Other Updates

 
4Jangan Dibawah ke Hutan - Thom Beanal Yakin Kasus Theys Murni Masalah Politik
4

TABLOIT BANGKIT, 26/Th IV/ 1-7 April 2002 - KOMANDO JIHAD MASUK PAPUA

4Serahkan Pada Proses Hukum angdam nilai yang diperoleh KPN masih dalam proses penyelidikan
Pernyataan Kapolda Disesalkan
4Mabes TNI Bantah Jenderal Terlibat
4Mengintip Keluh Kesah Hendro Priyono Saat Menemui Ketua MPR Amien Rais - Keluhan Kasus Theys, Amien Minta Tidur Nyenyak
420 Jaksa Tangani Kasus Abepura - Satu minggu di Jayapura berhasil periksa 52 saksi, Surat Kabar Harian Cenderawasih Pos 9 April 2002
4Mahasiswa Papua Desak Kejagung Selesaikan Kasus Abepura
4Kesimpulan KPN Hanya Tribuana - Erari: Sesuai informasi saksi-saksi mengindikasi Komandan Tribuana dan Wakilnya sebagai penanggung jawab lapangan.
4Soal PDP, Kapolda Pilih Kompromitis
42 Jenderal Diduga Terlibat Kasus Theys - Kapuspen TNI: Isu Itu Tak Faktual
4Tentara Bermasker Mengepung Rumah - Jeret Imouwi, Saksi Kasus Theys
4Tujuh Orang Saksi Diberangkatkan ke Jakarta
  

Tentara Bermasker Mengepung Rumah 

Jeret Imouwi, Saksi Kasus Theys

(Jayapura 6 April 2002)

Jeret Imowi (29) warga asrama pelayaran Hamadi gunung, saksi kasus Theys melaporkan kepada staff ELSHAM (6/4) pukul 16. 45 WP, bahwa pada (4/4), 5 anggota Pomdam XVII Trikora berpakian preman datang dan mengatakan Jeret harus ikut mereka karena teman-teman saksi kasus Theys sudah berkumpul di kantor Denpom XVII/Trikora, untuk mendapat pengarahan dari komandan Kol. Inf. Kuku. Diantara mereka itu Jeret mengaku hanya mengenal sersan Herry, kemudian Jeret berangkat bersama mereka, ketika tiba di markas Denpom yang beralamat di Kloofkamp, Jeret melihat 5 orang warga non Papua yang dari awal tiba disitu, tiga berasal TNI AD, Syarifudin saksi yang sudah dikenal dan seorang lagi yang tidak dikenal, Jeret mengaku melihat identitas nama tiga anggota TNI AD itu dan pangkat mereka karena tercantum dalam surat jalan dan surat panggilan dibagikan kepada setiap saksi. Jerat mengaku tidak memberikan surat bukti itu kepada ELSHAM karena Jeret sudah memberikan surat itu kepada Taha Alhamid, sekjen PDP.

Tidak lama kemudian Kol.Inf Kuku datang dan sampaikan kepada para saksi agar siapkan pakaian, dan fisik karena besok (5/4) pukul 08.00 WP kalian akan diberangakatkan ke Jakarta, tanpa disebutkan maksud dibawa ke Jakarta, Kuku bertanya apakah kalian mau datang sendirii atau dijemput? Ketika itu Jeret menjawab datang sendiri, Setelah itu Kuku merogoh sakunya memberikan Rp 5000 kepada setiap saksi.

Jeret mengaku setelah keluar dari ruangan itu, hatinya sangat bimbang, antara berangkat atau tidak, apalagi saksi yang dibawa itu wajah-wajah baru yang dia tidak pernah kenal dan semuanya itu warga non Papua, membuat dia putuskan untuk tidak berangakat saja. Keputusan itu semakin diperkuat dengan usulan Tha Alhamid sekjend PDP yang menyarangkan agar dirinya tidak usah berangkat, sebab tujuannya tidak jelas. 

Jumat (5/5) pagi, Jeret kabur dari rumahnya dan tinggal sementara di rumah suadari sepupuhnya di Hamdi lembah. Tidak lama kemudian kakaknya, Yuli Imouwi (30) bersama Wedi Duwiri (35) datang menyarankan agar Jeret kembali ke rumah untuk menemui tentara-tentara yang datang dengan 4 sepeda motor, satu mobil patroli dan sebuah mobil super kijang, mereka itu ada yang berpakaian preman dan ada yang berpakaian dinas sambil menyandang senjata dengan mengenakan masker di wajahnnya, tetapi Jeret menolak tawaran kakaknya. Gelagat tentara-tantara itu sangat mencurigakan sehingga warga ibu-ibu asrama pelayaran Hamadi sempat bersitegang dengan para tentara itu, sehingga cepat-cepat para tentara itu pergi dari situ.

Jeret adalah salah satu dari 4 saksi melihat dua anggota Kopasus sedang mengapit tubuh Aristoteles sopir pribadi Theys yang saat itu terlihat berjalan pincang dan dibawa masuk ke dalam kamar prajurit Kopasus Tribuna Hamadi, setelah selesai usai acara a malam resepsi hari pahlawan 10 November 2001.

   

1999 | 2000 | 2001 | 2002 | 2003 | 2004