Home
4 Gen. TPN PB Mathias Wenda: PERANG MELAWAN MULTINASIONAL ADALAH KEWAJIBAN SEMUA RAKYAT PAPUA
4 Ketiga: Perjuangan bangsa Papua di Papua Barat berbeda dengan perjuangan rakyat Timor Leste karena perjuangan orang Papua bukan untuk mencapai kemerdekaan, tetapi untuk merebut kembali kemerdekaan yang sudah ada, yang dirampas oleh neo-kolonialisme Indonesia."
4 Jubir AMP-Demmak: LNG Tangguh ..., dan Freeport .... Kalau mau merdeka, kalian justru harus lawan mereka!
4 Gen. TPN PB Mathias Wenda: Minta Megawati Bicara Format Dialogue Damai, bukan Bicara Masalah Otsus
4 Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay: SELAMAT DATANG SANG PEMBUNUH! Kabar Apa Lagi yang Kau Bawa? Kabar Baik atau Bakar Buruk?
4 Baca Versi Bahasa Indonesia
4 Baca Versi Bahasa Inggris (Read English Version
4 ONE PERSON DETAINED BY 1702 WAMENA DIED, OTHERS ARE SUSPECTED UNDER SERIOUS THREAT OF DEATH with Two Stories of Similar Assassinations in 1980s, by ELSHAM-Demmak and WPNews, 15 April 2003

 

Jubir Internasional AMP-Demmak:

LNG Tangguh itu Proyek Kolonialisme Paska Modern, dan Freeport Proyek Kolonialisme Modern. Kalau mau merdeka, kita justru harus lawan mereka!


Melihat tanggapan Wenda bahwa ada teman-teman pendukung di Eropa yang hampir lima tahun terakhir aktif menyambung suara rakyat Papua Barat, khususnya melawan perusahaan asing atau multinasional di Papua Barat, khususnya LNG Tangguh di Bintuni dan Freeport McMoRan, Copper & Gold Inc. di Timika, WPNews merasa penting untuk bertanya kepada Jubir Internasional dari AMP untuk Demmak di Eropa.

Berikut petikan wawancara:

WPNews: Selamat malam!

Jubir AMP-Demmak (Jubir): Selamat malam untuk kamu, selamat pagi untuk saya!

WPNews: ...Begini, kami mau tanya, 'Bagaimana dukungan teman-teman di Eropa khususnya dengan kampanye melawan multinasional di Papua Barat.'?

Jubir: Sudah dari dulu, sebelum saya ada di sinipun sudah ada. Mereka sudah lama punya banyak kegiatan menentang perusahaan asing di Papua Barat.

WPNews: Kami mau tahu secara khusus kampanye melawan BP dan Freeport.

Jubir: Mengenai kampanye melawan Freeport, orang di sini sudah kecewa karena paling tidak ada dua tokoh Papua Barat di situ yang sudah salah manfaatkan isu itu untuk kepentingan pribadi dan golongan mereka, dan bukan untuk kepentingan negara dan bangsa mereka. Kekecewaan itu masuk akal dan sayapun kecewa kenapa hal-hal seperti ini terjadi. Kemudian, kampanye melawan LNG Tangguh sudah dibangun dua atau tiga tahun lalu. Tetapi yang buat saya heran adalah orang Papua sendiri tidak pernah singgung ataupun mengambil tindakan melawan mereka. 

WPNews: Bisa kami tahu apa saja yang sudah terjadi?

Jubir: Banyak sekali, lebih banyak daripada orang Papua buat di dalam maupun luar negeri. Mereka sudah datang ke kantor BP di London dan beberapa tempat lain. Mereka sudah kasih tahu BP bahwa orang Papua Barat MENOLAK kehadiran kalian. Mereka ada yang ditangkap dan ditahan oleh polisi dan diinterogasi. Saya bilang, 'Suruh polisi telepon saya, karena yang suruh saya. Saya mau bicara dengan mereka kalau mereka tahu berapa orang BP sudah bunuh!' Mereka sudah datang ke Kedubes NKRI di London, Inggris secara khusus beberapa kali dan minta semua pulang atau keluar dari Papua Barat. Mereka sudah ketemu anggota parlemen mereka di tingkat nasional dan di tingkat Uni Eropa untuk bicara masalah ekonomi-sosial dan politik di Papua Barat. Dan sudah ada beberapa resolusi dan mosi dari kelompok parlementer maupun lembaga yang menyoroti kondisi di Papua Barat.

Jangan lupa juga bahwa bangsa Papua belum berterima kasih kepada pendukung kita khususnya di Eropa karena sudah berhasil paling tidak memperlambat dan bila perlu menghentikan Mega Proyek Mamberamo Dam itu, yang akan merugikan banyak sekali makhluk dan alam di situ.

Sekarang apa yang kalian buat di Indonesia? Lobi ke parlemen? Lobi ke NGO di Indonesia? Lobi ke teman-teman aktivis Indonesia? Sosialisasi ke kampus-kampus di Papua Barat maupun di Indonesia? 

WPNews: Apa yang WPNews buat adalah memuat berita-berita seperti ini. Kami tidak bisa turun demo atau tulis surat dan mobilisasi massa.

Jubir: Yah, saya tidak minta kalian, saya suruh rakyat Papua di Papua Barat dan di Indonesia.

WPNews: Apa tanggapan Anda pribadi tentang tanggapan Gen. TPN PB Mathias Wenda?

Jubir: Panglima kita berbicara karena beliau tahu banyak sekarang dari pekerjaan kalian di WPNews dan beberapa lembaga kemahasiswaan dan organisasi massa yang ada di Papua Barat. Beliau sekarang tidak semudah itu dipengaruhi, dimasuki, ataupun ditipudaya. Beliau tahu akar persoalan secara tepat. Dan beliau tahu bagaimana cara yang tepat untuk melawan atau mengatasi permasalahan itu. Jadi, apa yang Panglima bilang itu tepat dan benar. Kita harus mendukung teman-teman di luar negeri, maaf terbalik, mereka harus mendukung kita, tetapi dalam kasus ini karena orang Papua masih belajar, kita mendukung pendukung kita di luar negeri untuk melawan perusahaan asing, maupun perusahaan lokal dan nasional yang beroperasi di Papua Barat. 

WPNews: Menurut Anda, bentuk perlawanan apa yang cocok?

Jubir: Ikut saja perintah Panglima! Saya tidak punya wewenang untuk menentukan bentuk perlawanan di dalam negeri. 

WPNews: Adakah persamaan perlawanan di dalam dan luar negeri?

Jubir: Jelas ada. Namanya perlawanan di dalam dan di luar saja sudah jelas ada perbedaan. Bagaimana mungkin sama? Tetapi karena musuh yang dihadapi adalah sama, maka perlu ada kesamaan dalam beberapa aspek.

WPNews: Apa saja persamaan dan perbedaan itu?

Jubir: Jangan jual diri. Di sini bukan tempatnya bicara itu.

WPNews: Intinya jelas, bahwa perang melawan multinasional adalah mutlak dan harus?

Jubir: Mutlak sekali! Sangat mutlak! Dan orang Papua harus bangkit untuk itu. Jangan terlampau terbuai dengan tipu muslihat lalu tiap hari pikir untuk melawan Indonesia. Jangan pikir masalah terima atau tolak Otsus melulu. Itu bukan masalah inti. Itu pandangan terlalu dangkal. Masalah pokok bukan ada di Jakarta, tapi ada di London dan Washington DC. Yang suruh Papua Barat masuk NKRI kan Amerika? Yang suruh Papua Barat diberi Otsus kan Eropa? Lalu mereka dua-kan dapat hadiah yang sama? Jadi, jangan salah arah dan jangan salah bidik sasaran.

WPNews: Katanya justru orang Barat (AS-Eropa) yang bantu Papua Barat?

Jubir: "Ya, benar!" dan "Salah besar!" Benar, karena mereka punya kuasa dan mereka punya rencana jangka panjang untuk menghapus Indonesia dan mendirikan negara-negara di bekas NKRI itu dengan beberapa negara. Itu sudah ada. Itu sudah terbuka, bukan rahasia lagi. Benar, tetapi orang Papua harus bikin sesuatu, supaya mereka punya rencana itu jadi. Selama ini, banyak tindakan orang Papua yang malahan menghalangi rancangan mereka itu. 

'Salah Besar!' karena mengharapkan bantuan dunia barat itu sama dengan usaha menjaring angin. Kemerdekaan tidak akan masuk dari surga atau masuk lewat jendela. Itu bohong besar! Yang sedang terjadi adalah, Eropa dan AS mau bawa keluar semua hasil bumi dan kekayaan alam, baru mereka akan membiarkan tanah itu terlantar, lalu mereka tidak akan perduli lagi apa merdeka atau tidak, apa di dalam NKRI atau tidak. Pada titik itu, mereka akan biarkan Papua Barat merdeka. Itu satu kemungkinan. Kemungkinan lain, mereka akan mengambil tindakan kalau apa yang terjadi antara rakyat Papua Barat dan NKRI itu BENAR-BENAR MENGGANGGU DAPUR dan KEBUN mereka cari makan. Kalau tidak, perduli amat, ada apa dengan orang Papua?

Ada beberapa kemungkinan lain tetapi tidak dibicarakan di sini. Intinya, orang barat akan bantu kalau orang Papua bikin sesuatu, dan mereka malahan akan menutup jalan orang Papua kalau orang Papua tidak bikin sesuatu atau salah bertindak. 

WPNews: Sebenarnya ada jalan untuk mendapatkan dukungan asing?

Jubir: Dua-duanya ada jalan. Ada jalan untuk melawan dan ada jalan untuk mendukung perjuangan rakyat Papua Barat. Tinggal bagaimana PDP memainkan kartunya untuk membuka jalan-jalan itu. 

WPNews: Kokh PDP, Anda juga Jubir Internasional untuk AMP-Demmak?

Jubir: Jangan tolong cuci tangan orang lain. Jangan pandai memutar lidah. Saya bukan ada di sini karena mandat Kongres Nasional II secara organisasi, bukan karena mandat PDP, walaupun secara pribadi saya ada karena beban mandat itu. AMP-Demmak tidak diberi mandat oleh Kongres Rakyat Papua II 2000 untuk mewakili rakyat Papua Barat. PDP tidak memberi mandat kepada kami untuk berbicara kepada dunia. Sama sekali tidak. Kalian berikan mandat kepada PDP, tanyakan kepada mereka. Saya ada di sini atas Mandat dari Orang Mati, yaitu tulang-belulang dan arwah mereka yang ada di sana dan yang ada di sini bersama saya, termasuk Mandat Khusus dar Alm. Ondofolo Dortheys Hiyo Eluay. Kalau mandat dari orang hidup, pergi kepada PDP.

WPNews: Katanya PDP sudah dibeli sama LNG Tangguh dan Freeport, makanya kami mau tanya sikap Anda?

Jubir: Sikap saya jelas. Secara politik, PDP adalah organisasi kita bangsa Papua di Papua Barat. Jadi kalau Anda melihat ada yang salah di situ, Anda yang bertanggungjawab untuk memperbaiki. Rakyat Papua yang harus ambil tindakan kalau kendaraan politik mereka macet, tidak bisa distart, tidak bisa naik tanjakan, suaranya tidak mulus, banyak asap yang keluar dari knalpot dll. Orang Papua punya kendaraan itu harus diservis dan diperhatikan oleh semua orang Papua khususnya anggota Panel Papua dan kalau ada yang salah, perlu diperbaiki dan kalau ada yang sudah rusak, perlu diganti. Itu baru namanya orang yang perhatikan kendaraannya. Lihat, orang Papua sudah tinggalkan PDP dan mundur kalu tinggal kritik dari luar-luar tanpa berbuat apa-apa!

Sikap saya jelas. Sikap saya bukan dalam kata-kata lewat telepon ini, tetapi lewat perbuatan saya. Hitung saja sudah berapa kali kami di sini demo ke kedubes NKRI, ke kantor-kantor BP dan Freeport, hitung saja sejak kapan dan sudah berapa kali. Website kalian kan memuat ini semua.

Sudah jelas: LNG Tangguh itu Proyek Kolonialisme Paska Modern, dan Freeport Proyek Kolonialisme Modern. Kalau mau merdeka, kita justru harus lawan mereka! Kami sudah lawan di sini. Kami akan teruskan perlawanan di sini, sedangkan kalian di sana?

WPNews: Kami akan tanyakan tentang kolonialisme paska modern dan kolonialisme moden dalam kesempatan lain. Sekarang ada saran kepada rakyat Papua untuk apa yang mereka harus buat?

Jubir: Maaf, saya tidak pada kapasitas itu. Tanyakan kepada Ketua AMP Internasional: amp@westpapua.net atau kepada Sekjend Demmak yang sudah hilang karena diculik oleh TNI/ Kopassus itu.

WPNews: Ada sedikit kata-kata penutup?

Jubir: Rakyat Papua perlu melihat persoalan di Papua Barat dengan kacamata yang tepat. Carilah inti persoalannya. Carilah sebab-sebab mengapa AS mendukung Otsus di Papua Barat, mengapa Uni Eropa dukung Otsus di Papua Barat, Mengapa Australia justru membantu NKRI dan bukan Papua Barat. Lalu cari juga apa yang merupakan perhatian mereka sekarang. Lalu pakailah isu-isu yang mengganggu perhatian mereka itu untuk memobilisasi dukungan mereka. Tetapi intinya jangan terlalu banyak teori. Dengar saja perintah Panglima TPN/OPM Gen. Wenda, dan ikuti saja. Saya tau beliau tak mungkin membawa kalian ke jurang, karena ketulusannya dan kesetiaannya sudah terbukti puluhan tahun. Jangan percaya kepada bayi-bayi politik, tetapi dengar kepada organisasi yang sudah dewasa. Jangan bersandar kepada saya karena saya anak kecil, tetapi dengar suara orang besar dan orang tua. 

WPNews: Terima kasih.

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribal_WEBMASTER   by The Diary of OPM