Educating the World, for a Free & Independent Confederated Tribal-States of West Papua
4 Joint Committee on Foreign Affairs Meeting of the Chairman with the Indonesian Ambassador, Mr Nana S. Sutresna - 12 March 2002
4 Gasex: Tokyo Gas In Talks To Buy LNG From Indonesia, Russia
4 Indonesia's rights record in Aceh and Papua worsened: Amnesty
4 Pondok Pesantren Al-Mukmin Bukan Sarang Teroris
4 Amnesty International Annual Report 2002
released May 28, 2002,
Covering events from January - December 2001, INDONESIA 
4 SECURITY COUNCIL UNANIMOUSLY ADOPTS WIDE-RANGING ANTI-TERRORISM RESOLUTION; CALLS FOR SUPPRESSING FINANCING, IMPROVING INTERNATIONAL COOPERATION
4 SECURITY COUNCIL CONDEMNS, 'IN STRONGEST TERMS' TERRORIST ATTACKS ON UNITED STATES
4 Negara Lain Wajib Hormati Kedaulatan Indonesia
4 "The indispensable common house of the entire human family" - Secretary-General's Address to the General Assembly
New York, 10 November 2001
4 Eliminate International Terrorism

 

 

Rabu, 29 Mei 2002, 21:18 WIB

Pondok Pesantren Al-Mukmin Bukan Sarang Teroris

Solo, Rabu

Wapres Hamzah Haz menegaskan, Pondok Pesantren (Ponpes) Islam Al-Mukmin Ngruki Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, bukan tempat sarang teroris tetapi yang ada masyarakat yang nyantri belajar agama Islam.

"Silahkan datang kalau masih ada yang tidak percaya mengenai kegiatan santri di pondok ini," kata Wapres Hamzah Haz yang didampingi Ibu Nani Hamzah Haz ketika bersilaturahmi dengan para ulama dan masayakat Ponpes Islam AL-Mukmin Ngruki, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo, Rabu.

Ponpes itu merupakan simbol kegiatan Islam di negeri ini, untuk itu semuanya tidak ada yang menginginkan di tempat itu masuk jaringan Al-Qaedah atau sebagai sarang teroris.

Semuanya sudah diselidiki dan juga tidak ada dana dari luar negeri yang masuk ke Bank Indonesia (BI) untuk disalurkan ke Ponpes itu. 

"Anda semua mengerti termasuk wartawan asal luar negeri, bahwa Direktur Ponpes itu untuk melaksanakan pembangunan saja minta bantuan guna mengembangkan pondok tersebut," kata Wapres.

Ia mengatakan, kalau ada berita-berita jaringan AL-Qaida itu masuk pada jaringan-jaringan Islam bergaris keras itu juga tidak benar.

"Saya bilang Indonesia tidak ada yang masuk jaringan AL-Qaida, itu memang kenyataannya, tetapi kalau ada tidak disuruh saja sudah saya tangkap sendiri," katanya.

Ponpes selain mempelajari ilmu agama juga merupakan pusat pendidikan ilmu lainnya, maka dalam mengejar ketinggalan di bidang dalam sumber daya manusia (SDM) juga perlu untuk melakukan perubahan kurikulum pendidikannya.

Peningkatan SDM itu sangat penting, jangan seperti dulu lagi pembangunan di segala bidang dilaksanakan, tetapi justru untuk pendidikan hanya diberikan anggaran minim.

Dalam era Otomi daerah ini para Bupati/Walikota harus memberikan porsi anggaran yang besar pada pendidikan dalam meningkatkan SDM.

"Negara kita ini sebenarnya mempunyai sumber daya alam yang melimpah baik di laut, maupun udara, tetapi kenyataannya sekarang kita malah dilanda krisis ekonomi dan bahkan multidimensi, Hal ini disebabkan faktor pendidikan dulu kurang diperhatikan," katanya.

Untuk itu semua para bupati/ Walikota dalam menentukan kebijakan pembangunan jangan salah lagi, sebab kalau ini terjadi masa depan bangsa ini akan bertambah suram.

Krisis yang dialami bangsa ini bukan merupakan pekerjaan ringan untuk menyelesaikannya dan dalam memulihkan seperti dulu perlu waktu dan sampai tahun 2004 saja belum bisa pulih total, katanya.

Lambannya pemulihan ini salah satu faktor penyebabnya karena pendidikan zaman dulu salah dan hasilnya yang sepeti sekarang, lain halnya dengan negara-negara lain untuk program tersebut diperhatikan secara serius, kata Wapres.

Hal itu bisa dilihat di Malaysia yang pada tahun 1970-an minta bantuan guru dari Indonesia, dan sekarang sudah terbalik ternyata Indonesia ketinggalan dengan negara tetangga ini.

Hamzah Haz juga mengatakan Wapres sekarang dengan dulu beda dan sekarang ini tinggal cuci piring saja, tetapi ternyata banyak juga yang berminat menjadi presiden dan Wakil presiden.

Direktur Ponpes Islam AL-Mukmin Ngruki Drs H.Farid Macruf mengatakan, para santri yang ada itu selain belajar ilmu agama juga diberikan pendidikan lain dan juga olahraga.

Untuk para santri putra pada umumnya dibekali olahraga beladiri dan memang pondok itu kegiatannya tidak bisa dilepas dengan beladiri selain belajar agama.

"Jadi kalau ada anggapan para santri yang belajar beladiri itu terus dikaitkan sebagai pusat pendidikan teroris itu jelas tidak benar," katanya.

Jumlah santri putra/putri di pondok ini ada 1.964 orang yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.

Hadir pada acara tersebut Gubernur Jawa Tengah H.Mardiyanto berserta istri, Menteri kesehatan Achmad Suyudi, Menteri Negara Pariwisata dan Kebudayaan I Gede Ardika dan tamu undangan lainnya.(Ant/jy)

http://www.kompas.com/utama/news/0205/29/101848.htm

 

Important News

SECURITY COUNCIL UNANIMOUSLY ADOPTS WIDE-RANGING ANTI-TERRORISM RESOLUTION; CALLS FOR SUPPRESSING FINANCING, IMPROVING INTERNATIONAL COOPERATION

SECURITY COUNCIL CONDEMNS, 'IN STRONGEST TERMS' TERRORIST ATTACKS ON UNITED STATES

Foreign Affairs, Defense and Trade Reference Committee on  Australia’s Relationship with PNG and the island states of Oceania

The right of peoples to self-determination in the prevention of conflicts 

Pemberlakuan Otsus Harus Memberdayakan Putra Papua

issue 344 - April 2002, New Internationalist Magazine's Speial Edition on West Papua, by Chris Richards and Paul Kingsnorth

"The indispensable common house of the entire human family" - Secretary-General's Address to the General Assembly
New York, 10 November 2001

 

Eliminate International Terrorism

 
   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM