Other Updates

 
4 Amerika Dan Negara-Negara Donor Dukung Papua
4 Konflik Berbasis Agama Mengancam Perwujudan Konsolidasi Demokrasi
4 KSAD: Mutlak, Kepatuhan Prajurit pada Hukum
4 Tanggapan ELS-HAM Biak Atas Pernyataan John Ibo
4 Polisi Masih Mencari (Pembunuh Theys)
4 Reformasi, Otonomi Daerah, dan Degradasi Hutan
4 Article; Indonesia's New Suva Base from Pacific Magazine with Islands Business. March 2002

 

    19-Mar-2002 08:39:51 PM

Otsus dan PDP Jadi Perhatian

Jayapura, Sebanyak 13 orang yang terdiri dari para duta besar dan staf dari negara-negara Eropa, kemarin (Senin) berkunjung ke Papua (Jayapura). Terkait dengan kunjuangannya itu, kemarin sekitar pukul 12.30 Wit mereka menemui Ketua DPRD Provinsi Papua Drs John Ibo, setelah sebelumnya para Dubes Eropa ini menemui Gubernur Papua di Gedung Negara yang diterima oleh Sekretaris Daerah Drs Decky Asmuruf.

Para Duta Eropa ini antara lain Dubes Inggris Richard Gozney: Dubes Italia Aleksandro Merola: Dubes Portugal Ana Gomes: Dubes Jerman Dr Gerhard Fulda:

Dubes Austria HE Dr Bernard Zimburg: Dubes Denmark HE Mr Gert A Andersen: Dubes Nederland HE Baron Schelto Van Henstra: Dubes Spanyol HE Dr Damaso De Lario, Staf Dubes Spanyol Mr M Dadilla: Dubes Swedia Harald Sanberg: Dubes Yunani Maria Jisi: Dubes Perancis Harve Ladsous: Dubes Belgia Luc Darras: Dubes Finlandia Marti Pullinen dan Delegasi Uni Eropa, Sabato Della Monica.

Saat di DPRD Provinsi Papua, mereka diterima Ketua DPRD Provinsi Papua Drs John Ibo yang didampingi Ketua Komisi A Yance Kayame, Wakil Ketua Komisi A Marthen R Marey, Anggota Komisi A John T Manurung, Ketua Komisi F Ny Pdt Iwanggin Tanamal dan beberapa anggota DPRD lainnya.

Mereka diterima di ruangan khusus tamu, yang selama ini menjadi ruangan panitia musyawarah. Pertemuan mereka berlangsung sekitar satu setengah jam. Hanya saja pertemuannya berlangsung tertutup bagi wartawan, sehingga tidak diketahui materi yang dibicarakan.

Usai pertemuan itu, Ketua DPRD Provinsi Papua Drs John Ibo kepada wartawan menjelaskan bahwa kedatangan para Dubes Eropa tersebut adalah dalam rangka ikut memberikan perhatian secara serius terhadap Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Sebab, menurut mereka, bentuk Otonomi Khusus seperti itu di Indonesia sebelumnya tidak pernah ada, namun pada akhirnya ada Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua.

Menurut John Ibo yang menjadi pertanyaan para duta besar itu, apakah Otonomi Khusus itu akan mampu menjawab tantangan yang ada di Papua. ''Itu yang pertama ditanyakan kepada kita. Kemudian bagaimana tanggapan masyarakat terhadap otonomi dan semua kita terangkan kepada mereka,''ungkap John Ibo.

Selain masalah Otonomi Khusus yang dipertanyakan para Dubes Eropa ini, menurut John Ibo, juga tentang masalah pelanggaran Hak Asasi Manusia yang terjadi selama ini di Tanah Papua. ''Bagaimana kedepan, dalam pelaksanaan Otonomi Khusus, apakah anda (DPRD) bisa memanage otonomi secara baik, sehingga dapat membawa keberhasilan bagi rakyat Papua,''kata John Ibo mengutip petanyaan para Dubes itu.

Masih menurut John Ibo bahwa para Dubes ini, umumnya sangat tertarik dengan Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua. Terutama pada poin yang menyangkut Majelis Rakyat Papua MRP). Dimana, kata para Dubes itu, keberadaan MRP ini tidak ada di dunia, tapi hanya ada di Papua.

''Mereka ini getol sekali mempelajari tentang sistem pemerintahan, sehingga keberadaan MRP itu sangat menarik perhatian mereka,'' tutur Ibo.

Selain itu, menurut John Ibo, para Duta Besar Eropa ini juga mengakui integrasi Papua ke dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia dari Sabang sampai Merauke.

''Melalui Otonomi Khusus, mereka juga akan memberikan perhatian kepada rakyat Papua. Entah dalam bentuk apa, kita tidak tahu,'' jelasnya.

Selain masalah HAM dan Otsus, mereka juga menanyakan bagaimana posisi PDP dibandingkan dengan posisi parlemen (DPRD) yang ada di Papua. ''Kami jawab bahwa posisi PDP itu sangat presentatif pada rakyat. Mereka bentuk sendiri untuk kepentingan rakyat. Mereka lebih banyak dengar Presidium Dewan Papua dari pada DPRD. Kalau ada pengaduan, baru mereka datang ke DPRD. Tapi kalau kepentingan mereka yang lain terutama tentang kebebasan mereka sebagai orang Papua pengaduannya lari kepada PDP. Itu yang kita kasih keterangan bagi mereka (Para Dubes),'' tukasnya.

Yang tidak kalah menarik dan patut dicatat, menurut Ibo, para Dubes itu akan memberi bantuan. Bantuan tersebut, katanya akan disalurkan ke dalam yayasan-yayasan yang ada. ''Mereka berjanji akan membantu orang Papua. Tapi melalui yayasan. Namun apakah yayasan gereja atau bagaimana saya tidak tahu,'' tambahnya.

Selain mendatangi Gubernur dan DPRD, rencananya kemarin juga akan bertemu dengan Rektor Uncen Ir Wospakrik. Dan hari ini dijadwalkan ke Kabupaten Manokwari. (ulo-cepos)

   

1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004