Home

 

Gen. TPN PB Mathias Wenda: PERANG MELAWAN MULTINASIONAL ADALAH KEWAJIBAN SEMUA RAKYAT PAPUA:

Juga adalah mutlak, universal dan keduannya musuh bebuyutan!


[VANIMO - WPNews 28 December 2002) Demikian kata Gen TPN PB Mathias Wenda, Panglima Tertinggi Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka (TPN/OPM) menanggapi pernyataan pejabat NKRI yang datang ke Papua Barat untuk meresmikan proyek LNG Tangguh. Hubungan per-telepon dengan Gen Wenda berlangsung pada 26 Desember 2002, setelah WPNews melihat tidak ada gangguan keamanan apa-apa seperti yang diantisipasi TNI/Polri. Nampak jelas, TPN/OPM adalah pembela kebenaran dan tidak membuat sesuatu yang tidak diinginkan oleh rakyat Papua, walaupun diminta oleh NKRI.

Hasil wawancara per-surat yang disiarkan menjelang Natal (24 Dec. 02) terbukti tidak ada gangguan apa-apa seperti keinginan NKRI. Penghamburan biaya telah terjadi secara nyata. Persiapan cuma-cuma telah menjadi fakta. Negara yang katanya lagi dalam krisis ekonomi rupanya masih punya uang banyak untuk dihamburkan begitu saja hanya untuk kunjungan selama dua jam di negara Papua Barat. Tetapi jelas, apa yang dibawa keluar bukan lagi lebih banyak, tetapi luarbiasa banyak daripada dihabiskannya untuk persiapan kedatangannya ataupun untuk membiayai Otsus untuk Papua Barat. Berikut petikan wawancara menangkut peresmian proyek LNG Tangguh, yang adalah bagian dari Paket Otsus.

WPNews: Selamat petang. 
Gen. TPN PB M. Wenda (TPN/OPM): Selamat malam. Ada pertanyaan apa lagi?

WPNews: Rupanya megawati tidak resmikan Otsus tetapi Proyek LNG di Teluk Bintuni?

TPN/OPM: Proyek LNG Bintuni itu bagian dari Otsus, itu tidak boleh dipisah-pisah. Meresmikan proyek LNG itu sama persis atau kata lain dari meneken bahwa Otsus sudah sukses dan akan jalan terus. Proyek LNG itu salah satu wujud dari paket Otsus. Buktinya? Ya, Badan Usaha Minyak dan Gas Negara Inggris Raya itu sudah kasih uang kepada PDP, dan mereka sudah terbang ke sana ke mari, baku jual dan baku beli. Jadi, orang PDP, orang Pemda, orang kabupatan, orang Papua semua yang jual kamu punya kekayaan alam dan Mega hanya datang meresmikan. 

WPNews: Bapak, saya tanya mengenai Mega, tapi Bapak terlalu jauh menyinggung yang lain-lain, kenapa?

TPN/OPM: Justru yang lain-lain itu yang memberikan bantuan dan mengundang BP/LNG itu datang. Kalau tidak ada undangan orang tidak begitu gila masuk gali-gali barang-barang di Papua Barat. Ada yang undang. Dan yang undang itu PDP dan Pemda, yang punya rambut keriting, yang punya moyang Papua, dan akan dikubur ke dalam tanah Papua Barat. Mereka sudah jual diri, jadi Bapak sedang perhatikan mereka semua.

Ada individu dalam PDP itu bilang, kerjasama PDP dengan TPN yang asli saja, dan kami di Mabes Pertahanan ini piaraan TNI/Polri. Bapak mau bilang, "Beberapa orang dalam PDP itu yang piaraan TNI/Polri. Kamu tahu sendiri siapa mereka. Rakyat Papua jangan terus dibodohi oleh orang sendiri. Cukup sudah Indonesia tipu kamu, jangan kamu baku tipu sendiri lagi. Berhenti! Kamu orang-orang yang wawancara itu perlu lacak itu anak-anak di PDP yang bikin kacau, daripada Bapak ambil tindakan yang tidak dalam wewenang saya. Anak ingat, TPN/OPM bukan untuk menghadapi orang Papua sendiri, tetapi untuk orang Negara Indonesia. Jadi jangan sampai pertanyaan-pertanyaan seperti ini membawa Bapak masuk ke jenis perang yang salah."

WPNews: Bapak minta maaf, tetapi kami tidak bermaksud seperti yang Bapak mengerti. Tetapi karena kami mau tahu isi hati Bapak secara jelas dan rakyat Papua Barat perlu tahu....

TPN/OPM: Cukup! Berhenti dulu, Bapak bicara. Sebelum tanya, saya mau tanya dulu: "Kamu punya mata buta kah?" Jawab!

WPNews: Pertanyaan pokok kami adalah bagaimana tanggapan Bapak tentang proyek LNG itu?

TPN/OPM: Itu sudah yang Bapak bilang. Proyek LNG itu bagian dari Otsus, jangan dipisahkan. Itu pertama. Kedua, orang Papua yang sudah jual itu tanah dan segala isinya, jadi kalian jangan marah-marah sama orang Indonesia dan Mega saja, percuma. Orang Papua penjilat dan pelacur politik itu yang paling terkutuk dari semua. Ketiga, sejarah perusahaan asing di Papua Barat cukup menyakitkan dan mematikan orang Papua. Kenapa Amerika Serikat begitu tidak pusing kasih Papua Barat kepada Indonesia? ALASAN PERTAMA dan utama karena AS mau ambil barang-barang di Papua Barat. Semua orang tahu PT Freeport itu proyek berdarah sebagai kompensasi Papua Barat ke dalam NKRI. Lalu setelah hampir 40 tahun berlalu, sekarang BP masuk lagi, yaitu perusahaan dari Benua Eropa masuk lagi, sebagai hadiah Indonesia kepada Eropa untuk mendukung kolonialisme Indonesia di Papua Barat. Jadi, orang Papua mau lobi ke dunia barat mana untuk mendapat dukungan? Jangan mimpi. Bilang PDP dan semua anak-anak, jangan mimpi AS dan Eropa mau bantu. Jangan harap! Mereka sudah dapat bagian yang lebih penting daripada kasih kemerdekaan kepada Papua Barat. Kekuatan mana lagi yang orang Papua Barat mau andalkan dan mau lobi? Rusia?, Asia?, Afrika?, Amerika Latin?, Australia? TIDAK ADA. 

Jadi, proyek LNG itu adalah proyek berdarah untuk mempertahankan Papua Barat di dalam NKRI, dan proyek Freeport adalah proyek berdarah untuk memasukkan Papua Barat ke dalam NKRI. Cukup jelas, cukup singkat dan cukup kuat alasannya. Apa yang kurang jelas dan kurang kuat?

WPNews: Apa yang orang Papua harus buat?

TPN/OPM: Tidak tahu? Masih belum tahu? Kasihan!

WPNews: Bapak sebagai Panglima Tertinggi TPN/OPM dan sebagai orang tua perlu berikan pendapat yang mengarahkan kepada rakyat Papua Barat.

TPN/OPM: Perintah Operasi Melawan Perusahaan Asing dari TPN/OPM tahun 2000 belum dicabut. Perang melawan Otsus tahun 2002 belum dicabut. Perang melawan penjajahan belum pernah berhenti. Jadi, kalau orang Papua benar-benar mau merdeka seperti yang mereka bicara dan seperti yang mereka kasih tahu kepada dunia lewat Kongres Nasional Papua Barat II 2000, hal yang harus mereka buat adalah: TOLAK FREEPORT, TUTUP KANTOR-KANTORNYA di Papua Barat dan di manapun juga di Indonesia. Lalu, TOLAK DAN TUTUP KANTOR-KANTOR BP/LNG di Papua Barat dan di manapun juga di Indonesia. Rakyat perlu baca Internet dan mengerti. Kalian sudah laporkan banyak teman-teman di Eropa sana bikin demo sampai masuk ke kentor mereka dan merusakkan dokumen-dokumen dari BP dan Freeport, tetapi orang Papua sendiri kapan pernah demo melawan mereka?

Eh, ingat baik-baik. Pendudukan NKRI di Indonesia itu akarnya ke perusahaan-perusahaan asing, bukan politik. Orang-orang dalam rangka cari makan, bukan memajukan kalian. Jadi, sebenarnya perusahaan asing ini yang bikin masalah di sini.

WPNews: Kalau nanti ada demo, TPN/OPM akan bikin apa terhadap perusahaan asing BP dan Freeport?

TPN/OPM: Tanya rakyat Papua Barat dulu apa mereka mau ikut Bapak punya nasehat atau mereka sekolah di Uncen jadi mungkin lebih tahu jalan yang pintar? Tugas TPN/OPM jelas ada pada posisi semula dan sesuai PO yang sudah ada, yaitu tantang dan usir semua bentuk penjajahan, terutama perusahaan asing dari tanah Papua Barat. Ini yang harus ditekankan. Salah satu alasan kuat mengapa Timor Timur dilepas adalah mereka tidak bisa dapat banyak sumbedaya alam dari sana. Kalau Papua Barat? Banyak sekali yang mereka perlu ada di sini. Dan orang-orang asing itu mereka tidak punya barang-barang yang kita punya. Jadi, mereka datang untuk mengambilnya dengan mengorbankan nasib kami, bukan untuk membangun, bukan untuk membantu dalam Otsus, bukan untuk memperbaiki. Jangan, jangan salah paham!

WPNews: Menurut Wakil Ketua PDP, Thom Beanal, Freeport sudah bantu PDP dan TPN/OPM, berarti mereka bagus?

TPN/OPM: Biar sudah, kamu mau bikin marah Bapak, tetapi Bapak tahu. Begini, Mabes TPN/OPM tidak pernah dan tidak akan pernah menerima satu sen pun dalam bentuk mata uang apapun dari Freeport ataupun BP. PDP sudah terima, Bapak sudah tahu persis. BP dan Freeport sudah "Beli PDP", jadi rakyat Papua jangan harap mereka mau bantu kamu merdeka. Kasihan, orang Papua terlalu bodoh.

Kalaupun mereka bantupun, bantuan itu sama sekali tidak dapat menjadi alasan untuk suruh mereka gali-gali kandungan bumi Papua Barat. Mereka bisa kasih tetapi hanya sebagai ucapan terima kasih atas kebaikan hati orang Papua Barat yang sudah membiarkan mereka cari makan di tanah Papua selama ini, bukan untuk yang akan mereka bawa keluar. 

Anak dengar. Selamanya dan seterusnya, di manapun juga dan kapanpun juga, tidak pernah ada perusahaan yang membantu rakyat setempat sampai rakyat di situ jadi kaya atau pintar atau maju. Jangan mimpi anak. Di seluruh dunia, tidak pernah. Eh, ko tahu, mereka datang bukan untuk bantu kamu, mereka datang untuk ambil dari kamu. Jangan salah perhitungan. Jangan salah tanya! 

WPNews: Mega sudah resmikan LNG Tangguh, jadi apa anjuran Bapak kepada rakyat Papua?

TPN/OPM: PERANG MELAWAN MULTINASIONAL ADALAH KEWAJIBAN SEMUA RAKYAT PAPUA, oleh karena itu, mulai sekarang: PERTAMA: galakkan demo dan aksi-aksi melawan mereka, ikut bekerjasama teman-teman kalian di luar negeri dan lakukan demo bersama. KEDUA: Berilah waktu dan tempat kepada TPN/OPM untuk bertindak, karena perang melawan multinasional bukan hanya urusan orang Papua, bukan hanya urusan TPN/OPM, tetapi urusan semua masyarkat pribumi di seluruh dunia. Itu itu dijamin dalam aturan-aturan PBB. Buku terjemahan AMP tentang Resolusi-Resolusi PBB dan buku-buku lain-lain itu perlu dibaca dan pakai itu untuk melawan mereka. Mereka tidak punya tempat bersembunyi, tetapi kami orang Papua yang terlalu tidak tahu diri dan terlalu lemah lembut.

MAJULAH! Tantang itu perusahaan asing, usir mereka, dan tutup kantor-kantor mereka! Di seluruh Dunia, di seluruh Indonesia dan lebih-lebih di seluruh Papua Barat. TPN/OPM ada di belakang Anda untuk bertindak bilamana perlu, melawan Freeport dan melawan LNG Tangguh. Perang melawan multinasional adalah mutlak, universal dan musuh bebuyutan masyarakat pribumi. (tk/jt)

   
© Copyright 1999-2001. All rights reserved. Contact: Tribal_WEBMASTER   by The Diary of OPM