|
|
Monday, April 29, 2002 12:23:30 AM
|
Pihak-pihak yang Ingin Pisah dari NKRI
Harus Ditindak Tegas
Jakarta, Minggu
Pemerintah Indonesia harus mampu bertindak tegas terhadap
pihak-pihak yang mencoba memisahkan diri dari Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI), seperti RMS (Republik Maluku Selatan),
termasuk menghentikan kegiatan pengibaran bendera.
Hal itu dikemukakan mantan Kabakin ZA Maulani dalam bedah bukunya
berjudul, "Zionisme: Gerakan Menaklukkan Dunia" di
Jakarta, Minggu (28/4). Menurutnya, penegakan hukum merupakan hal
yang penting, karena tanpa ada kepastian hukum maka kekacauan atau
chaos akan terjadi. "Di Aceh pemerintah Indonesia bisa bersikap
tegas, kok di Maluku tidak bisa, nanti bisa menjadi
pertanyaan," tandasnya.
Menurutnya, kenyataan selama ini, RMS memiliki hubungan dengan
organisasi gereja di Maluku dan gereja di Amerika Serikat (AS),
karena itulah pemerintah AS menuduh apa yang terjadi di Maluku dan
Poso adalah proses Islamisasi yang dilakukan Jakarta melalui perang
kecil-kecilan. "Itulah mengapa pemerintah menahan diri agar
tidak dituduh melakukan Islamisasi di Maluku," ungkapnya.
Karena itu, pemerintah harus memberi penjelasan kepada dunia luar
bahwa apa yang dilakukan Indonesia terhadap RMS dalam rangka
memelihara integritas wilayah nasional dan tak ada sangkut paut
dengan penyebaran agama Islam.
Ia menjelaskan, bahwa RMS juga ada hubungannya dengan turut
campurnya orang asing seperti dari Belanda dan Australia, yang
tujuan akhirnya melemahkan Indonesia yang kebetulan selain
berpenduduk Muslim terbesar juga memiliki kekayaan alam luar biasa,
dan secara geografis terletak pada posisi strategis antara dua benua
dan dua samudra.
Maulani menambahkan, jika pemerintah tak tegas, maka bisa terjadi
turut campurnya rakyat dalam mengatasi separatisme seperti ketika
peristiwa pemberontakan PKI Madiun. (Ant/ima)
|