Other Updates

 
4

SCARY: THE LINE OF COMMAND OF THE RED-AND-WHITE TASK FORCE EXPOSED

4TNI AD Belum Lihat Keterlibatan 2 Jenderal dalam Kasus Theys
4Layanan Informasi Indonesia oleh Watch Indonesia, Jerman
4Tensions rise in Ambon as bomb explodes, Governor's office set on fire
4Tension still grips Ambon as four killed in fresh melee
4Victims of Ambon blast reaches 50
4Mulai 2006, Papua Jadi Penghasil LNG Terbesar
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Column: Between Jakarta and Papua
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Cover Story: Theys' Heart and Aristoteles
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Cover Story: Theys' Death and the Vampire
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Cover Story: Squeezed by the Logging Business
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Cover Story: Invisible Commander, Invisible Troops
4Tempo Magazine - April 2 - 8, 2002, Cover Story: Generals at Loggerheads, Theys Dead in the Middle 
4Penyelidikan Kasus Theys Siap Dilaporkan ke Mega
4Yudhoyono Soal Revisi UU Otda: Jangan Bicara Kalah dan Menang
4Kejaksaan Agung Sidik Kasus HAM Abepura

 

  04 April, 2002 03:57:52 AM

TNI AD Belum Lihat Keterlibatan 2 Jenderal dalam Kasus Theys 

Jakarta, Siapa dua jenderal yang terlibat kasus pembunuhan Theys masih belum terang. Namun, dalam investigasinya, Mabes TNI AD belum melihat keterlibatan dua jenderal itu. Sampai sekarang, hanya enam anggota TNI yang diduga terlibat.

Hal ini disampaikan KSAD Jenderal Endriartono Sutarto kepada wartawan seusai menghadiri HUT Persit Kartika Chandra Kirana ke-56 di Balai Kartini, Jl. Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (3/4/2002) pukul 12.30 WIB. 

Menurut dia, saat ini adanya dugaan keterlibatan 6 anggota Kopassus dalam kasus Theys sudah diserahkan kepada Puspom TNI. "Sekarang sudah ditangani Puspom yang operasionalnya di bawah Mabes TNI. Tapi, intinya Panglima TNI menegaskan bahwa kita tidak membiarkan pelanggaran hukum yang terjadi tanpa diberikan sanksi," kata dia. 

Menurut KSAD, siapa pun yang terlibat dan terbukti bersalah, apa pun pangkatnya akan diproses secara hukum yang berlaku. "Kita tidak pernah menutup-nutupi atau melindungi orang yang bersalah," kata dia. Namun mengenai dugaan adanya dua jenderal yang terlibat dalam kasus ini, KSAD mengaku belum tahu. 

Berikut petikan wawancara antara wartawan dengan KSAD: 

Apakah dua jenderal yang disebut-sebut terlibat juga akan diproses hukum? 

Kalau itu terbukti secara hukum memang seperti itu, itu merupakan konsekwensi dari pelanggaran hukum. 

Sejauh mana perkembangan investigasi yang dilakukan Mabes AD? 

Kita ikuti saja prosesnya. Pemeriksaan akan terus berlanjut dan kalau diajukan ke pengadilan kita akan ajukan. Tim Mabes AD yang dikirim ke Papua itu tidak memiliki kekuatan hukum. Kita hanya melakukan tindakan proaktif karena ada sinyalemen yang mengatakan, adanya keterlibatan anggota TNI dalam pembunuhan itu. Tim itu dikirimkan hanya untuk memperkuat indikasi keterlibatan. Begitu ada indikasi kita laporkan ke Puspom sebagai institusi penyelidik yang berwenang. 

Sejauh apa temuan Mabes TNI AD dan KPN? 

Sejauh ini masih ditindaklanjuti hasilnya. 

Apakah hasil temuan Mabes TNI AD juga menemukan keterlibatan dua jenderal ini? 

Saya belum lihat. Yang saya lihat itu indikasi keterlibatan saja. 

Motifnya apa, politik atau bisnis? 

Saya tidak tahu 

Apakah mereka bertindak melakukan in sub ordinasi? 

Kalau melakukan hal itu tanpa instruksi dari atasan, itu jelas insubordinasi. Yang jelas, sampai saat ini saya sudah cek ke Pangdam Trikora, Komandan Kopassus, Panglima TNI maupun unsur-unsur TNI tidak ada perintah soal itu. 

Apakah kemungkinan ada mantan petinggi TNI yang memberikan perintah? 

Ada dua kemungkinan. Pertama, inisiatif mereka sendiri berdasarkan penjabaran tugas. Kedua, memang barangkali ada unsur perintah dari luar, tapi itu belum bisa kita buktikan. 

Kalau ada pejabat berarti ada perintah dong Pak? 

Bisa saja si komandan satuan setelah menjabarkan perintah, lalu melakukan inisiatif atas apa yang dijabarkan itu. Kalau saya berikan perintah mengamankan Papua dari kelompok bersenjata, kemudian dia melakukan langkah-langkah seperti membunuh Theys, itu tidak bisa ditarik ke atas. 

Sementara itu, Danjen Kopassus Mayjen Amirul Isnaeni yang berada di tempat yang sama, tidak mau berkomentar tentang kasus ini, termasuk keterlibatan anak buahnya. "Tunggu-tunggu, nanti saja," kata dia singkat. (asy-detik)
http://www.infopapua.com/papua/0402/0314.html

   

1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004