|
 |
|
Thursday, March 07, 2002 11:13:00 AM
Jayapura, Tim Komisi Penyelidik Nasional (KPN) untuk mengungkap kasus penculikan dan pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua (PDP) Theys Hiyo Eluay, tidak boleh diintervensi dan dihalangi pihak mana pun. Semua anggota tim yang terlibat di komisi itu harus kompak, dan tidak bekerja untuk kepentingan kelompok, lembaga atau golongan tertentu. Ini harus dilakukan, demi membangun kepercayaan masyarakat Papua kepada pemerintah.
Demikian dikatakan Gubernur Papua JP Solossa di Jayapura, Rabu (6/3) menjawab pers sehubungan dengan komentar Komandan Jenderal Kopassus bahwa anak buahya tidak terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan Theys.
Menurut Solossa, Pemprov (Pemerintah Provinsi) dan masyarakat Papua percaya kepada KPN yang dibentuk khusus oleh Presiden Megawati Soekarnoputri untuk mengungkap pelaku penculikan dan pembunuhan Ketua PDP, Theys Hiyo Eluay. Tim KPN harus bekerja secara bijaksana, teliti, dan didukung fakta dan bukti di lapangan.
"Tim ini tidak boleh diintervensi oleh siapa saja, dan dari kelompok, lembaga dan golongan apa saja. Mereka harus bebas bekerja dan mengungkapkan fakta tersebut secara transparan kepada masyarakat," kata Solossa.
Pengungkapan kasus Theys, menurut Solossa, dapat mendukung proses pembangunan otonomi khusus di Papua. Masyarakat percaya kepada pemerintah dan turut mendukung otonomi khusus di Papua.
Apabila kasus ini tidak diungkap atau fakta-fakta yang sudah ada dihilangkan sehingga menjadi kabur lagi, maka kepercayaan masyarakat akan hilang.
Markas digali
Sementara itu tim Pusat Polisi Militer (Puspom) bersama polisi militer (Pom) Kodam Trikora melakukan penggalian di sejumlah tempat di dalam markas Satuan Tugas (Satgas) Cenderawasih, sebelumnya disebut Satgas Tribuana. Penggalian dilakukan di salah satu barak Tribuana di sebelah timur, di dalam salah satu ruang kamar tidur, dan di samping lapangan voli.
Upaya penggalian itu dipimpin langsung Komandan Pom Trikora Kolonel (CPM) Sutarna dengan melibatkan tiga anggota Puspom.
"Kami cari bukti-bukti, apa betul ada sesuatu di sini. Kalau betul Ari (sopir Thyes) telah dibunuh dan disemenkan di dalam salah satu ruang di tempat ini, para pelaku sangat bodoh," kata Sutarna. (kor-kcm)
http://www.kompas.com/kompas-cetak/0203/07/DAERAH/timk20.htm
http://www.infopapua.com/papua/0302/0702.html
|