| | | Tentara Bermasker Mengepung Rumah Jeret
Imouwi, Saksi Kasus Theys(Jayapura 6 April 2002)
Jeret Imowi (29) warga asrama pelayaran Hamadi gunung, saksi kasus Theys melaporkan kepada staff ELSHAM (6/4) pukul 16. 45 WP, bahwa pada (4/4), 5 anggota Pomdam XVII Trikora berpakian preman datang dan mengatakan Jeret harus ikut mereka karena teman-teman saksi kasus Theys sudah berkumpul di kantor Denpom
XVII/Trikora, untuk mendapat pengarahan dari komandan Kol. Inf. Kuku. Diantara mereka itu Jeret mengaku hanya mengenal sersan
Herry, kemudian Jeret berangkat bersama mereka, ketika tiba di markas Denpom yang beralamat di
Kloofkamp, Jeret melihat 5 orang warga non Papua yang dari awal tiba
disitu, tiga berasal TNI AD, Syarifudin saksi yang sudah dikenal dan seorang lagi yang tidak
dikenal, Jeret mengaku melihat identitas nama tiga anggota TNI AD itu dan pangkat mereka karena tercantum dalam surat jalan dan surat panggilan dibagikan kepada setiap
saksi. Jerat mengaku tidak memberikan surat bukti itu kepada ELSHAM karena Jeret sudah memberikan surat itu kepada Taha
Alhamid, sekjen PDP.
Tidak lama kemudian Kol.Inf Kuku datang dan sampaikan kepada para saksi agar siapkan
pakaian, dan fisik karena besok (5/4) pukul 08.00 WP kalian akan diberangakatkan ke Jakarta, tanpa disebutkan maksud dibawa ke Jakarta, Kuku bertanya apakah kalian mau datang sendirii atau
dijemput? Ketika itu Jeret menjawab datang sendiri, Setelah itu Kuku merogoh sakunya memberikan Rp 5000 kepada setiap
saksi.
Jeret mengaku setelah keluar dari ruangan itu, hatinya sangat bimbang, antara berangkat atau
tidak, apalagi saksi yang dibawa itu wajah-wajah baru yang dia tidak pernah kenal dan semuanya itu warga non Papua, membuat dia putuskan untuk tidak berangakat
saja. Keputusan itu semakin diperkuat dengan usulan Tha Alhamid sekjend PDP yang menyarangkan agar dirinya tidak usah
berangkat, sebab tujuannya tidak jelas.
Jumat (5/5) pagi, Jeret kabur dari rumahnya dan tinggal sementara di rumah suadari sepupuhnya di Hamdi
lembah. Tidak lama kemudian kakaknya, Yuli Imouwi (30) bersama Wedi Duwiri (35) datang menyarankan agar Jeret kembali ke rumah untuk menemui tentara-tentara yang datang dengan 4 sepeda motor, satu mobil patroli dan sebuah mobil super
kijang, mereka itu ada yang berpakaian preman dan ada yang berpakaian dinas sambil menyandang senjata dengan mengenakan masker di
wajahnnya, tetapi Jeret menolak tawaran kakaknya. Gelagat tentara-tantara itu sangat mencurigakan sehingga warga ibu-ibu asrama pelayaran Hamadi sempat bersitegang dengan para tentara
itu, sehingga cepat-cepat para tentara itu pergi dari situ.
Jeret adalah salah satu dari 4 saksi melihat dua anggota Kopasus sedang mengapit tubuh Aristoteles sopir pribadi Theys yang saat itu terlihat berjalan pincang dan dibawa masuk ke dalam kamar prajurit Kopasus Tribuna
Hamadi, setelah selesai usai acara a malam resepsi hari pahlawan 10 November 2001. |