Friday, May 31, 2002 01:31:00 PM
Jepang Berniat Beli Gas LNG Tangguh
Jakarta, Di tengah belum pastinya pemenang tender liquefied natural gas (LNG) di Cina, Indonesia berkesempatan untuk menyuplai LNG ke Jepang. Tokyo Gas Co tengah bernegosiasi membeli gas dari LNG Tangguh.
"Saatnya ini sedang dinegosiasikan," kata Junichi Namiki, senior manager di Tokyo Gas Co yang ditemui di sela Konferensi Gasex 2002, Brunei Darussalam, seperti dikutip dari AWJS, kemarin.
Selain membidik gas dari LNG Tangguh, Tokyo Gas juga berminat untuk membeli gas dari ladang Shakalin, Rusia.
Menurut Namiki, siapa yang akan jadi penyuplai LNG ke Jepang nantinya akan sangat tergantung dari keamanan suplai dan penawaran harga yang menarik.
Indonesia saat ini masih menanti keputusan pemenang tender LNG di Ghuangzhao, Cina. Dalam tender ini, Indonesia bersaing keras dengan Qatar dan Australia.
Perusahaan raksasa China National Offshore Oil Corp (CNOOC Ltd) akan menilai tiga penawar--LNG Pty Ltd dari Australia, BP Plc di Indonesia, dan Ras Laffan Co dari Qatar--awal tahun ini untuk menyuplai LNG di terminal Guangdong, Cina Selatan.
Pada tahap awal tender internasional ini diikuti tujuh negara. Empat negara lainnya adalah Malaysia, Oman, Rusia, serta Yaman. RRC ingin membeli LNG sebanyak tiga juta ton per tahun untuk dikirim ke Provinsi Guangdong.
Sedianya, April ini Cina akan mengumumkan pemenangnya, namun ditunda. Penundaan itu kemungkinan disebabkan adanya kunjungan Howard ke Cina.
Tender pengiriman LNG ke Cina pada memang tidak sekadar urusan ekonomi. Lobi-lobi juga disampaikan para petinggi negara masing-masing. Menlu AS Colin Powell konon telah menulis surat khusus ke Cina untuk kepentingan Qatar yang mengikutsertakan ExxonMobil.
Indonesia pun demikian, Presiden Megawati telah berkunjung ke Cina bulan lalu yang antara lain juga mengikutsertakan rombongan Pertamina dan BP. Terakhir, giliran PM Australia John Howard yang berkunjung ke Cina. Maklumlah, nilai kontrak tender ini mencapai US$600 juta per tahun.
Kunjungan Presiden Megawati ke Cina dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan pemerintah Cina kepada rakyat Indonesia sebagai salah satu calon dari tiga pembeli LNG dari kilang Tangguh di Papua.
Tangguh adalah lapangan gas berkelas dunia di Indonesia, dengan cadangan besertifikat sebanyak 14.4 triliun kaki kubik. Cadangan Tangguh terletak di tiga KPS (kontrak production sharing). BP memiliki kepentingan pada ketiga KPS tersebut dan menjadi operator dari dua KPS. (Why/E-2-Media)
http://www25.brinkster.com/infopapua/info/papuanews.asp?id=252
|
|