Educating the World, for a Free & Independent Confederated Tribal-States of West Papua

 

Sabtu, Juni 15, 2002 05:29:58

Benny Wenda Jumpa Pers : Yang diusut polisi hanya kriminalnya 



JAYAPURA-Jumat kemarin, Benny Wenda yang ditangkap dan ditahan Polda Papua sejak Sabtu lalu, diajak jumpa pers oleh Wakapolda Papua Brigjen Pol Raziman Tarigan SH. Tapi sayang, dalam kesempatan jumpa pers ini, Benny Wenda sebagai tersangka tak diizinkan memberikan keterangan kepada pers secara langsung. 

Tampak hadir dalam jumpa pers tersebut, Wakapolda Raziman Tarigan, Socrates S. Yoman yang mengunjungi Benny Wenda, Kadispen Polda Papua AKBP Drs. Daud Sihombing SH, Kabag Reserse Umum Kompol Marthen Reno, Sesdispen Polda Papua Kompol Yosef Iswanto. 

Selain itu juga tampak dihadirkan tersangka Benny Wenda. Dalam kesempatan tersebut, Benny Wenda tampak sehat dengan mengenakan baju lengan panjang warna merah bergaris abu-abu dan celana jeans. 

Meskipun tampak dihadirkan, namun Benny Wenda tidak boleh ditanya oleh wartawan. Sehingga kehadirannya hanya untuk dilihat wartawan. Karena tak boleh bicara, sehingga sepanjang pertemuan, Benny Wenda hanya tersenyum dan menjawab pertanyaan dari Socrates S. Yoman dan Wakapolda. 

Dalam kesempatan jumpa pers itu yang mengambil tempat di mapolda Papua (APO) itu, Wakapolda dan Kadispen yang lebih banyak memberikan keterangan kepada pers (wartawan). Menurut Wakapolda, meskipun diinformasikan adanya indikasi tindakan makar yang dilakukan oleh Benny Wenda, namun polisi dalam mengusut Benny Wenda itu hanya sebatas pada kasus kriminalnya saja. Alasan bahwa jangan sampai kasusnya meluas dan membuat repot aparat. 

''Kita tidak menangani kasus makar. Tetapi yang kita tangani adalah kasus dugaan keterlibatannya dalam peristiwa 7 Desember 2000. Dalam hal ini aspirasi Papua Merdeka bisa dimungkinkan dibarengi dengan tindakan kriminal. Kita tidak mau kasus ini meluas, sehingga merepotkan aparat. Dan mengenai aspirasi Papua Merdeka tersebut bisa disalurkan melalui dialog damai,''ungkapnya. 

Selanjutnya Wakapolda mengatakan, sealam dalam tahanan yang kurang lebih sudah hampir seminggu, Benny Wenda diberi kebebasan untuk membaca. Bahkan oleh Wakapolda diberikan dua buku, yakni Alkitab dan Undang-Undang Otonomi Khusus. ''Kita berikan alkitab dan UU Otsus. Karena ternyata Benny Wenda ini tidak mengetahui tentang Otsus itu sebenarnya,''jelas Wakapolda. 

Namun sampai pada kesempatan jumpa pers tersebut, Benny Wenda mengatakan kepada Wakapolda bahwa belum sempat membacanya, dengan alasan mengalami gangguan. Wakapolda juga memperlakukan Benny Wenda selayaknya tahanan lain. Dalam hal ini makanan dapat dikirim oleh keluarganya, sehingga membantu makan tahanan selain jatah makanan yang ada. Selain itu juga diperbolehkan untuk dijenguk oleh keluarga maupun saudara-saudaranya. 

Ketika Cenderawasih Pos ke Pos Penjagaan Ruang Tahanan Polda Papua, piket jaga mengatakan bahwa istri dari Benny Wenda bersama beberapa orang lainnya datang menjenguk. ''Tadi istrinya datang menjenguk, dan saat ini sudah pulang,'' jelas petugas piket ketika Cenderawasih Pos Jumat (14/6) kemarin. 

Sementara itu, Socrates S. Yoman sebagai salah satu tokoh intelektual Jayawijaya yang juga Sekjen PGBP mengatakan bahwa pihaknya pernah mendengar kalau saat penangkapan, Benny Wenda dipukul, sehingga kemarin dia menjenguk Benny Wenda yang sekaligus untuk mengonfirmasikan. 

Namun setelah dilihatnya sendiri dan diajak berbincang-bincang, diakui Sofyan yoman bahwa Benny Wenda tidak pernah dipukul. Hanya bajunya sobek karena saat ditangkap sempat meronta-ronta. 

''Kedatangan saya kesini untuk membuktikan informasi yang saya dengar bahwa Benny Wenda dipukuli saat penangkapan. Ternyata apa yang saya dengar tersebut tidak benar. Dan dalam hal ini saya berharap beri kesempatan aparat menjalankan tugasnya. Dan  yang melakukan perjuangan untuk memberikan aspirasi silakan berjuang. Tetapi jangan paksa-paksa orang. Yang rasional dan logis, dengan demikian orang bisa simpatik,'' jelas Yoman yang duduk di samping Benny Wenda. 

Untuk hari kemarin, selain diajak jumpa pers, juga dilakukan chek up kesehatan Benny Wenda oleh Kadis Dokkes Polda Papua. Dan Benny Wenda ternyata dalam kondisi sehat dan segar.(mad)
http://www.cenderawasihpos.com/h.1.htm

Important News

When Indonesia's unity is no longer voluntary

Editorial Empowering the regions

Indonesia: Disintegration of the Last Great Colonial Power?, By Kerry B. Collison

ARMED CONFLICTS REPORT 2001: Indonesia - Irian Jaya (West Papua) (1969 - first combat deaths)
Update: January 2002

The Amungme, Kamoro & Freeport : How Indigenous Papuans Have Resisted the World's Largest Gold and Copper Mine, by Abigail Abrash

West Papua campaign launched at UN

International law and w. papua's right to independence By pwagner@wnec.edu

HRW World Report- Indonesia

Views and Positions of the Government of Indonesia Regarding Human Rights

Indonesia- Ending Repression in Irian Jaya

Why I Wrote the book on Theys Eluay's assassination? by Sem Karoba

Amnesty International Annual Report 2002
released May 28, 2002,
Covering events from January - December 2001, INDONESIA

WASIOR BRACES FOR AN IMMINENT MILITARY OPERATION

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribesman-WEBMASTER   Presented by The Diary of OPM