanya.
Ia mengatakan sopir Theys bernama Aris sebagai saksi kunci dalam kasus hingga kini masih belum diketahui keberadaan, namun KPN sempat menerima informasi dari anggota DPR yang bersangkutan berada di AS.
"Kami sudah menanyakan ke Dubes RI di AS dan Dirjen Imigrasi, tapi belum ada masukan. Saya sendiri tidak yakin kalau Aris ada di AS. Rasanya nggak mungkin," katanya.
Ditanya tentang kesimpulan kasus pembunuhan Theys, ia mengatakan dirinya tak dapat menyebutkan secara gamblang, namun ada enam kemungkinan, diantaranya dilakukan secara gabungan, dilakukan sendirian, dilakukan atas perintah orang lain, dan sebagainya.
"Perkembangan dari ke-enam kemungkinan itu, saya belum tahu, karena saya belum cek lagi. Tapi, saksi yang sudah diperiksa ada sekitar 50 berkas (50 orang). Hanya saja, ke-50 berkas itu pun masih akan diseleksi sebelum diserahkan kepada Pom (Puspom TNI--Red)," katanya.
Theys meninggal dunia akibat dibunuh pada 10 November 2001 malam usai menghadiri peringatan Hari Pahlawan di Markas Satgas Tribuana (tim Kopassus, yang sekarang diganti nama satgas Cenderawasih--Red).
Jenazahnya diketemukan di dekat prbatasan antara Papua dengan Papua Nugini. Sopir almarhum Theys, Aristoteles, sempat melaporkan kematian Theys kepada Ny Theys pada 10 November malam sekitar pukul 22.00 WIT.
Setelah itu nasib Aris tidak diketahui. Saat dilakukan penyelidikan di Markas Satgas Cenderawasih belum lama ini, di beberapa lokasi halaman sempat digali, namun kerangka Aris tidak diketemukan. (Ant/Her/OL-01)
http://www.infopapua.com/papua/0302/2209.html |