Rakyat Papua Syukuran di Pusara Theys Eluay

JAYAPURA (Media): Ratusan rakyat Papua pada Rabu pagi berkumpul dan mengadakan doa syukur di pusara Ketua Presidium Dewan Papua (PDP), Theys Hiyo Eluay, di Sentani, ibukota Kabupaten Jayapura, sekitar 45 kilometer arah kota Jayapura.

Pantauan Antara Jayapura melaporkan massa yang mulai berkumpul sejak pukul 06:00 WIT itu melibatkan Satgas Papua untuk mengamankan lokasi sejak 30 Mei malam, baik di pusara Theys maupun kediamaan keluarganya di Jalan Bestuur Post Nomor 5.

Ratusan warga yang mengikuti syukuran itu sekaligus sebagai peringatan 1 Mei 1963 yang menjadi saat Papua (Irian Barat) kembali berintegrasi dengan RI.

Sekjen PDP Drs. Thaha Alhamid kepada wartawan mengatakan, syukuran tersebut sebagai peringatan wafatnya Theys Eluay yang ditemukan tewas di perbatasan RI dan Papua Nugini (PNG) pada 11 Nopember 2001.

Selain itu, ujarnya, kegiatan tersebut sebagai upaya mempertanyakan sejumlah hal berkaitan dengan pengumuman hasil kerja Komisi Penyelidikan Nasional (KPN) kasus tewasnya Theys Eluay, yang dijadwalkan berlangsung Rabu siang.

Selain itu, Satgas Papua yang dikoordinir Aleks Baransano menjadwalkan setelah acara syukuran di pusara Theys melakukan demonstrasi damai ke Kantor DPRD Provinsi Papua yang terletak di jantung Kota Jayapura.

Petugas kepolisian tanpa senjata tampak berjaga-jaga di lingkaran Abepura, sekitar 500 meter dari kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) maupun di jantung kota Jayapura dan Sentani. 

Selain itu, di Polres Jayapura nampak Pasukan anti-Huru Hara (PHH) menggunakan tameng bersiaga.

Sementara itu, kegiatan mahasiswa Uncen, Institut Sains dan Teknologi Jayapura (ISTJ) dan Sekolah Tinggi Teologia (STT) Gereja Kristen Injili (GKI) di Abepura, sejumlah SD, SMU dan SMK, serta perkantoran pemerintah tampak berlangsung seperti biasa. 

Kapolda Papua Irjen Pol Drs. Made Mangku Pastika secara terpisah menyatakan, agar peringatan 1 Mei 2002 tidak ditandai dengan pengibaran bendera Papua "Bintang Kejora", karena bendera itu masih berbau separatis Organisasi Papua Merdeka (OPM).

Polda hanya memberi ijin bila demonstrasi damai dan tidak melakukan tindakan anarkis, sehingga kekhawatiran terhadap dampak yang dapat menyusahkan rakyat dapat dihindari.

Siaga satu guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan diberlakukan Polda, demikian Made Mangku Pastika. (Ol-01) http://www.mediaindo.co.id/aktual/berita.asp?ID=12124