Saturday, June 08, 2002 03:25:54 PM
Sobat Papua,
Jumat pagi (7 Juni) ada kejadian yang lain dari yang lain......bagaiama mungkin, makam ketua PDP yang letaknya di bekas lapangan bola SEntani berusaha di bakar oleh orang tak dikenal.
Ulah Provokator ? untuk memprovokasi massa cimpatakan kekacauan di Papua?
simak laporan selengkapnya :
Makam Theys Dibakar
*Untung ketahuan, sehingga hanya krans bunga yang ludes
*Pelaku Masih dalam Penyelidikan
SENTANI-Jumat kemarin, makam Theys yang terletak di Lapangan Bola Sentani dibakar. Belum diketahui siapa yang melakukan pembakaran tersebut. Namun yang pasti hingga kemarin, pihak Polsek Sentani sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua orang siswa sekolah yakni Steven Eluai siswa SMP 2 Sentani dan Benhur Suebu Siswa SMU Asisi Sentani. Mereka berdua dikabarkan mengetahui saat terjadinya pembakaran itu.
Seperti diketahui, Jumat kemarin seperti biasanya masyarakat Sentani dan sekitarnya melakukan aktivitasnya masing-masing. Tak ada yang menduga kalau akan terjadi apa-apa. Namun betapa mereka kagetnya, ketika makam Theys keluar asap.
Dan benar, ternyata makam alm Theys yang terletak di Otoritas Adat Taman Peringatan Kemerdekaan dan Pelanggaran HAM di Sentani itu dibakar oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Untung segera ketahuan, sehingga yang terbakar baru krans bunga yang mengelilingi makam Theys tersebut. Ini tidak lain berkat kecekatan masyarakat setempat yang segera berusaha memadamkam api.
Kajadian tersebut memang tak berlangsung lama, sebab dengan sigap dan dalam waktu sekejab saja sejumlah anggota keluarga, Satgas Papua maupun masyarakat sekitar langsung berusaha memadamkan api yang terus membakar sejumlah karangan bunga di atas maupun di kanan dan kiri dari makam tersebut.
Atas ulah orang tak bertanggung jawab ini, kemarin masyarakat Sentani sempat was-was. Bahkan masyarakat yang sempat terkumpul di airport baik yang berada di Hanggar Trigana maupun Bandara Sentani sempat ketakutan.
Di sela-sela terbakarnya sejumlah krans bunga tersebut, istri almarhum Theys (Ny. Yaneke) serta anaknya Boy Eluay ikut sebuk memadamkan api. Mereka tampak sedih.
Boy Eluay ketika ditemui Cenderawasih Pos di sela-sela peristiwa tersebut, mengatakan, meski belum diketahui secara pasti siapa pelakunya, namun pihaknya mengaku mengetahui kemungkinan pihak yang berusaha melakukan pembakaran makam ayhanya itu.
"Yang jelas sangat kami sesali kejadian ini. Sebab kasus bapak ini kita sendiri belum puas karena belum terungkap,'katanya.
Dikatakan oleh Boy bahwa dengan peristiwa pembakaran ini, jelas merupakan upaya untuk menciptakan situasi menjadi kacau dan mengalihkan konsentrasi dari penanganan Kasus terbunuhnya Theys. ''Ini secara otomatis perlahan-lahan mereka akan mengalihkan kasus dari lamarhum ini dengan kasus-kasus baru yang akan timbulkan,''paparnya.
''Atas pembakaran ini pula, sudah ada informasi-informasi akurat yang masuk pad kami. Bahkan dari data-data yang ada pada kami sebenarnya sudah diketahui siapa mereka,'' tuturnya.
Didesak pertanyaan siapa mereka itu, Boy Eluay tak mau trnasparan. ''Sebenarnya tidak semua pendatang punya hati yang jelek terhadap perjuangan ini malah banyak juga yang mendukung perjuangan secara diam-diam dan juga banyak memberi dukungan
moril. Tetapi ada satu dua orang yang secara jelas-jelas sebagai provokator dan dia berusaha membuat keresahan
tersendiri, yang ujung-ujungnya malah masyarakat itu sendiri yang akan berhadapan dengan pihak
aparat,''katanya.
DUA DIPERIKSA
Di tempat yang berbeda, kapolsek Sentani AKP. Yunus Wally didampingi Kanit Resintel Ipda Sujadi Waluya
menjelaskan, atas peristiwa tersebut, maka dua orang saksi masing-masing Steven Eluai siswa SMP 2 Sentani dan Benhur Suaebu Siswa SMU Asisi Sentani yang pertama kali melihat kejadian tersebut sedang dimintai
keterangannya.
"Memang pelakunya belum diketahui dan sementara dalam
penyelidikan. Namun pihak Polsek akan berusaha mencari siapa pelaku dari pembakaran tersebut untuk mempertanggungjawabkan
perbuatannya,"katanya.
Masih menurut Kapolsek bahwa kedua saksi yang pertama melihat kebakaran tersebut yaitu Steven Eluai yang merupakan siswa SMP 2 Sentani dan Benhur Suaebu Siswa SMU Asisi
Sentani. ''Mereka berdua sudah dipanggil dan dimintai
keterangannya,''lanjutnya.
Menurut Kapolsek, dari keterangan kedua saksi yang telah diperiksa, belum bisa diperoleh keterangan yang pasti tentang siapa yang melakukan pembakaran
tersebut. Sebab keduanya mengaku melihat pada saat api sudah mulai
menyala.
Seperti keterangan yang diberikan saksi Benhur bahwa kejadian tersebut diketahui ketika ia akan pulang ke rumahnya di Desa
Hobong, dipanggil oleh salah seorang buruh bangunan yang sedang mengerjakan lantai dua bangunan
sekolahnya. Saat itu, buruih tadi, memberitahukan kalau ada kebakaran di Kuburan Pak
Theys.
Setelah itu, baru ia lari ke kuburan dan melihat api yang membakar bunga di kuburan
tersebut. ''Melihat kebakaran itu dia bermaksud memberitahukan Satgas yang biasa berjaga dikuburan
tersebut, namun Satgas yang berjaga pada saat itu tidak ada lalu dia berlari ke pendopo
(rumah Almarhum Theys) untuk memberitahukan akan kebakaran tersebut,''tutur
Kapolsek.
Sementara itu saksi Steven kepada Polisi mengatakan bahwa peristiwa itu diketahui pada saat akan kesekolahnya yang ada di samping Kuburan
Theys. Namun tidak mengetahui paelakunya karena dia berkonsentrasi ke
Sekolah.
Setelah sampai di sekolah teman-temannya berteriak kalau kuburan Pak Theys
terbakar. ''Lalu katanya dia hanya melihat api yang menyala di tumpukan bunga di makamnya almarhum Theys itu,''lanjut
kapolsek.
Hal yang sama dikatakan Wakapolres Jayapura Kompol Drs. Frans Gina. Menurutnya,
pelaku pembakaran makam Theys Hiyo Eluay yang berlangsung Jumat kemarin masih dalam penyelidikan pihak
berwajib.
''Berdasarkan informasi yang kami terima pembakaran makam tersebut sempat mengakibatkan terjadinya konsentrasi massa di sekitar Kota
Sentani. Namun kumpulan massa yang sempat membuat jalur Sentani terjadi kemacetan itu berhasil diatasi oleh
aparat, sehingga hal-hal yang tidak diinginkan tidak sampai
terjadi,''paparnya.
Ketika ditanya tentang adanya sinyalemen provokator yang bermain dibalik pembakaran makam
tersebut, menurut Frans, saat ini pihak kepolisian belum bisa memberikan
kesimpulan.
"Hal itu merupakan suatu tindakan-tindakan yang perlu kita selidiki dulu. Karena yang namanya pembakaran tersebut kita harus mencari fakta-fakta dulu siapa yang melakukan itu kemudian motifnya
apa. Semuanya ini akan diselidiki dulu,"ungkap Frans Gina kepada Cenderawasih Pos.
Frans Gina menambahkan, andaikan dalam penyelidikan nanti ditemukan adanya indikasi
provokator, maka pihak kepolisian yang melakukan penyidikan.
"Nanti kalau terbukti ada provokar atau ini itu maka akan kita sidik,"ungkap
Frans.
Terkait dengan adanya pembakaran makam tersebut Frans Gina mengaku telah memerintahkan Kapolsek Sentani untuk sesegera mungkin melakukan penyelidikan terhadap motif-motif pembakaran tersebut serta memburu pelaku
pembakaran.****
|
|