Saturday, June 08, 2002 03:50:24 PM
TNI Tidak Tolerir Upaya Menggoyang Pemerintah
JAKARTA - Panglima TNI yang baru Jenderal TNI Endriartono Sutarto menegaskan, TNI tidak akan mentolerir upaya-upaya secara tidak konstitusional yang dilakukan oleh pihak manapun untuk menggoyang pemerintahan yang sah, yang dipimpin oleh Presiden Megawati Soekarnoputri.
Penegasan Jenderal Endriartono ini disampaikan menjawab wartawan usai dilantik dan diambil sumpahnya sebagai Panglima TNI yang baru di Istana Negara, Jakarta, Jumat (7/6).
"Sejak dulu saya membuat komitmen seperti itu. Zaman Gus Dur sekalipun saya katakan, saya tidak akan mentoleransi siapapun juga yang akan melakukan penggoyangan kepada pemerintahan secara inkonstitusional, karena itu hanya akan merugikan bangsa ini,'' kata Sutarto.
Namun, tambahnya kalau upaya-upaya penggoyangan itu dilakukan secara konstitusional dan sesuai dengan aturan yang berlaku, biarkan saja semuanya berjalan sesuai dengan konstitusi yang ada.
Berkaitan dengan peran politik TNI, Jenderal Endriartono Sutarto menjelaskan, bangsa ini sudah mempunyai komitmen dan kesepakatan bahwa TNI sudah tidak lagi bermain pada bidang sosial politik. Karena itu, TNI akan bekerja sesuai dengan kesepakatan tersebut yaitu peran TNI hanya pada alat pertahanan.
Nanti akan mencabut anggota TNI di DPR? "Ya itu tergantung sepenuhnya pada kesepakatan bangsa, kami tidak bisa menentukan diri kami sendiri. Kalau bangsa ini memang memutuskan kami harus keluar pada tahun 2004, baik di DPR maupun MPR, ya akan kita laksanakan,'' katanya.
Ketika ditanya apa prioritas program Panglima TNI mendatang, Jenderal Sutarto menjawab, yang jelas adalah bagaimana merobah kultur seluruh prajurit TNI untuk bisa segera disesuaikan dengan paradigma baru.
Berkaitan dengan separatisme, Jenderal Sutarto menjelaskan, siapapun anak bangsa ini kalau dia mempunyai tanggung jawab yang tinggi kepada eksistensi bangsa, tentu tidak akan pernah mentolerir adanya kelompok-kelompok separatisme yang akan memisahkan diri dari NKRI untuk berdiri sendiri.
"Tentu tidak akan kami toleransi tindakan separatisme yang dilakukan oleh siapapun dan dilakukan dimanapun,'' kata Jenderal Sutarto. (A-17/M-11/W-8)
-----------------------------------------------------------------
Last modified: 8/6/2002
|
|